Sepak Terjang Steven-Denny dalam Debat Perdana Pilgub Sulut, Beberkan Isu Lingkungan dan PDRB

Steven mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat sedang menikmati situasi di mana provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta hiwa tersebut adalah magnet investasi.

oleh Wuri Anggarini pada 10 Okt 2024, 15:00 WIB
Pasangan cagub dan cawagub Steven Kandouw dan Denny Tuejeh dalam Debat Perdana Pilgub Sulut. (c) Istimewa

Liputan6.com, Jakarta Steven Kandouw-Denny Tuejeh yang menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil menampilkan sepak terjang yang apik dalam debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut.

Steven mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat sedang menikmati situasi di mana provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta hiwa tersebut adalah magnet investasi. Hal ini karena Sulut juga menjadi destinasi pariwisata dengan ketahanan ekonomi lokal, sekaligus terus menjaga keanekaragaman hayati yang ada.

"Kami sudah merancang apa yang akan kami lakukan di lima tahun ke depan," kata Steven.

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) agar naik antara 15%-20% per tahun dengan terus menggenjot ekspor lewat laut dan udara.

Steven juga melakukan paparan strategi agar target tersebut bisa tercapai. Menurutnya, ada 3 aspek yang perlu diperhatikan.

“Berbicara tentang PDRB, ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan belanja pemerintah, ekspor, dan hilirisasi. Pertama, belanja pemerintah harus menciptakan perputaran ekonomi yang berkelanjutan. Bukan hanya menghabiskan anggaran dalam satu tahun, tetapi harus berkesinambungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegas Steven.

Kedua, meningkatkan ekspor dengan fokus pada hilirisasi di sektor pertanian dan kelautan. “Sulut sudah dikategorikan sukses dalam hilirisasi. Komoditas pala, misalnya, Sulut sudah memasok 60 persen kebutuhan dunia. Ini peluang besar, dan kita bisa kuasai suplai maupun harga komoditas tersebut,” lanjutnya.

Isu Pertambangan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Paslon nomor urut 2 ini juga ikut membahas isu pertambangan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dalam sesi tanya jawab yang berlangsung. Steven Kandouw menegaskan bahwa Sulut telah dianugerahi status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung dan Likupang, yang membuka banyak peluang ekonomi.

“Tidak ada masalah dengan KEK Likupang maupun pertambangan rakyat di Minahasa Utara. Masyarakat pertambangan harus kita bantu dan dukung agar bisa berkembang tanpa merusak lingkungan. Komitmen kita terhadap penyelamatan lingkungan sangat besar dan sudah diakui oleh komunitas pecinta lingkungan,” ujar Steven.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya