Cerita Menteri Bahlil, 3 Kali Dilantik di Era Jokowi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kepercayaan yang diberikan selama masa pemerintahan Jokowi.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Okt 2024, 22:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kepercayaan yang diberikan selama masa pemerintahan Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Bahlil Lahadalia mencatat dirinya telah dilantik sebanyak tiga kali dalam berbagai jabatan penting. Pengalaman tersebut dimulai ketika ia dilantik sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Setelah menjabat sebagai Kepala BKPM, Bahlil kembali dilantik untuk posisi yang sama, namun kali ini dengan nomenklatur baru sebagai Menteri Investasi dan Kepala BKPM. Pelantikan ketiganya adalah sebagai Menteri ESDM, menggantikan Arifin Tasrif.

"Secara pribadi saya bapak Presiden, mengucapkan terima kasih karena di zaman bapak memimpin bangsa ini, saya tiga kali dilantik oleh bapak. Saya dilantik pertama menjadi Kepala BKPM. Jadi jabatan saya di pemerintah itu bertahap juga, belum langsung menteri masih Kepala BKPM. Abis itu filantik kedua menjadi Menteri Investasi dan abis iyu ketiga jadi Menteri ESDM," kata dia dalam Hari Ulang Tahun ke 79 Pertambangan dan Energi, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Bahlil merasa bangga dengan setiap pelantikan yang diterimanya, terutama karena dilantik sebagai anggota dengan warna kuning yang melambangkan Partai Golongan Karya (Golkar).

"Dan saya terima kasih pak dalam proses pelantikan, saya juga dilantik dengan warna kuning, terima kasih," imbuh dia.

Dalam pidatonya, Bahlil juga meminta nasihat dari Jokowi, mengingat bahwa ini akan menjadi pidato terakhirnya sebagai Menteri ESDM sebelum masa jabatannya berakhir pada tanggal 20.

 


Wejangan dari Presiden

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Green Initiative Conference, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Ia menyampaikan harapan agar dapat menerima wejangan yang berguna dari Presiden untuk menghadapi masa depan.

Selain itu, dalam rangka HUT Pertambangan dan Energi, Bahlil mewakili seluruh karyawan untuk menyampaikan permohonan maaf jika terdapat kekurangan dalam pelaksanaan tugas. Ia juga meminta pengertian terkait Menteri yang baru, yang mungkin belum sepenuhnya menguasai materi.

"Mohon nasihat bapak karena sebentar lagi, ini mungkim pidato terakhir saya sebagai Menteri ESDM di hadapan bapak Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo, karena tanggal 20 sudah selesai, pak. Jadi kami mohon wejangan, nasehat. Nah sekaligus di HUT ini kami menyampaikan mohon maaf pak seluruh karyawan yang ada kalau ada yang kurang-kurang. Terutama Menteri yang baru pak karena belum menguasai materi," tutup dia.


Hore, Jokowi Restui Kenaikan Tukin PNS Kementerian ESDM

Presiden Jokowi (kanan) didampingi Ketua Umum HIPMI Bahlil Lahadalia saat menghadiri Sidang Dewan Pleno II dan Rapimnas HIPMI di Tangerang, Rabu (7/3). Rapimnas dihadiri lebih dari 2.000 peserta dari 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan segera menandatangani usulan kenaikan tunjangan kinerja (Tukin) untuk pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di akhir masa jabatannya. 

Jokowi bercerita bahwa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selalu bulak-balik menghampirinya untuk meminta persetujuan kenaikan tukin diinstansinya.

"Oleh sebab itu pak Menteri bulak balik mendorong saya menanyakan ke saya ga sekali dua kali, saya akan tanda tangan kalau barang itu sampai di meja saya, sampai malam ini belum sampai dimeja saya, tetapi memang sedikit lagi," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Malam Puncak Penghargaan Subroto 2024, di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Jokowi menegaskan, dirinya akan segera menandatangani usulan kenaikan tukin jika dokumennya telah sampai di mejanya.

"Begitu sampai di meja saya akan saya tanda tangani tunjangan tadi. Saya bisa saja ngomong sudah saya tandatangani, tapi saya gak mau, memang belum ya saya harus ngomong apa adanya belum sampai di meja saya," ujarnya.

Jokowi pun memuji usaha Menteri ESDM yang terus mendesaknya agar kenaikan tukin disetujui dan ditandatangani sebelum ia lengser.

"Memang pak Menteri ESDM ini sangat lincah sekali, selalu menanyakan kepada saya sudah pak, ya saya belum tanda tangan saya jawab belum. tadi siang ketemu sudah pak? kalau saya jawab bohong namanya," ujarnya.

Namun, Jokowi memastikan akan menginformasikan lebih lanjut terkait tukin, jika dokumennya telah resmi ditandatangani. "Yang tunjangan tadi nanti saya infokan secepatnya," pungkasnya.


Asik, Tukin PNS Kementerian ESDM Bakal Naik Sebelum Ganti Presiden

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru Bahlil Lahadalia saat acara serah terima jabatan Menteri ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berjanji untuk berjuang menaikan tunjangan kinerja atau tukin PNS di instansinya sebelum masa jabatannya selesai per Oktober 2024 mendatang.

Hal itu disampaikannya saat melantik Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil berkomitmen untuk berupaya menaikan tunjangan kinerja PNS Kementerian ESDM sesegera mungkin. Dengan syarat, para jajarannya tidak main belakang mencari pendapatan tambahan di luar wewenang.

"Saya janji bapak, kalau bapak tertibkan semua anggota bapak, maka kesejahteraan untuk kenaikan tukin di kementerian ini akan saya perjuangkan sebelum Oktober," kata Bahlil.

"Tentu akan saya perjuangkan. Kalau gaji sudah bagus, tukin sudah bagus, masih juga main-main, nah itu urusan sudah lain itu. Tidak perlu dipanggil, saya ambil langsung itu karena udah keterlaluan," tegasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya