Mulai Musim Tanam, Pupuk Kujang Sebut Pasokan Pupuk Aman

Salah satu tantangan yang dihadapi petani di daerah terpencil adalah akses internet yang buruk, sehingga mereka kesulitan saat menebus pupuk bersubsidi.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 13 Okt 2024, 20:00 WIB
Direksi Pupuk Kujang blusukan ke berbagai daerah di Jawa Barat, untuk memastikan stok pasokan pupuk aman saat musim tanam petani berlangsung tahun ini. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Direksi Pupuk Kujang blusukan ke berbagai daerah di Jawa Barat, untuk memastikan stok pasokan pupuk aman saat musim tanam petani berlangsung tahun ini. “Sebagai anak perusahaan Pupuk Indonesia, kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani dengan menjaga produksi yang optimal,” ujar Direktur Utama Pupuk Kujang, Maryono, Kamis (10/10/2024).

Menurutnya, upaya blusukan ke berbagai wilayah di pulau Jawa, terutama Jawa Barat untuk mengetahui sejauh mana kendala di lapangan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada petani berjalan lancar. “Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah penebusan pupuk bagi petani, terutama di wilayah terpencil,” ujarnya.

Selama tinjauan lapangan dilakukan, direksi berinteraksi langsung dengan tim distribusi, distributor, kios, dan petani di lapangan. “Kami mendengarkan saran dan kendala yang dihadapi oleh mereka di lapangan,” ujar dia.

Tidak hanya itu, Maryono meminta distributor dan kios merespon setiap kendala dan keluhan yang disampaikan petani di Gudang Lini 3 Jawa Barat, untuk memastikan kebutuhan pupuk kepada petani tetap aman terutama saat musim tanam tiba. “Direksi akan segera berkoordinasi dengan pihak Pupuk Indonesia untuk memastikan pengiriman produk dilakukan tepat waktu dan memonitor ketersediaan stok secara berkala,” kata dia.

Guna memastikan ketersediaan pupuk bagi petani, sejak awal 2024 direksi telah memeriksa distribusi pupuk ke 27 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, Banten, hingga Jawa Tengah, dan DIY. “Salah satu tantangan yang dihadapi petani di daerah terpencil adalah akses internet yang buruk, sehingga mereka kesulitan saat menebus pupuk bersubsidi,” papar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya