Emiten Produsen Plastik PDPP Melambung 237,50%, Bagaimana Ulasan Sahamnya?

Harga saham PDPP masih naik 10,66 persen dalam sepekan meski Kamis, 10 Oktober 2024 melemah.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Okt 2024, 13:25 WIB
Saham PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) menunjukkan kinerja mengesankan sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 November tahun lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) menunjukkan kinerja mengesankan sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 November tahun lalu.

Didirikan pada 16 September 2005, PT Primadaya Plastisindo Tbk merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis kemasan plastik, yakni galon, PET pre-form, botol PET, sedotan, tutup galon, jerigen, dan sebagainya. Pada perdagangan Rabu, 9 Oktober 2024, PDPP ditutup naik 16,39 persen ke posisi 710. Namun, pada penutupan sesi I hari ini, Kamis 10 Oktober 2024, saham PDPP turun 4,93 persen ke posisi 675.

Kendati begitu, PDPP masih naik 10,66 persen dalam sepekan. Harga saham perseroan saat ini juga telah melonjak 237,50 persen dari harga IPO 200 per saham. Asal tahu saja, dalam penawaran awal perseroan juga berhasil meraih komitmen dari investor strategis yakni Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma. Hal ini menambah optimisme perseroan untuk mendulang kinerja cemerlang pasca IPO.

Perusahaan dinilai memiliki prospek usaha yang masih menarik. Kendati ramai digaungkan gaya hidup go green atau ramah lingkungan, namun ketergantungan masyarakat terhadap plastik masih tinggi. Perseroan berkeyakinan bahwa terdapat potensi peningkatan permintaan (demand) terhadap kemasan plastik yang cukup positif.

"Hingga saat ini, masyarakat masih belum mampu mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan plastik, terutama dalam berbagai sektor industri seperti makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan, bahkan otomotif yang masih mengandalkan wadah plastik untuk berbagai keperluan," ulas Senior Analyst Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, dikutip Kamis (10/10/2024).

Dalam ulasannya, Nafan mencermati level support saham PDPP pada label 650. Kemudian level resistance pada 750, dan stop loss pada 640. Saat ini, PDPP memiliki cabang usaha yakni pabrik di Bandar Lampung, Binjai, Tangerang, Sukabumi,Cileungsi dan Solo. Hal tersebut agar lebih dekat pada pelanggan utama, serta efisiensi dalam melakukan pengiriman produk ke berbagai lokasi pelanggan yang terdekat.


Puri Sentul Permai dan Primadaya Plastisindo Jadi Pendatang Baru di Bursa

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru pada hari ini, Rabu 9 November 2022. Dua emiten tersebut yakni PT Puri Sentul Permai Tbk dengan kode saham KDTN dan PT Primadaya Plastisindo Tbk dengan kode saham PDPP. Masing-masing menjadi pendatang ke-51 dan 52 di BEI di tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, tercatatnya saham perusahaan di BEI menjadi langkah awal untuk mengutilisasi pasar modal tanah air.

“Setelah jadi perusahaan tercatat, perusahaan memiliki berbagai variasi untuk rising fund. Asal satu syarat, perusahaan menunjukkan performa yang menjanjikan dan pengelolaan operasional yang akuntabel,” kata Nyoman dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham KDTN & PDPP, Rabu (9/11/2022).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Puri Sentul Permai Tbk, Xaverius Nursalim mengaku optimis dengan kinerja perseroan usai debut di Bursa.

Keyakinan itu didukung masuknya 20 ribu investor yang bergabung dalam penawaran umum perdana saham perseroan.

“Ada kurang lebih 20 ribu investor yang telah ke saham kami dna ini jadi aset yang luar bisa untuk kami. Saya ucapkan terima kasih untuk investor yang telah mendukung kami,” kata dia.

Perseroan bahkan menjanjikan dividen 60 persen mulai tahun ini. Sebab berdasarkan pemantauan manajemen hingga saat ini, perseroan berpotensi menciptakan kinerja ciamik hingga akhir 2022.

Perseroan juga terbuka untuk investor korporasi yang ingin bergabung sebagai untuk mewujudkan hotel digital pada masa mendatang.

 


Kian Moncer Masuk Bursa

Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menyambung, Direktur Utama PT Primadaya Plastisindo Tbk, Kennie Angesty berharap kinerja perusahaan kian moncer usai tercatat di Bursa.

Melalui IPO ini, perusahaan ingin selalu memberi dampak positif dalam mendukung berjalannya ekonomi Bangsa yakni UMKM.

Seiring dengan hal itu, perseroan berharap ke depan dapat menjadi Leading Company industri kemasan plastik di dalam negeri

“Dengan akses ke pasar modal, saya harap perusahaan dapat bermanuver dengan gesit dan menanggapi seluruh kebutuhan masyarakat dna pelanggan kami dengan cepat dan tepat. Dengan dukungan dan doa yang disampaikan ke perseroan, saya yakin ini akan hasilkan kinerja positif di masa yang akan datang,” kata Kennie.

 


Listing Perdana, Saham Primadaya Plastisindo Langsung ARA

Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, saham PT Primadaya Plastisindo Tbk resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode PDPP. Pada perdagangan perdananya hari ini, Rabu 9 November 2022, saham perseroan terbang menyentuh level auto reject atas atau ARA.

Sesaat setelah perdagangan dibuka, saham PDPP terbang 35 persen ke posisi 270, naik 35 persen dari harga IPO yang dipatok sebesar 200 per saham. Frekuensi yang terjadi sebanyak 550 kali transaksi. Volume transaksi mencapai 60 ribu lot saham dengan nilai transaksi Rp 170 juta.

Sebelumnya, manajemen perseroan melihat antusiasme publik atas gelaran penawaran perdana saham pada 3-7 November 2022. Perseroan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed 121,78 kali sejak penawaran pertama. Dalam IPO ini, Primadaya Plastisindo melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak 500 juta saham, sehingga perseroan memperoleh dana sebesar Rp 100 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya