Liputan6.com, Jakarta PT PII berhasil menorehkan capaian yang signifikan dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui skema pembiayaan kreatif selama 10 tahun terakhir. Pasalnya, PT PII berperan penting dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan dengan memberikan penjaminan terhadap 53 proyek dari berbagai sektor dengan nilai investasi sebesar Rp538 triliun.
Penjaminan PT PII pada 53 proyek itu menghasilkan dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat luas. Salah satu dampaknya adalah memperkuat konektivitas di Pulau Jawa dengan dibangunnya 16 ruas jalan tol sepanjang 991 km, pelestarian 10 ruas jalan nasional sepanjang 520,07 km dan penggantian 38 jembatan pada 37 lokasi.
Advertisement
Selain itu, pada sektor telekomunikasi ditunjukkan melalui hadirnya Palapa Ring yang sudah tersedia 8.479 km kabel fiber optik lintas pulau dan Satelit Multifungsi yang menghubungkan 149.400 titik layanan offline di Indonesia termasuk area Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T).
Tak hanya itu, pada sektor air minum, melalui proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tersedia supply air minum yang melayani 5,9 juta masyarakat. Pada sektor konversi energi, telah melayani 20.464 titik dalam peningkatan layanan penerangan jalan di daerah dengan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan.
Pada sektor transportasi, terdapat pelayanan rute kereta api sepanjang 142 km dan peningkatan fasilitas uji tipe kendaraan bermotor. Dan di sektor ketenagalistrikan, terdapat 2.428 mw total kapasitas produksi energi listrik, 388 mw dukungan peningkatan rasio bauran energi terbarukan, dan 40.917 kms total dukungan rehabilitasi dan perluasan jaringan distribusi listrik tegangan menengah.
Selain itu, PT PII juga mendukung cadangan pangan dan industri strategis Pemerintah (8.000 metric ton gula & 257.000 kilo liter minyak goreng), percepatan penyelenggaraan prasarana dan sarana Kereta Cepat Jakarta Bandung (KJCB), dan Indonesia Sustainable Least-Cost Electrification (ISLE).
Tetapkan Arah Strategis
Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo mengungkapkan bahwa pihaknya telah menetapkan arah strategis sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Ia menyebut, arah strategis tersebut yaitu memperluas kebermanfaatan dalam berbagai sektor maupun dalam tahapan proyek infrastruktur.
"Sesuai arah strategis tersebut, PT PII berfokus pada penguatan keberlangsungan proyek dalam mandat eksisting serta perluasan sektor penjaminan KPBU terutama terkait sektor yang mendukung upaya transisi energi dan menghadapi tantangan perubahan iklim," ungkapnya.
"Selain itu, fokus PT PII juga diarahkan kepada penjaminan small scale Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang menjadi proyek percontohan guna mengembangkan pembangunan infrastruktur yang potensial di setiap daerah," jelas Sutopo.
Ia pun mengatakan, selama 10 tahun, PT PII telah memperkuat peran dalam proses manajemen risiko dalam tahapan persiapan dan pelaksanaan proyek.
“Kami berharap disiplin yang dibangun dalam proses penjaminan saat ini dapat diperluas untuk memastikan keberlanjutan proyek dan diharapkan peran PT PII dalam penyiapan proyek dan manajemen risiko proyek dapat terus diperkuat untuk menciptakan landasan pacu menuju Indonesia maju," katanya.
"Demikian pula cakupan penyiapan dan manajemen risiko ini tidak hanya dibatasi pada proyek-proyek KPBU namun juga pada proyek-proyek dengan skema pembiayaan lain yang relevan dengan visi dan misi PT PII," jelas Sutopo.
(*)
Advertisement