Liputan6.com, Washington - Jelang pemilihan umum presiden pada November 2024 mendatang, Amerika Serikat (AS) tengah sibuk mempersiapkannya. Termasuk dalam hal mencegah penipuan dan kecurangan yang kerap terjadi dalam sebuah pesta demokrasi.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh AS untuk mencegah terjadinya kecurangan adalah proses pemilu yang berlapis-lapis, sehingga memberikan perlindungan dan membuat kecurangan pemilu dapat terdeteksi.
Advertisement
Dilansir VOA Indonesia, Sabtu (12/10/2024), pemilu AS berjalan terpusat, dengan ribuan yurisdiksi pemungutan suara mandiri. Kondisi tersebut membuat mustahil untuk melakukan kecurangan pemilu virtual dalam skala besar yang dapat memanipulasi pemilihan presiden atau pemilihan lainnya.
"Anda mungkin tidak akan pernah memiliki sistem pemilu yang sempurna," kata Trey Grayson dari Partai Republik, yang juga mantan penjabat tertinggi urusan luar negeri Kentucky dan ketua dewan penasihat Proyek Pemilu Aman.
"Tetapi jika Anda mencari pemilu yang bisa dipercaya, Anda tentunya merasa nyaman dengan sistem pemilu di Amerika."
Sejumlah kasus curang yang mungkin terjadi dalam pemilu adalah memberikan suara lebih dari satu kali, merusak surat suara, berbohong tentang tempat tinggal Anda untuk memilih di tempat lain, atau memberikan suara untuk orang lain adalah kejahatan yang dapat dihukum dengan denda besar dan hukuman penjara.
Sementara warga non-AS yang melanggar undang-undang pemilu dapat dideportasi.
Aturan Ketat dalam Sistem Pemungutan Suara
Bagi siapa pun yang masih tergiur untuk berbuat curang, sistem pemilu di Amerika Serikat dirancang dengan perlindungan berlapis dan transparansi yang dimaksudkan untuk menghalangi hal-hal itu.
Untuk pemungutan suara secara langsung, sebagian besar negara bagian mewajibkan atau meminta pemilih memberikan tanda pengenal di TPS untuk membuktikan siapa mereka, seperti dengan menyebutkan nama dan alamat mereka, menandatangani buku pemungutan suara atau pernyataan tertulis.
"Orang-orang yang mencoba untuk memilih atas nama teman atau anggota keluarga yang baru saja meninggal, bisa tertangkap ketika petugas pemilu memperbarui daftar pemilih dengan catatan kematian dan berita kematian," kata Gail Pellerin, anggota Partai Demokrat di Majelis California yang mengurus pemilu di wilayah Santa Cruz County selama lebih dari 27 tahun.
Mereka yang mencoba menyamar sebagai orang lain, menghadapi risiko adanya orang di tempat pemungutan suara yang mengenal orang tersebut atau orang itu nantinya akan memberikan suaranya sendiri, katanya.
Advertisement
Aturan di Setiap Negara Bagian
Sementara bagi pemilih yang tidak hadir, tiap negara bagian memiliki cara berbeda dalam protokol verifikasi surat suara.
Semua negara bagian di AS mewajibkan tanda tangan bagi pemilih. Banyak negara bagian yang menerapkan tindakan pencegahan lebih lanjut, seperti meminta tim bipartisan membandingkan tanda tangan tersebut dengan tanda tangan lain yang tercatat atau mengharuskan tanda tangan tersebut dinotariskan, atau mengharuskan saksi untuk menandatanganinya.
Artinya, meskipun surat suara salah dikirim ke alamat lama seseorang dan penghuni dari alamat yang sekarang menggunakan surat suara tersebut, terdapat pemeriksaan yang dapat mengingatkan petugas pemilu akan adanya kecurangan.