Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa menegaskan, operasional PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) bersama PT Inti Global Laksana (IGL) dan PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) sudah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan harapan masyarakat.
Hal ini Suharsi sampaikan setelah secara langsung meninjau operasional BJA, IGL, dan BTL dalam kunjungannya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pohuwato.
Advertisement
"Ternyata mereka sudah memenuhi apa yang diharapkan oleh masyarakat. Legalitas perusahaan juga alhamdulillah sudah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan," kata Suharsi dikutip Kamis (10/10/2024).
Rombongan Forkopimda yang turut serta dalam peninjauan langsung tersebut di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato, Wakil Kapolres Pohuwato, Komandan Kodim 1313/Pohuwato, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pohuwato, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kusangkol), Plh Kepala Dinas Penanaman Modal, serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato.
Suharsi mengatakan, peninjauan secara langsung oleh Forkopimda Kabupaten Pohuwato ini dilakukan menyusul maraknya isu terhadap operasional perusahaan yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, berdasarkan rapat Forkopimda, diputuskan untuk melakukan peninjauan secara langsung di perusahaan.
"Terkait isu lingkungan yang beredar, setelah kami tinjau langsung, proses pembibitan hingga penanaman alhamdulillah sudah berjalan meski pertumbuhannya sampai masa panen memakan waktu 4 hingga 5 tahun," ujar Suharsi.
Selain meninjau lokasi pembibitan, rombongan Forkopimda juga mengunjungi lahan penanaman bibit tanaman gamal. Plt. Bupati Suharsi bahkan menyempatkan diri untuk ikut menanam bibit gamal yang nantinya akan menjadi bahan baku wood pellet atau pelet kayu oleh BJA.
Penanaman gamal dilakukan maksimal satu bulan setelah penyiapan lahan selesai dilakukan. Sebelum melakukan penyiapan lahan, setiap tahunnya BTL dan IGL telah mendapatkan Arahan Persetujuan Rencana Kerja Tahunan oleh pejabat fungsional yang membidangi Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tanaman Gamal
Hingga saat ini, luas area penanaman tanaman gamal di BTL mencapai 2.000 hektare dengan jumlah pokok tanaman gamal sebanyak 10 juta pokok lebih. Sementara IGL tengah dalam persiapan untuk pembibitan tanaman gamal.
Sekali tanam, tanaman Gamal bisa 4–5 kali panen. Pemanenan dilakukan setelah 4 tahun sehingga secara konservasi tanah sangat baik karena feeding root semakin lama semakin menyebar dan pertumbuhan menjadi lebih cepat.
"Mudah-mudahan ini bisa dirawat dengan bagus dan bisa membendung erosi yang ada sehingga tidak meresahkan masyarakat. Alhamdulillah kalau ini sudah tumbuh semuanya, insya Allah tidak berpengaruh buruk," tegas Plt. Bupat Suharsi.
Plt. Bupati Suharsi menyampaikan, melalui kunjungan dan peninjauan langsung yang digelar bersama Forkopimda, pihaknya bisa mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan. Sehingga, pihaknya bisa menjawab keresahan yang selama ini dirasakan masyarakat.
"Insya Allah kami menyampaikan secara objektif ke masyarakat. Kami akan menyampaikan fakta di lapangan seperti ini sehingga tidak ada dusta di antara kita. Semuanya terbuka untuk kita semua," kata Suharsi.
Direktur BJA Burhanuddin pun apresiasi kepada Plt Bupati Suharsi dan Forkopimda atas dukungan yang diberikan terhadap kegiatan bisnis perusahaan.
"Kami juga menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah daerah Kabupaten Pohuwato sejak berdirinya perusahaan hingga saat ini dimana semuanya tidak terlepas dari dukungan dorongan sejak kepemimpinan pemerintah daerah Bapak Syarif Mbuinga selama dua periode hingga kepemimpinan daerah saat ini yang telah memberikan izin kepada perusahaan PT IGL, PT BTL dan PT BJA,” ujar Burhanuddin.
Advertisement
Kaya Sumber Daya Alam, Gorontalo Siap Gelar Karpet Merah Demi Tarik Investasi
Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo Irjen Pol Pudji Prasetijanto Hadi menegaskan komitmennya untuk mendukung dan mengawal pembangunan di Provinsi Gorontalo supaya bisa bersaing dengan provinsi lain. Karena itu, Kepolisian akan terus menjaga iklim investasi di Gorontalo sehingga investor merasa nyaman dan aman.
"Sebagai aparat penegak hukum, Kepolisian memiliki tugas kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). Saya ingin menjaga kondusivitas Gorontalo sehingga investor yang ingin masuk merasa aman dan nyaman, tidak terganggu oleh yang lain. Ini tugas kami sebagai Polri untuk menjaga dan mengawal investor," kata Kapolda Pudji dalam sambutannya di acara Forum Group Discussion Nasional yang digelar Asosiasi Produsen Energi Biomassa Indonesia (APREBI) di Gorontalo pada pertengahan September lalu.
Iklim investasi yang kondusif, menurut Kapolda Pudji, penting bagi Gorontalo. Sebab, Gorontalo saat ini masuk dalam daftar 10 provinsi termiskin di Indonesia. Tanpa pembangunan, Provinsi Gorontalo akan tetap menjadi salah satu provinsi termiskin dan tidak bisa bersaing dengan provinsi lain.
Masalahnya, Kapolda Pudji melanjutkan, pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Gorontalo terbilang kecil sekali, hanya berkisar Rp500 miliar-Rp700 miliar, sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Gorontalo di kisaran Rp 1,5 triliun. Untuk bisa bersaing dengan provinsi lain, Provinsi Gorontalo tak bisa hanya mengharapkan kucuran anggaran dari pemerintah pusat.
"PAD yang hanya Rp500 miliar tidak akan jadi apa-apa. Makanya, saya mendukung Pemda Gorontalo yang ingin menarik investor untuk masuk Gorontalo, untuk bersama-sama melaksanakan pembangunan daerah di Gorontalo," imbuh Kapolda Pudji.
Pembangunan Daerah
Menurut Kapolda Pudji, keberadaan suatu usaha di Gorontalo sangat diperlukan. Pemerintah daerah tidak mampu melakukan pembangunan daerah karena anggaran terbatas. Itu sebabnya, diperlukan investor untuk bersama-sama melaksanakan pembangunan di Gorontalo.
Kapolda Pudji menegaskan, Polda Gorontalo siap mendukung dan mengawal pembangunan Gorontalo supaya bisa bersaing dengan daerah lain. Apalagi, Gorontalo memiliki sumber daya yang sangat besar mulai dari pertambangan emas, perkebunan, dan kehutanan. Kalau seluruh sumber daya itu bisa dikelola dengan sebaik-baiknya, Gorontalo akan bisa bersaing dengan provinsi lain.
"Kita ketahui bersama, menarik investor itu sangat sulit. Karena itu, saya ingin kita mengubah mindset kita bahwa Gorontalo hanya punya sedikit anggaran sehingga membutuhkan kucuran dana dari pemerintah pusat maupun investor. Jadi, mari kita sama-sama mengubah mindset kita supaya Gorontalo ini bisa bersaing dengan provinsi lain karena kita memiliki sumber daya alam yang sangat besar," imbuh Kapolda Pudji.
Sektor kehutanan merupakan potensi sumber daya alam di Gorontalo yang bisa dikembangkan untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satunya dengan mengembangkan industri biomassa yang menjadi bagian penting dari proses transisi energi menuju energi baru terbarukan
Advertisement