Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan rencana pesan berantai penggabungan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Pesan berantai itu beredar sejak awal pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 8 Oktober 2024.
Advertisement
Berikut isi pesan berantai tersebut:
"*RENCANA PENGGABUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA (UI) dan UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)*.
Wacana untuk menggabungkan Universitas Indonesia yang ada di Depok dengan Universitas Sebelas Maret di Surakarta mendapat protes keras dan ditolak mentah-mentah oleh kedua belah pihak, baik dari Civitas Akademika maupun para alumninya....
Mereka bahkan mengancam ribuan mahasiswa/i akan melakukan demo long march (jalan kaki) dari Solo ke Istana Presiden di Jakarta....Banyak kaum cendekiawan, alumni dari kedua perguruan tinggi tersebut yang beradu argumen membahas wacana ini, dan opini mereka sama² kuat.
Mereka tetap menolak rencana penggabungan ini....!!
Diduga kuat, penyebab utama penolakan adalah karena mereka khawatir namanya akan berubah menjadi *Universitas Indomaret..!!"
Lalu benarkah pesan berantai penggabungan Universitas Indonesia dan Universitas Sebelas Maret?
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan beberapa postingan yang identik dengan pesan berantai tersebut. Dalam versi yang lain terdapat tambahan narasi yang dihilangkan sehingga makna pesan berantai tersebut menjadi rancu.
Tambahan narasi tersebut berisi sebagai berikut:
"*Gak usah serius² bacanya marai cepet tuwek...!!*????????????AYO NGOPI KARO GEGUYON BEN GAYENG. BEN TUWONE AWET"
atau dalam Bahasa Indonesia
"Jangan serius-serius bacanya bikin cepat tua. Ayo ngopi dan bercanda biar seru. Biar awet tua!!"
Meski berisi parodi atau satir namun pesan berantai seperti ini bisa menjadi mispersepsi jika tidak dipahami secara utuh.
Selain itu tidak ada informasi valid terkait penggabungan dua universitas negeri tersebut.
Advertisement
Kesimpulan
Pesan berantai penggabungan Universitas Indonesia dan Universitas Sebelas Maret merupakan konten satir atau komedi. Namun konten ini kerap disalahartikan jika tidak dipahami secara utuh.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement