Liputan6.com, Jakarta - Dean dan Tyas melangkah mendekati kamar rawat inap Yuni sambil bergandengan tangan, ketika Hani muncul dari arah berlawanan. Melihat mereka, Hani langsung menatap tajam, rasa marahnya tak tertutupi.
Tyas, yang tidak ingin Hani salah paham, segera menarik tangannya dari genggaman Dean. Hani mendekati mereka dengan tatapan penuh amarah, menuduh Tyas telah tertangkap basah.
Advertisement
Dean, merasa kesal, menegaskan kepada Hani untuk tidak sembarangan menuduh. Ia menjelaskan bahwa situasinya tidak seperti yang Hani bayangkan. Hani menangis tersedu, mempertanyakan bagaimana Dean bisa berubah begitu drastis.
Tyas mencoba menenangkan Hani, menjelaskan bahwa mereka hanya membicarakan perpisahan, tanpa ada hal lain yang terjadi. Namun, Hani tetap menatap Tyas dengan kemarahan yang membara, menyalahkannya atas kehancurannya.
Dalam kemarahannya, Hani menyerang Tyas dengan brutal. Dean berusaha menghentikannya, tetapi Hani semakin beringas. Tyas hanya bisa pasrah menerima serangan itu. Dean, yang tidak ingin Hani terus melukai Tyas, secara refleks mendorong Hani hingga ia terjatuh di lantai dekat pintu.
Keributan itu menarik perhatian Yuni, Wulan, dan Sigit yang segera bergegas mencari tahu apa yang terjadi. Yuni berusaha bangkit dengan susah payah, berjalan tertatih-tatih menuju sumber suara.
Setelah suasana sedikit mereda, Dean bertemu dengan Gino. Mereka berdiri berhadap-hadapan, Gino dengan nada sinis bertanya apa yang dilakukan Dean di sana, apakah perempuan selingkuhannya sedang sakit.
Dean hanya tersenyum sinis, menolak disamakan dengan Gino, menegaskan bahwa dirinya bukanlah pria yang suka berselingkuh. Gino, merasa marah, menarik kerah baju Dean, menuduhnya sebagai pria yang tega menyakiti Tyas. Pertengkaran fisik pun tak terhindarkan di antara mereka.
