Liputan6.com, Jakarta Umat Islam mengenal Jumat sebagai rajanya hari. Jumat memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan hari-hari yang lain.
Menurut Dewan Pembina Pondok Pesantren Raudlatul Qur’an Geyongan, Cirebon Ustaz M. Mubasysyarum Bih, terdapat beberapa aktivitas ibadah yang secara khusus dianjurkan oleh syariat pada hari Jumat.
Advertisement
Oleh karenanya, hari Jumat disebut juga dengan hari ibadah. Khusus bagi orang yang hendak menjalankan shalat Jumat, terdapat beberapa hal yang disunahkan sebagai berikut:
Mandi Jumat
Kesunahan mandi Jumat ini berdasarkan beberapa hadits, di antaranya hadits Nabi SAW:
مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ النِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْلٌ
“Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya,” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).
Dari hadits shahih tersebut, ulama merumuskan bahwa disunnahkan melaksanakan mandi Jumat bagi orang yang berniat melaksanakan shalat Jumat, meskipun Jumat tidak diwajibkan baginya.
“Sehingga kesunnahan mandi Jumat ini tidak hanya berlaku bagi laki-laki yang diwajibkan melakukan Jumat, namun juga berlaku bagi anak kecil, hamba sahaya, perempuan dan musafir yang berniat menghadiri shalat Jumat, meskipun mereka tidak diwajibkan melaksanakan Jumat,” mengutip tulisan Ustaz Mubasysyarum dalam Nu Online, Jumat (11/10/2024).
Adapun waktu pelaksanaan mandi Jumat ini dimulai sejak terbit fajar Shadiq (cahaya samar di ufuk timur) sampai pelaksanaan Jumat. Lebih utama dilakukan menjelang keberangkatan menuju tempat shalat Jumat.
Mandi Jumat ini sangat dianjurkan, sehingga meninggalkannya dihukumi makruh, sebab ulama masih berselisih mengenai hukum wajibnya.
Menyegerakan Pergi ke Masjid untuk Shalat Jumat
Hal kedua yang disunnahkan di hari Jumat adalah bergegas hadir menuju tempat shalat Jumat.
“Seseorang yang lebih awal berangkat Jumatan mendapatkan pahala melebihi orang yang datang setelahnya,” jelas Mubasysyarum.
Anjuran ini berlaku untuk selain Imam. Adapun bagi Imam yang disunahkan baginya adalah mengakhirkan hadir sampai waktu khutbah, karena mengikuti sunah Rasulullah. Anjuran ini berdasarkan sabda Nabi:
مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً ، فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
“Barangsiapa yang mandi seperti mandi junub pada hari Jumat, kemudian pada waktu pertama ia berangkat Jumat, maka seakan ia berkurban unta badanah. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu kedua, seakan berkurban sapi. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu ketiga, seakan berkurban kambing yang bertanduk. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu keempat, seakan berkurban ayam. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu kelima, seakan berkurban telur. Saat imam keluar berkhutbah, malaikat hadir seraya mendengarkan khutbahnya,” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Advertisement
Memakai Baju Putih
Di beberapa pesantren, para ustaz menganjurkan santri-santrinya untuk mengenakan pakaian putih di hari Jumat.
Anjuran ini berdasarkan hadits Nabi:
اِلْبَسُوْا مِنْ ثِيَابِكُمْ اَلْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ
“Pakailah dari pakaian kalian yang berwarna putih. Karena sesungguhnya pakaian putih termasuk pakaian terbaik bagi kalian,” (HR. al-Tirmidzi).
Lebih utama mengenakan pakaian putih dengan kualitas terbaik dan yang terbaru.
Membersihkan Badan
Sunah keempat di hari Jumat adalah membersihkan badan. Ini termasuk mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, menggunting kumis, memotong kuku, bersiwak dan menghilangkan bau badan.
Beberapa hal tersebut disunahkan karena mengikuti sunah Nabi.
Memakai Parfum
Sunah kelima adalah memakai parfum. Tidak ada ketentuan khusus mengenai parfum yang dipakai saat Jumatan, tapi lebih utama memakai minyak misik.
Anjuran memakai minyak wangi ini berlaku untuk selain orang yang berpuasa, orang yang sedang ihram dan perempuan. Adapun bagi orang yang berpuasa dan perempuan, dimakruhkan baginya mengenakan parfum.
Sedangkan bagi orang yang tengah menjalankan ibadah ihram haji atau umrah, hukumnya haram.
Advertisement