Indonesia Resmi Memiliki Manajemen Talenta Nasional, Ini Kementerian yang Terlibat di Dalamnya

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan kronologi kebijakan desain MTN ini, yaitu berawal saat melakukan kunjungan ke sejumlah negara pada 2018.

oleh Tim News diperbarui 10 Okt 2024, 09:49 WIB
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan BAPPENAS Amich Alhumami (berpeci), Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (kemeja putih), dan Kepala Staf Presiden Moeldoko, meluncurkan Manajemen Talenta Nasional di Jakarta. (Ist).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia akhirnya memiliki desain manajemen talenta nasional (MTN) yang tertuang dalam Perpres 108 Tahun 2024. Hal tersebut akan menjadi acuan pemerintah memetakan warganya yang memiliki potensi dan bakat yang luar biasa.

“Saat ini kami fokus kepada tiga hal, yaitu olahraga, seni-budaya, kemudian riset dan inovasi,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami di hadapan dua ratusan tokoh yang mewakili kementerian dan lembaga negara serta pegiat talenta nasional di Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Jebolan International Development Studies (IDS) University of Sussex Inggris itu menjelaskan, terdapat sejumlah kementerian dan lembaga yang terlibat dalam MTN, yaitu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BAPPENAS.

“Sesungguhnya, tugas yang dimandatkan oleh bapak presiden adalah kepada kepala staf kepresidenan, kemudian karena ada alasan kelembagaan pemerintahan, itu kemudian dijalankan oleh BAPPENAS. Mandat itu sudah kami jalankan bersama BRIN, Kemendikbudristek, Kemenpora. Tugas sudah kami jalankan, bapak Kepala Staf Kepresidenan,” kata Amich yang merupakan Anggota Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani PP Muhammadiyah.

Di Forum yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan kronologi kebijakan desain MTN. Pada 2018 dia melakukan kunjungan ke sejumlah negara. Pertama adalah ke China. Di sana dia berbicara dengan Staf Khusus Presiden Xi Jinping. Saat itu, Moeldoko mendengar bahwa China melalui national talent strategic sudah memetakan siapa saja warganya yang memiliki talenta hebat untuk kemudian diberdayakan dan diberikan perhatian lebih.

Di China juga dia mengunjungi Wuling. Terdapat sekitar 4.000 periset hebat yang melakukan penelitian yang dipimpin oleh seorang anak muda berusia 35 tahun. “Gila ini,” kata Moeldoko menunjukkan ketakjubannya terhadap apa yang dia saksikan.

Saat mengunjungi Kantor Huawei, Moeldoko juga menyaksikan ada 24 ribu periset. Mereka berkumpul di berbagai gedung yang ada di sana. Ada gedung Prancis, Gedung Inggris, dan lainnya, seperti kawasan Eropa. “Semuanya melakukan riset dengan serius,” kata Moeldoko.

Dia menyampaikan semua itu kepada Presiden Jokowi. Kemudian Presiden memerintahkan pembentukan desain MTN. “Pada hari ini, kita sama-sama meluncurkan MTN sebagai komitmen bersama memajukan bangsa ini,” kata Moeldoko.

 


Tujuan Manajemen Talenta Nasional

Manajemen Talenta Nasional adalah strategi yang diimplementasikan oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan memaksimalkan potensi individu-individu berbakat dalam suatu negara. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki kemampuan luar biasa, baik di bidang riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga dapat diberikan kesempatan yang tepat untuk berkembang dan berkontribusi secara optimal.

Manajemen talenta ini melibatkan berbagai program seperti pelatihan, beasiswa, pengembangan karir, hingga penempatan dalam posisi strategis yang sesuai dengan keahlian individu.

Tujuan dari Manajemen Talenta Nasional (MTN), yaitu:

Pertama, mempersiapkan talenta yang mampu berdaya saing secara internasional dalam bidang riset dan inovasi, seni budaya, serta olahraga.

Kedua, menjamin pembibitan, pengembangan, dan penguatan talenta nasional secara komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Ketiga, mengkoordinasikan kebijakan lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan dalam mendukung pembibitan dan pengembangan talenta.

kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya