Pertamina International Shipping Angkut 14 Ton Sampah dari Sungai Ciliwung

PT Pertamina International Shipping (PIS) turut memeriahkan Festival Sungai Ciliwung 2024, dengan kegiatan membersihkan sungai yang sukses mengumpulkan sampah hingga sebanyak 14,19 ton.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Okt 2024, 21:40 WIB
Sampah plastik mengapung di Kali Ciliwung Kanal Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023). Masalah sampah di Indonesia sudah sampai pada taraf yang mengkhawatirkan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina International Shipping (PIS) turut memeriahkan Festival Sungai Ciliwung 2024, dengan kegiatan membersihkan sungai yang sukses mengumpulkan sampah hingga sebanyak 14,19 ton.

PIS berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta organisasi nirlaba Yayasan Sahabat Ciliwung (YSC) menggelar kegiatan ini di Dermaga YSC dan di Dermaga Ciliwung Poncol, pada Sabtu pekan lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan Sungai Ciliwung dan kelestarian lingkungan. 

Para pekerja PIS bersama dengan ratusan relawan, menelusuri Sungai Ciliwung selama kurang lebih 4 jam menggunakan perahu karet untuk membersihkan sampah sampah tersebut. VP Health, Safety, Security and Environment (HSSE) PIS Ade Gunawan menekankan keterlibatan PIS dalam kegiatan ini, merupakan bukti komitmen PIS menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Terutama, katanya, pentingnya peran sungai dalam menjaga kebersihan laut. “Membersihkan sungai secara tidak langsung membersihkan laut. Apa yang terjadi di sungai akan diterima di laut. Sebagian besar dari teritori Indonesia bahkan dunia adalah lautan. Jadi kalau kita ingin lautnya bersih, kita mulai dari sungainya kita bersihkan. Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya terjadi di Festival Ciliwung saja, tapi terus berkelanjutan," ujar Ade Gunawan dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).

Sementara itu, Direktur Pengendalian Pencemaran Air KLHK Tulus Laksono menambahkan, KLHK dan Pertamina berkolaborasi untuk menumbuhkan budaya cinta sungai. "Harapan kami, setelah acara ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah ke sungai," tutur dia.

Festival dengan tema ‘Ciliwung Merdeka dari Sampah dan Plastik’ ini sendiri telah dimulai sejak tanggal 16 September 2024. Festival ini terdiri dari serangkaian kegiatan, yaitu arung edukasi dan pembersihan sungai, lomba recycling sampah plastik, workshop kerajinan tangan dari sampah daur ulang, dan lainnya.

Acara ini juga sejalan dengan kontribusi Pertamina Group dalam rehabilitasi Sungai Ciliwung melalui Gerakan Gerbang Biru Ciliwung, yang telah berjalan sejak Agustus 2024. Program ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6 untuk penyediaan air bersih dan sanitasi yang layak, serta SDGs nomor 14 untuk menjaga ekosistem laut.


Kapal Pertamina Ditargetkan Nol Emisi Karbon

Kehadiran dua kapal tanker raksasa berjenis Very Large Gas Carrier (VLGC) milik PT Pertamina International Shipping (PIS) dianggap menjadi ajang perusahaan shipping nasional sanggup berkompetisi di kancah internasional.

Sebelumnya, PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatatkan keberhasilannya dalam menekan emisi karbon sebesar 36 kiloton setara CO2 (ktCO2e) di setiap lini operasional hingga Agustus 2024. Perseroan pun telah mengimplementasikan berbagai inovasi hijau guna mencapai tujuan nol emisi.

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS Surya Tri Harto mengatakan, PIS telah menjalankan sejumlah inisiatif untuk menekan angkaemisi karbon secara signifikan. Tiga teknologi hijau telah diimplementasikan PIS yaitu Green Ships Technology , Alternative Fuels , dan Green Port & Terminal.

“Tren sektor energi dan logistik maritim semakin mengedepankan aspek keberlanjutan, baik di sisi bisnis maupun lingkungan. PIS sebagai induk Sub Holding Integrated Marine Logistics Pertamina berkomitmenuntuk mengurangi emisi karbon secara signifikan pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada 2050. Hingga Agustus 2024, kami berhasil mengurangi 36 kiloton CO2e, atau sekitar 155% dari target yangditetapkan,” kata Surya, Kamis (3/10/2024).

Surya menjelaskan, melalui teknologi Green Ship, kapal-kapal PIS dirancang dengan spesifikasi khusus yang ramah lingkungan seperti penggunaan sistem pengolahan air ballast (Ballast Water TreatmentSystem/BWTS) dan instalasi scrubber untuk mengelola limbah kapal, sehingga mengurangi dampak ekologis saat bersandar.

Lebih lanjut, PIS juga mengimplementasikan Alternative Fuels melalui teknologi Dual Fuel yang memungkinkan konversi bahan bakar hijau dalam meningkatkan efisiensi konsumsi.

Sementara untuk green Port & Terminal, dalam meningkatkan infrastruktur darat, PIS terus menggalakkan produksi dan penggunaan energi terbarukan untuk instalasi yang dikelola melalui pemasangan panel surya pada pelabuhan dan terminal.

“Untuk mencapai target jangka panjang PIS dalam mengurangi emisi karbon, kami menyadari bahwa fokus tidak bisa hanya pada pengurangan emisi dari aset kapal. Kami juga perlu melakukan pembenahan pada fasilitas pendukung, seperti support boat , terminal energi, dan pelabuhan. Komitmen ini menjadifokus kami dalam mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait, demi menciptakan solusi berkelanjutan yang mendukung visikami dalam menjaga lingkungan,” ujar Surya.

 


Bisnis Hijau

PT Pertamina International Shipping PIS menambah armadanya dengan membeli kapal tanker small range (SR) untuk mengangkut petrokimia. (Dok. PIS)

Menurut Surya, PIS berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau sebesar 34 persen pada tahun 2034. Dalam upayaini, PIS akan mendatangkan kapal baru, yaitu Very Large Gas Carrier (VLGC), untuk meningkatkan kapasitas angkut bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan amonia.

Kehadiran dua unit kapal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengangkutan bahan bakar rendah karbon, baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam forum yang sama, Surya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dan para pemain industri energi untuk mencari solusiinovatif demi mencapai target nol emisi pemerintah pada tahun 2060.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya