Hashim Djojohadikusumo Mengaku Sudah Kantongi Nama Menteri Perumahan, Ini Bocoran Kriterianya

Hashim Djojohadikusumo menyampaikan alasan pemerintahan baru mendatang memberikan perhatian besar terhadap sektor perumahan melalui program pembangunan 3 juta rumah per tahun

oleh Tira Santia diperbarui 10 Okt 2024, 21:57 WIB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo itu dalam acara bertajuk Propertinomic Executive Dialogue “Sukseskan Program Pembangunan 3 Juta Rumah Setiap Tahun” tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo mengaku sudah mengetahui nama yang akan menjadi Menteri Perumahan di era pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Dia pun membeberkan sosok ideal Menteri Perumahan yang akan dipilih Prabowo Subianto. Dikatakan bahwa sosok tersebut harus orang yang sudah memiliki program (tentang perumahan), mengerti dan paham dengan situasi di lapangan, serta dekat dengan seluruh ekosistem perumahan termasuk pelaku usaha.

“Saya sebenarnya sudah tahu namanya, tapi saya sudah janji untuk tidak membocorkannya sebelum tanggal 20 Oktober nanti. Sudah diwanti-wanti bahwa nama itu bisa saja dirombak bahkan 5 menit sebelum kabinet diumumkan,” ujar Hashim Djojohadikusumo di hadapan pengusaha yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Hashim menyampaikan alasan pemerintahan baru mendatang memberikan perhatian besar terhadap sektor perumahan melalui program pembangunan 3 juta rumah per tahun termasuk rencana pembentukan kembali Kementerian Perumahan.

Menurutnya, presiden terpilih Prabowo Subianto sejak lama telah sering menyebut dan membahas tentang gangguan pertumbuhan pada anak atau stunting, serta pentingnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Beliau mengingatkan pentingnya anak-anak rutin makan ikan, minum susu dan makanan bergizi lainnya, karena prihatin dengan kondisi bangsa termasuk melihat anak-anak usia 10 tahun tapi fisiknya kurus kecil seperti anak berusia 5 tahun. Itulah alasan mengapa ada program makanan bergizi gratis,” ungkap adik kandung Prabowo Subianto ini.


3 Juta Rumah

Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor. (merdeka.com/Arie Basuki)

Masalah stunting bukan hanya disebabkan oleh gizi anak yang buruk, tetapi semua belajar bahwa tempat tinggal dan lingkungan juga memengaruhi tumbuh kembang anak-anak.

Oleh karena itu, untuk memberantas stunting dan mengentaskan kemiskinan masyarakat dibutuhkan pendekatan yang menyeluruh termasuk pentingnya anak dan keluarga Indonesia tinggal di rumah layak huni dengan lingkungan perumahan yang baik.

Atas dasar pertimbangan yang jelas tentang pentingnya perumahan dalam menekan angka stunting dan memberantas kemiskinan, maka pemerintah baru mendatang berkomitmen untuk “menghidupkan” kembali Kementerian Perumahan untuk menjalankan program pembangunan 3 juta rumah yang secara rinci terdiri dari 2 juta rumah di pedesaan dan 1 juta rumah di perkotaan setiap tahunnya.

“Saya mau sampaikan bahwa 3 juta rumah ini adalah per tahun, sehingga kalau satu periode (5 tahun) akan dibangun 15 juta rumah di seluruh Indonesia. Jika Tuhan menghendaki, Prabowo Subianto bisa dua periode, maka dalam 10 tahun sudah terbangun 30 juta rumah. Dan nantinya dilanjutkan oleh presiden penerusnya,” sebut Hashim.

Menurutnya, tujuan dan target itu sangatlah mungkin untuk direalisasikan. Bangsa Indonesia, tegas Hashim, harus bersungguh-sungguh dan betul-betul ambisius dengan memasang target yang tinggi untuk mencapai pembangunan 3 juta rumah per tahun tersebut.

“Seperti yang tadi sudah disampaikan Ketum REI tadi bahwa kita tidak akan mungkin mengubah sesuatu keadaan kalau tetap menjalankannya dengan cara seperti biasa,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya