Liputan6.com, Blora - Pembangunan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan adalah cita-cita kebanyakan daerah, termasuk Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Demi itu, Arief Rohman saat memimpin daerahnya pernah inisiatif membangun kolaborasi kuat dengan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Hal tersebut masih diingat oleh Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Nidzamudin Al Hudda, yang menceritakan munculnya inisiatif Arief Rohman itu dimulai sejak masih menjabat sebagai Wakil Bupati Blora dan berlanjut saat menjadi Bupati Blora pada tahun 2021.
Advertisement
"Saya mengenal Gus Arief sejak ia menjadi Wakil Bupati Blora. Saat itu, kewenangan beliau memang tidak sebesar bupati, namun sudah ada terobosan yang ia gagas. Salah satunya adalah inisiatif untuk membangun Jembatan Bengawan Solo di daerah Menden," ujar Hudda kepada Liputan6.com, ditulis Kamis (10/10/2024).
Jembatan Bengawan Solo yang dimaksudnya itu adalah Jembatan Terusan Blora Bojonegoro (TBB), yang sekarang ini telah menghubungkan dua kabupaten supaya berdampak pada terciptanya konektivitas, serta pemerataan pembangunan kedua wilayah berbeda provinsi tersebut.
Menurut Hudda, bahwa gagasan yang muncul saat Arief Rohman masih menjabat sebagai Wakil Bupati Blora itu terus diproses hingga akhirnya dieksekusi pada tahun 2020 dan diresmikan pada awal 2021.
"Dari situ terlihat bahwa Gus Arief (sapaan Arief Rohman, red) memang memiliki kemampuan yang bagus dalam membina kolaborasi dengan pihak-pihak terkait," terangnya.
Pada masa itu, lanjut Hudda bercerita, sering ada diskusi dan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dengan Bojonegoro.
"Baru kali ini saya mengalami proyek yang didanai oleh dua kabupaten," tambahnya.
Kolaborasi Apik
Disampaikan Hudda, kolaborasi tersebut menjadi kenyataan dan adanya jembatan TBB dirasakan manfaatnya oleh banyak orang hingga sekarang.
Tak hanya itu, kerja sama dengan Bojonegoro berlanjut dengan adanya bantuan keuangan sebesar Rp35 miliar dari Pemkab Bojonegoro. Bantuan tersebut dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan antara Bojonegoro dan Blora.
"Bantuan ini memungkinkan pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 10 kilometer di perbatasan Bojonegoro dan Blora. Ini termasuk terobosan yang luar biasa bagi kami," kata Hudda.
"Sebelumnya tidak pernah ada bantuan keuangan dari Bojonegoro ke Blora," jelasnya menambahkan.
Advertisement