Liputan6.com, Riyadh - Raja Arab Saudi Salman mengalami infeksi paru-paru dan menjalani tes medis pada Minggu (6/10/2024) malam. Demikian menurut informasi tentang kesehatan raja yang menua itu dari Royal Court atau Pengadilan Kerajaan.
Beberapa hari kemudian, Pengadilan Kerajaan Arab Saudi menyampaikan pembaruan bahwa tes medis tersebut telah selesai.
Advertisement
"Raja Salman dari Arab Saudi pada hari Rabu (9/10) menyelesaikan tes untuk radang paru-paru dan telah pulih," kata Pengadilan Kerajaan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/10).
Pengumuman itu muncul tiga hari setelah pengadilan kerajaan mengungkapkan bahwa Raja Salman yang berusia 88 tahun, menderita infeksi paru-paru dan akan menjalani tes "berdasarkan rekomendasi dari klinik kerajaan".
Pada bulan Mei, Pengadilan Kerajaan Arab Saudi pertama kali mengungkapkan bahwa Raja Salman menderita penyakit paru-paru dan memiliki gejala lain termasuk suhu tinggi dan nyeri sendi. Pada saat itu ia menjalani program perawatan yang melibatkan antibiotik, dan pengadilan kerajaan segera mengumumkan bahwa ia telah pulih.
Raja Salman telah naik takhta sejak 2015, meskipun putranya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) menjadi yang pertama dalam garis suksesi pada tahun 2017 dan bertindak sebagai penguasa sehari-hari.
Arab Saudi, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah bertahun-tahun berusaha meredakan spekulasi mengenai kesehatan Raja Salman.
Pada hari Selasa (9/10), Pangeran Mohammed bin Salman "meyakinkan semua orang" tentang kesehatan ayahnya selama rapat kabinet, media pemerintah melaporkan.
Adapun Raja Salman terakhir kali memimpin rapat kabinet pada tanggal 24 September. Pemerintahan raja Saudi itu ditandai oleh reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius yang sebagian besar dikelola oleh putranya, yang berusaha memposisikan Arab Saudi untuk masa depan era pasca-minyak.
Pangeran Mohammed bin Salman juga mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang menurut para analis telah membantunya mengonsolidasikan kekuasaan.
Riwayat Kesehatan Raja Salman
Arab Saudi, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, telah bertahun-tahun berusaha meredakan spekulasi tentang kesehatan Raja Salman.
Kesejahteraan Raja Arab Saudi jarang dibahas, tetapi Pengadilan Kerajaan mengungkapkan pada bulan Mei bahwa ia menjalani program perawatan yang melibatkan antibiotik setelah dirawat di rumah sakit untuk menjalani tes. Segera setelah itu diumumkan bahwa ia telah pulih.
Riwayat kesehatan Raja Salman terpantau pada bulan sebelumnya saat ia dirawat untuk pemeriksaan rutin dan keluar pada hari yang sama.
Sebelum itu, Raja Salman dilaporkan dirawat di rumah sakit pada Mei 2022, saat ia menjalani kolonoskopi dan tinggal selama lebih dari sepekan untuk tes lain dan beristirahat, kantor berita resmi Saudi Press Agency melaporkan pada saat itu.
Raja Salman juga dirawat di rumah sakit pada Maret 2022 untuk menjalani apa yang digambarkan oleh media pemerintah sebagai "tes medis yang berhasil" dan untuk mengganti baterai alat pacu jantungnya.
Dan pada tahun 2020 ia menjalani operasi untuk mengangkat kantong empedunya.
Advertisement
Rekam Jejak Sebelum Raja Salman Jadi Raja Arab Saudi
Pada tahun 2017, Riyadh menepis laporan dan spekulasi yang berkembang bahwa raja berencana untuk turun takhta demi Pangeran Mohammed bin Salman.
Sebelum menjadi Raja Arab Saudi, Raja Salman sempat menjabat sebagai gubernur Riyadh selama beberapa dekade dan juga sebagai menteri pertahanan.
Pemerintahannya sebagai raja telah ditandai oleh reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius yang sebagian besar dikelola oleh putranya, yang mencoba memposisikan Arab Saudi untuk masa depan era pasca-minyak.
Pangeran Mohammed bin Salman juga telah mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat yang menurut para analis telah membantunya mengonsolidasikan kekuasaan.