Top 3: Gaji Hakim di Indonesia Bikin Penasaran

Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com, yang dirangkum pada Kamis, 10 Oktober 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Okt 2024, 00:56 WIB
Perwakilan hakim yang melakukan aksi cuti massal menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan hakim yang melakukan aksi cuti massal menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Aksi ini salah satunya mempermasalahkan soal gaji hakim yang dinilai masih rendah.

Koordinator Solidaritas Hakim Indonesia, Rangga Lukita, menyatakan pihaknya hanya meminta agar kesejahteraan hakim di Indonesia diperhatikan. "Supaya keadilan tetap tegak di muka bumi Indonesia, kami minta Pak agar kesejahteraan kami diperhatikan," kata Rangga dalam aundiensi di DPR.

Rangga mengeklaim, sebenarnya para hakim tidak bertujuan meminta gaji tinggi seperti komisaris Pertamina ataupun direktur utama Bank Mandiri, melainkan hanya meminta agar gaji mereka layak.

 

Artikel Segini Gaji Hakim, Disebut Cuma Setara Uang Jajan 3 Hari Rafathar Anak Raffi Ahmad menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Kamis (10/10/2024):

1.Segini Gaji Hakim, Disebut Cuma Setara Uang Jajan 3 Hari Rafathar Anak Raffi Ahmad

Perwakilan hakim yang melakukan aksi cuti massal menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Aksi ini salah satunya mempermasalahkan soal gaji hakim yang dinilai masih rendah.

Koordinator Solidaritas Hakim Indonesia, Rangga Lukita, menyatakan pihaknya hanya meminta agar kesejahteraan hakim di Indonesia diperhatikan.

"Supaya keadilan tetap tegak di muka bumi Indonesia, kami minta Pak agar kesejahteraan kami diperhatikan," kata Rangga dalam aundiensi di DPR.

Rangga mengeklaim, sebenarnya para hakim tidak bertujuan meminta gaji tinggi seperti komisaris Pertamina ataupun direktur utama Bank Mandiri, melainkan hanya meminta agar gaji mereka layak.

 

Berita selengkapnya baca di sini


2.Mendag Sebut Jokowi Super Hero, Kok Bisa?

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebentar lagi masa jabatannya akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebentar lagi masa jabatannya akan berakhir pada 20 Oktober 2024.

Hal itu disampaikan dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9-12 Oktober 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/10/2024).

“Sebelum saya mengakhiri laporan ini, izin Pak karena ini mungkin sambutan terakhir Bapak, kami semua terima kasih Bapak Presiden telah menyelamatkan kita dari COVID-19, 2 tahun yang begitu berat. Tidak mudah,” kata Mendag.

Selain itu, Mendag juga memuji kepemimpinan Jokowi yang membangun infrastruktur secara masif, sehingga masyarakat Indonesia bisa menikmati transportasi umum dengan nyaman.

“Banyak yang sudah Bapak lakukan, transportasi mulai zaman Bung Karno, Jakarta tidak selesai, sekarang tembus Pak. Jakarta, Surabaya, Lampung sampai Aceh. Bapak bangun pusat-pusat wisata, Komodo, Danau Toba, Mandalika,” ujarnya.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Indonesia Kebanjiran Investor PLTN, Ini Daftar Negaranya

Ilusrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. (Foto: batan.go.id)

Indonesia akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama pada tahun 2032. Hal ini disampaikan oleh anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Kementerian ESDM, Abadi Poernomo.

"Pengembangan nuklir sesuai Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Ketenagalistrikan Nasional (RPP KEN) 2032 diharapkan sudah ada pembangkit kecil sebagai motor penggerak. Sesuai rencana, pada 2032 sudah ada PLTN, saya kira itu," ujar Abadi kepada awak media di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (9/10).

Dia menjelaskan, kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pertama di Indonesia akan mencapai 250 megawatt.

"Kapasitasnya? Kalau tidak salah, sekitar 250 megawatt," terang Abadi.

Lokasinya di Mana?

Terkait lokasi, pemerintah telah mengidentifikasi beberapa wilayah yang berpotensi menjadi lokasi pembangunan PLTN, termasuk di Belitung dan Pulau Kalimantan.

"Lokasi yang sudah disurvei mencakup beberapa daerah yang sangat stabil, seperti di Belitung, Kalimantan, dan sebagainya. Saat ini kami masih memastikan lokasi yang benar-benar aman untuk pembangunan PLTN," jelasnya.

Lebih lanjut, Abadi menyebutkan bahwa beberapa investor asing menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek PLTN pertama di Indonesia, meskipun dia belum menyebutkan secara spesifik calon investor tersebut.

Berita selengkapnya baca di sini

Infografis Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya