Cerita Naomi Daviola Si Pendaki Tersesat di Gunung Slamet, Ikuti Burung dan Bertahan Makan Roti

Naomi Daviola Steyanie hampir tiga hari hilang di Gunung Slamet, Pelajar SMKN 3 Kota Semarang itu bercerita pengalaman tersesatnya hingga bisa ditemukan Tim SAR.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 11 Okt 2024, 07:30 WIB
Cerita Naomi Daviola Saat Tersesat di Gunung Slamet, Ikuti Burung dan Suara yang Memanggilnya. (Dok: TikTok @felixoutdoorrentals)

Liputan6.com, Jakarta - Naomi Daviola Steyanie hampir tiga hari hilang di Gunung Slamet. Pelajar SMKN 3 Kota Semarang akhirnya membagikan pengalamannya saat tersesat di gunung hingga bisa ditemukan Tim SAR. 

"Saya sendirian di sini," ucap Naomi yang menangis sambil ditenangkan Tim SAR yang mencarinya berhari-hari, dikutip dari unggahan TikTok @felixoutdoorrentals, pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Tim SAR kemudian memberinya makanan berupa biskuit. "Makan, makan," kata salah satunya. 

"Saya mikir kok jalannya kayak gini, jalannya hutan semua, ketutup kayak gini. Terus saya diarahin sama burung, suruh turun. Saya dari kemarin ngikutin burung-burungnya bertiga. Terus ketemu elang," ceritanya saat bertemu Tim SAR.

Di video tersebut, setelah Naomi sudah lebih tenang, ia menceritakan bagaimana bisa bertahan selama tersesat. Ia memilih turun mengikuti sumber air untuk melegakan tenggorokan. Ia juga makan sisa roti yang dibawanya saat mendaki Gunung Slamet. "Jadi memang harus bertahan hidup bagaimana caranya," ceritanya.

Naomi mengaku sempat meminta tolong dengan berteriak. Menurutnya, di Pos 7 ada yang mengaku mendengar tapi tak menemukannya. Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, 9 Oktober 2024, laporan hilangnya Naomi diterima oleh Basarnas Cilacap pada Senin, 7 Oktober 2024.

Belakangan diketahui, Naomi mengikuti open trip pendakian ke Gunung Slamet pada Sabtu, 5 Oktober 2024 dan direncanakan turun pada Minggu, 6 Oktober 2024. Namun sampai Senin, 7 Oktober 2024, keberadaan Naomi tidak diketahui oleh orang-orang terdekatnya. 


Kronologi Hilangnya Naomi

Ilustrasi –Pendakian Gunung Slamet lewat jalur Bambangan, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Kasus hilangnya Naomi juga terungkap setelah pihak sekolah melakukan monitoring dan menemukan bahwa Naomi tidak masuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT KAI. "Pihak sekolah monitoring, ternyata diketahui anak ini tidak masuk tanpa keterangan. Untuk itu, sekolah koordinasi dengan keluarganya," menurut pihak sekolah.

Siswi SMK yang akrab disapa Vio itu akhirnya berhasil ditemukan usai dcari oleh Tim SAR gabungan. Naomi ditemukan berada di Pos 7 dengan kondisi selamat dengan fisik yang lemas, sekitar pukul 10.00 WIB.

Selama pencarian, tim SAR Desa berteriak memanggil namanya. Remaja tersebut lalu menjawab panggilan tim SAR dan berhasil ditemukan di belakang warung yang berjarak sekitar 10 meter.

Kepala BPBD Purbalingga, Prayitno mengungkapkan, saat ditemukan suaranya, korban diminta untuk tidak bergerak. Lalu, pihak tim SAR menghampiri lokasi Naomi dan membantunya yang dalam keadaan lemas tak berdaya.   

Mengutip dari Antara, sebelum dinyatakan hilang, Naomi mengikuti sebuah open trip untuk mendaki Gunung Slamet pada 5--6 Oktober 2024. Kegiatan pendakian ini adalah aktivitas yang dilakukan di luar sekolahnya.


Ikut Open Trip Berjumlah 40 Orang

Pemandangan Gunung Slamet di Jawa Tengah. (Dok: Instagram @pendakiindonesia)

Lewat open trip tersebut diketahui ada rombongan yang terdiri dari 40 orang pendaki melakukan tektok berangkat dari pos pendakian Bambangan pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pukul 23.00 WIB. Lalu dijadwalkan untuk kembali lagi ke pos Bambangan pada Minggu, 6 Oktober 2024 pukul 21.24 WIB.

Tapi ternyata, Naomi tidak kembali bersama rombongannya. Baru pada Senin, 7 Oktober 2024, ketua rombongan melaporkan hilangnya Naomi ke pos pendakian. "Akan tetapi pada Senin, ketua rombongan melaporkan jika salah seorang pendaki, yakni Naomi Daviola Setyanie ternyata belum kembali," kata Ketua Basarnas, Abdullah.

Kabar hilangnya Naomi sampai ke pihak sekolah, yaitu SMK Negeri 3 Kota Semarang, usai siswanya tersebut dilaporkan absen dari tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Kereta Api Indonesia (KAI). "Dari keluarga diketahui ternyata Naomi ini memang izin mau kegiatan di luar. Tapi untunglah kita juga konfirmasi ke orangtua, sekolah menegaskan bahwa sekolah tidak ada kegiatan di luar," kata Kepala Sekolah SMKN 3 Semarang, Harti.


Gunung Tertinggi di Jawa Tengah

Hutan lindung di lereng Gunung Slamet. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.432 mdpl. Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes.

Gunung Slamet termasuk gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di pulau Jawa serta salah satu daerah dengan curah hujan tahunan paling tinggi di Indonesia yaitu 8.134,00 milimeter (mm) per tahun. Mengutip dari laman Gunung Bagging, Rabu, 4 Oktober 2023 Slamet adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa dan hampir selalu terdapat banyak gas di sekitar kawahnya.

Gunung Slamet yang sangat besar dan puncak ladang lava yang luas merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat pantai utara dan selatan Jawa. Francis Drake, seorang penjelajah asal Inggris mengarahkan perahunya untuk berlabuh di Cilacap di pantai selatan Jawa saat mengunjungi Gunung Slamet. 

Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa, setelah Gunung Semeru. Gunung Slamet pun merupakan salah satu "gunung tunggal" terbesar atau terluas di Indonesia seperti halnya Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat, sebab memiliki diameter tunggal gunung.    

 

 

Infografis Petaka Para Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya