6 Gejala Perempuan Masuk dalam Fase Menopause, Tips agar Wanita Lebih Siap Menghadapinya

Mengetahui gejala menopause membantu wanita lebih siap menghadapi fase tersebut.

oleh Miranti diperbarui 10 Okt 2024, 17:58 WIB
Menopause dini (Foto: Unsplash/Daria Nepriakhina)

Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda pernah mendengar istilah menopause? Istilah ilmiah ini sering dikaitkan dengan perkembangan dan usia aktif wanita. Menurut para pakar, menopause adalah fase di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut dan tidak dapat melepaskan atau memproduksi sel telur lagi.

Ini adalah perubahan dalam sistem reproduksi yang biasanya dialami oleh wanita berusia antara 40 hingga 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan gejala menopause dapat muncul lebih awal, sekitar usia 30-an, atau lebih lambat, hingga usia 60-an. Gejala ini bukanlah suatu penyakit, melainkan bagian dari proses alami yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia wanita.

Ada beberapa tahap yang menjadi acuan alami dalam proses menopause ini, yaitu:

1. Perimenopause atau masa transisi menopause, yang berlangsung selama 8 hingga 10 tahun sebelum menopause sepenuhnya terjadi.

2. Menopause, di mana wanita tidak mengalami menstruasi selama setahun penuh.

3. Pasca-menopause, yang ditandai dengan gejala yang dapat berlangsung lebih dari 10 tahun.

Jadi, apa saja tanda-tanda yang bisa membantu Anda mengenali apakah Anda telah memasuki fase menopause ini? Mari simak penjelasannya berikut ini sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (10/10/2024).


1. Sensasi Panas atau Gerah (Hot Flashes)

gambar efek panas/hak cipta freepik/stefamerpik

Salah satu tanda yang dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause adalah sensasi panas yang menyebar ke seluruh tubuh, dimulai dari wajah dan leher hingga semua bagian tubuh. Biasanya, fase ini terjadi lebih awal ketika wanita tersebut masih mengalami siklus menstruasi.

Sensasi panas dan gerah ini sering kali terjadi di malam hari. Hal ini bisa dipicu oleh perubahan hormon, sehingga dapat sangat mempengaruhi kualitas tidur Anda. Efek yang terlihat dari kondisi ini termasuk munculnya bercak merah pada punggung, tangan, dan dada, produksi keringat yang berlebihan, detak jantung yang cepat, pusing, serta mual.


2. Sulit tidur

gambar insomnia/hak cipta pexels/studio cottonbro

Terkait dengan diskusi sebelumnya, wanita yang memasuki tahap ini sering mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Hal ini dipicu oleh gejala menopause sebelumnya, seperti hot flashes. Selain itu, penurunan hormon progesteron dan estrogen juga berperan dalam kondisi ini. Oleh karena itu, jika kamu mengalami kesulitan tidur, kesehatanmu bisa menurun karena pola tidur yang kacau, dan kamu mungkin merasa cepat lelah karena energi lebih cepat terkuras.


3. Mood Swing

gambar mood swing/hak cipta pexels/Pavel Danilyuk

Ketika energi yang terkumpul tidak mencukupi, kondisi psikologis kita dapat terancam. Perubahan hormon pada wanita yang memasuki masa menopause sangat mempengaruhi perasaan dan emosi. Pada fase ini, wanita cenderung menjadi lebih emosional, sensitif, mudah rapuh, mengalami kecemasan berlebih, dan cepat merasa lelah, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang signifikan. 


4. Perubahan pada Vagina

gambar vagina/hak cipta pexels/cottonbro studio

Selama masa menopause, wanita mengalami berbagai perubahan pada vagina sebagai bagian dari proses penuaan. Penurunan hormon progesteron dan estrogen memicu beberapa perubahan, seperti berkurangnya produksi pelumas alami. Akibatnya, banyak wanita merasakan ketidaknyamanan, kekeringan, dan gatal yang dapat mempengaruhi kenyamanan saat berhubungan seksual.

Selain itu, jaringan vagina cenderung menjadi lebih tipis, kering, dan kurang elastis, yang sering kali menyebabkan kesulitan mengontrol buang air kecil atau inkontinensia urine. Hal ini membuat wanita lebih sering merasa ingin buang air kecil dan bahkan merasakan nyeri yang intens di area dinding vagina saat melakukannya.


5. Siklus Menstruasi Tidak Stabil

gambar pembalut wanita/hak cipta pexels/Cliff Booth

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah siklus yang kita alami selama periode menstruasi. Secara umum, saat mendekati menopause, wanita sering kali mengalami perubahan jadwal siklus menstruasi yang tidak teratur dan sulit diprediksi. Volume darah yang keluar selama menstruasi ini juga bisa bervariasi, kadang lebih banyak atau lebih sedikit, bahkan terkadang hanya berupa flek.

 


6. Banyak Berkeringat saat Malam

Ilustrasi Keringat Dingin Credit: pexels.com/Andreas

Keringat malam adalah kejadian di mana seseorang terbangun dalam keadaan berkeringat, sering kali akibat hot flashes. Ini bisa sangat mengganggu tidur dan menyebabkan kelelahan pada siang hari. Keringat malam dapat mengganggu kualitas hidup, terutama jika terjadi secara rutin.

Itulah beberapa indikasi yang dapat membantu kamu mengenali gejala fase menopause yang mungkin terjadi. Mari kenali tanda-tandanya dan lebih waspada, sehingga kamu bisa lebih siap saat memasuki masa menopause.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya