2 Hari Diperdagangkan, Bagaimana Gerak Saham VERN?

Harga saham PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) bergerak di rentang Rp 184-Rp 202 per saham pada Rabu, 9 Oktober 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Okt 2024, 17:38 WIB
Saham PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Selasa, 8 Oktober 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) telah diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Selasa, 8 Oktober 2024. Pada perdagangan perdananya, saham VERN ditutup naik 2,56 persen ke posisi 200.

Namun, saham VERN tampak lesu pada perdagangan hari ini, Rabu, 9 Oktober 2024. VERN ditutup turun 3 persen ke posisi 194 pada Rabu, 9 Oktober 2024. Saham VERN dibuka pada posisi 202 dan bergerak pada rentang 184-202.

Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham VERN pada hari ini tercatat sebanyak 18.648 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 159,10 juta lembar senilai Rp 30,93 miliar.

Sebelumnya, VERN melepas sejumlah 1.121.650.000 saham atau setara dengan 23,54% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO, dengan harga Rp 195 per saham. Pada periode penawaran umum (offering), permintaan akan saham VERN oleh investor sangat tinggi dengan kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak 63,22 kali.

Dengan harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 195 per lembar, perseroan mengantongi Rp 218,71 miliar dari IPO. Rencananya, sebesar 7,33 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk akuisisi properti berupa tanah dan bangunan. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Meliputi tetapi tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan produksi dan atau akuisisi film, sinetron ataupun serial digital dan kegiatan pemasarannya, serta untuk pembiayaan kebutuhan operasional perseroan.

 


Saham Verona Indah Pictures dan Master Print Listing Hari Ini, Selasa 8 Oktober 2024

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, saham PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) dan saham PT Master Print Tbk (PTMR) akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Oktober 2024. Perseroan masing-masing menjadi perusahaan tercatat ke-35 dan ke-36 di Bursa pada tahun ini.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, saham VERN dan PTMR tercatat di papan pengembangan. Untuk PTMR, jumlah saham yang ditawarkan ke publik yakni sebanyak 435 juta lembar dengan nilai nominal Rp 25 per lembar. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 128 per saham, sehingga perseroan mengantongi Rp 55,68 miliar dari IPO.

Rencananya, sekitar 46% dana IPO atau sekitar Rp 25 miliar akan digunakan untuk pembelian 247.500 lembar atau setara 99% saham PT Global Putra Kusuma (GPK). Pembelian berasal dari saham yang dimiliki oleh PT KUS Global Investama (KGI) sebanyak 197.500 lembar, yang dimiliki oleh PT Kencana Usaha Sentosa (KUS) sebanyak 47.500 lembar, dan yang dimiliki oleh Cindy Kusuma sebanyak 2.500 lembar.

Sisanya sekitar 54% akan digunakan untuk modal kerja. Seperti pembelian persediaan barang regular (pembelian consumable, mesin printer dan sparepart), penambahan dan pengembangan produk baru, pemasaran dan marketing.

Sementara VERN melepas 1.121.6 50.000 lembar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 80 per saham. Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 195 per lembar sehingga perseroan mengantongi dana IPO senilai Rp 218,71 miliar.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 560.825.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 15,39% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.

 


Dana untuk Akuisisi

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Artinya, setiap pemegang 2 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 waran seri I. Di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 waran seri I yang dimiliki menjadi 1 saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 80.

Waran seri I seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp 216, yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak tanggal waran seri I diterbitkan sampai dengan 6 bulan berikutnya, yang berlaku mulai tanggal 8 April 2025 sampai dengan 8 Oktober 2025. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 121,14 miliar.

Melansir prospektus perseroan dalam laman e-ipo, Kamis (19/9/2024), sebesar 7,33 persen dana hasil IPO akan dialokasikan untuk akuisisi properti berupa tanah dan bangunan. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Meliputi namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan produksi dan atau akuisisi film, sinetron ataupun serial digital dan kegiatan pemasarannya, serta untuk pembiayaan kebutuhan operasional perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari. Antara lain namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan produksi serta pemasaran film, sinetron atau serial digital, pembayaran gaji karyawan, dan biaya umum operasional Perseroan.

 


Verona Indah Pictures Incar Modal Rp 218,71 Miliar Lewat IPO, untuk Apa?

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Dalam aksi tersebut, perseroan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 1.121.650.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 80 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 23,54% persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Harga penawaran dipatok pada kisaran Rp 190 - Rp 195 per saham.

Dengan demikian, perseroan berpotensi mengantongi dana segar sebanyak-banyaknya Rp 218,71 miliar dari IPO. Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 560.825.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 15,39% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Artinya, setiap pemegang 2 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 waran seri I.

 


Penerbitan Waran

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1  saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 waran seri I yang dimiliki menjadi 1 saham baru perseroan dengan nilai nominal Rp 80.

Waran seri I seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp 216, yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak tanggal waran seri I diterbitkan sampai dengan 6 bulan berikutnya, yang berlaku mulai tanggal 8 April 2025 sampai dengan 8 Oktober 2025. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 121,14 miliar.

Melansir prospektus perseroan dalam laman e-ipo, Kamis (19/9/2024), sebesar 7,33 persen dana IPO akan dialokasikan untuk akuisisi properti berupa tanah dan bangunan.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Meliputi namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan produksi dan atau akuisisi film, sinetron ataupun serial digital dan kegiatan pemasarannya, serta untuk pembiayaan kebutuhan operasional perseroan.

 


Dana IPO

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari. Antara lain namun tidak terbatas untuk pembiayaan kegiatan produksi serta pemasaran film, sinetron atau serial digital, pembayaran gaji karyawan, dan biaya umum operasional Perseroan.

Mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2025 dan seterusnya, Perseroan akan membagikan dividen tunai secara kas sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih perseroan. Perseroan pada tahun-tahun sebelumnya belum pernah membagikan dividen kepada pemegang saham, kecuali pada 2023 dalam bentuk dividen saham (interim) berdasarkan perhitungan saldo laba per 30 November 2023.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya