Bappenas Gelar SDGs Action Awards 2024, Ini Dia Juara Pertama di Kategori UKM/Startup

Ajang SDGs Action Awards 2024 diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.

oleh Tim Bisnis diperbarui 09 Okt 2024, 22:23 WIB
Pandawa Agri Indonesia sabet juara pertama dalam kategori UKM/Startup di ajang SDGs Action Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.

Liputan6.com, Jakarta Pandawa Agri Indonesia sabet juara pertama dalam kategori UKM/Startup di ajang SDGs Action Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.

Penghargaan bergengsi yang diserahkan oleh Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia, pada Senin, 7 Oktober 2024, ini memberikan apresiasi atas kontribusi luar biasa Pandawa Agri dalam mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.

Ajang SDGs Action Awards 2024 yang kini memasuki tahun ketiga, merayakan pencapaian para pemangku kepentingan yang berkomitmen untuk mempercepat implementasi SDGs di seluruh negeri.

Dengan tema "Inovasi Menuju Indonesia Emas: Keterkaitan Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan, dan Industri Hijau", penghargaan tahun ini menyoroti peran penting inovasi dalam mendorong masa depan Indonesia yang berkelanjutan. 

"Penghargaan ini merupakan bukti dedikasi kami dalam menciptakan ekosistem pertanian yang lebih berkelanjutan. Kami berharap penghargaan ini memberikan nilai tambah bagi klien dan konsumen kami yang telah bekerja sama dalam upaya mengurangi penggunaan pestisida, berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat, dan sejalan dengan tujuan SDGs global," kata CEO Pandawa Agri, Kukuh Roxa dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).

Pandawa Agri Indonesia memperoleh penghargaan ini dengan menunjukkan upayanya sebagai pelopor dalam mengurangi penggunaan pestisida melalui teknologi inovatif, yang mendukung tujuan SDGs seperti pertanian berkelanjutan, perlindungan lingkungan, dan kesehatan.

 

 

 


Memperluas Keberlanjutan di Luar Indonesia

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Dampak Pandawa Agri meluas hingga ke luar Indonesia. Sejak 2021, perusahaan ini telah berkolaborasi dengan FGV Agri Services Sdn Bhd di Malaysia untuk memperkenalkan teknologi reduktan pestisida yang inovatif, yang membantu mengurangi penggunaan pestisida dan mendorong sektor pertanian yang lebih berkelanjutan.

Kolaborasi ini telah membuahkan hasil yang signifikan, dengan hampir satu juta liter pestisida diharapkan dapat dikurangi di Malaysia hingga akhir tahun 2024. Kemitraan ini terus berkembang, dengan pembaharuan perjanjian yang baru saja ditandatangani dalam event Trade Expo Indonesia 2024, Rabu, 9 Oktober.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen kuat untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip SDGs ke dalam inti operasinya, inisiatif Pandawa Agri yang memenangkan penghargaan ini mencerminkan inovasi, inklusivitas, keberlanjutan, dan manfaat jangka panjang. Melalui berbagai upayanya, perusahaan berusaha untuk mendukung dan mempercepat pencapaian SDGs baik secara lokal maupun internasional.

Pengakuan ini semakin memperkuat tekad Pandawa Agri untuk terus memelopori solusi inovatif dan berkelanjutan serta memperluas dampak positifnya pada pertanian global.


Pentingnya Penggunaan Pestisida Secara Bijak di Sektor Pertanian

Drone penyemprot pestisida hayati untuk membasmi wereng cokelat di Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Kominfo Purbalingga)

Pandawa Agri Indonesia (PAI), perusahaan berbasis life-science, menggelar forum edukasi keberlanjutan (sustainability education forum) di Wilmar Kalimantan Tengah dengan topik Educate to Innovate: Edukasi Keberlanjutan dan Keselamatan Penggunaan Pestisida.

"Program ini merupakan upaya kami dalam mendukung komitmen keberlanjutan (sustainability) perusahaan, sekaligus membantu meningkatkan awareness terkait praktik pertanian berkelanjutan serta penggunaan pestisida secara bijak," Corporate Sustainability and Communications Manager PAI Junia Anindya dikutip Rabu (18/9/2024).

Seminar yang bertujuan untuk mempromosikan praktik pertanian yang ramah lingkungan ini dibagi menjadi dua sesi komprehensif.

"Di Pandawa Agri, komitmen kami lebih dari sekadar membangun ekosistem pertanian berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa kami dapat mendukung pencapaian sustainability goals para mitra kami, seperti Wilmar, yang sangat peduli dengan aspek sustainability. Kami berusaha memastikan bahwa inovasi kami memberikan kontribusi yang berarti bagi keberlanjutan perkebunan mereka," lanjut dia.

Sebagai perusahaan dengan visi menciptakan sektor pertanian yang lebih berkelanjutan, PAI terus mendorong praktik pertanian berkelanjutan dengan menawarkan solusi inovatif yang mampu mengurangi dampak negatif dari aktivitas pertanian, sekaligus memastikan masa depan pertanian yang lebih sehat bagi pekerja dan lingkungan.

Sesi pertama, ditujukan bagi manajemen tingkat atas, berisi informasi seputar inovasi terkini di bidang pertanian berkelanjutan, termasuk penggunaan WEED Solut-ioN®️ (WS), teknologi reduktan dari PAI yang telah mempublikasikan Environmental Product Declaration (EPD).

Dokumen EPD yang berisi dampak lingkungan dari WS ini sekaligus menegaskan komitmen PAI terhadap keberlanjutan dengan menyediakan alternatif yang secara signifikan mengurangi penggunaan pestisida, aman dan ramah lingkungan, serta memiliki jejak karbon yang rendah.

 

 


Praktik Penggunaan Pestisida

freepik.com

Sesi kedua, ditujukan bagi petugas lapangan dan pekerja penyemprotan, berfokus pada pemberian pengetahuan seputar praktik terbaik dalam penggunaan pestisida secara bijaksana. Tujuannya adalah untuk membekali para pekerja garis depan dengan informasi penting agar mereka dapat bekerja dengan aman dan meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas mereka.

"WEED Solut-ioN®️ sebagai pengurang herbisida memberikan kontribusi signifikan terhadap aspek sustainability di perusahaan. Produk ini ramah lingkungan, mendukung upaya perlindungan kesehatan pekerja, dan turut mengurangi emisi karbon karena secara substansial mengurangi penggunaan herbisida, yang tentunya selaras dengan komitmen Wilmar terhadap praktik sustainability," tutur Head of Department Sustainability Wilmar Region Kalimantan Sarimanah.

Selain memperoleh wawasan mengenai potensi risiko dari penggunaan pestisida yang tidak hati-hati, melalui program yang komprehensif ini para peserta juga mendapatkan informasi mengenai praktik penyemprotan bahan kimia secara bertanggung jawab.

“Kegiatan ini sangat membantu kami dalam memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan dan lingkungan kepada para pekerja operasional di lapangan. Melalui edukasi ini, diharapkan mereka menjadi lebih sadar akan dampak penggunaan pestisida dan lebih memahami cara menjaga aspek keberlanjutan dalam operasional perkebunan,” ungkap Sarimanah.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya