Liputan6.com, Jakarta - Zina adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam. Orang yang berbuat zina berarti dia telah melakukan dosa besar.
Dalam kitab Hasyiyatul Baijuri, Syekh Ibrahim Al-Baijuri mengatakan bahwa pelaku zina dan yang berbuat maksiat lainnya disunnahkan menutup aib dirinya. Hal ini seperti diingatkan Rasulullah SAW dalam sabdanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang melakukan perbuatan keji, hendaklah menutupi (aib) dirinya dengan tutupan Allah SWT. Sedangkan orang yang menampakkan ‘muka’-nya di hadapan kami, niscaya kami akan menegakkan hudud baginya,." (HR Al-Hakim dan Al-Baihaqi dengan sanad yang baik).
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Syekh Ibrahim juga mengatakan pelaku zina dan maksiat lainnya disunahkan untuk bertobat atas dosanya kepada Allah. Allah akan menerima pertobatannya bila mengikhlaskan niatnya.
Meski sudah ada peringatan, tetap saja yang namanya manusia sering khilaf dan tergoda dengan nafsu belaka. Lantas, jika terjadi perbuatan zina lalu hamil dan melahirkan, benarkah anak hasil zina tidak akan masuk surga hingga tujuh turunan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya berikut ini.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menuturkan, dosa zina diperuntukkan bagi mereka yang melakukannya. Jika ternyata dari hasil hubungan terlarang itu melahirkan seorang anak, maka anak tersebut tidak kecipratan dosanya meskipun hasil zina.
“Bohong satu hadis yang sering disebut bahwasanya masalah anak zina tidak bisa masuk surga sampai tujuh turunan. Itu hadis dusta, hadis bohong jangan didengar. Anak zina yang dosa ibunya. Anaknya orang berzina tidak berdosa. Dia bisa jadi kekasih Allah,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, dikutip Rabu (9/10/2024).
“Dan ibunya yang telah berzina bisa saja bertobat menjadi orang saleh (atau salehah), diampuni oleh Allah SWT,” lanjutnya.
Advertisement
Pintu Tobat bagi Pelaku Zina
Buya Yahya mengatakan, pintu tobat terbuka bagi orang yang pernah berbuat zina. Dosanya akan diampuni Allah. Bahkan, jika benar-benar tobat, orang yang pernah berzina bisa menjadi kekasih Allah.
“Dosa yang tidak ada ampunan-Nya hanya yang menyekutukan Allah. Ini sesuai dari hadis,” kata Buya.
“Ada orang gara-gara berzina, mungkin dia pernah jadi pelacur selama 5 atau 10 tahun, lalu dia mau tobat. Allah Maha Pengampun. Bertobatlah. Zina ada pengampunannya. Ada tobatnya. Kalau sudah diampuni oleh Allah, tidak akan disebut lagi dosa itu nanti,” tambah Buya Yahya.
Buya Yahya menyarankan agar pelaku zina segera bertobat kepada Allah. Jangan menunda, karena datangnya ajal tidak ada yang tahu.
“Yang terpenting adalah ayo bergegas bertobat. Jangan menunda tobat eosk hari. Siapapun yang pernah masuk wilayah zina, Allah Maha Pengampun. Dan takutlah jika ternyata sudah dicabut nyawa sebelum bertobat kepada Allah dan terhinakan dengan dosa tersebut,” kata Buya Yahya.
“Maka selagi masih ada pintu maaf, selagi nyawa masih dikandung badan belum sampai ke tenggorokan, insya Allah, Allah akan memaafkan kita. Maka mohonkanlah ampun. Dibuka pintu tobat seluas-luasnya, khususnya orang yang pernah berzina. Wallahu a'lam,” pungkas Buya Yahya.