AS Sumbang Sekitar Rp2 Triliun untuk Bantu Pembangunan Indonesia per Tahun

Menteri PPN Suharso Monoarfa berdiskusi dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir pada 8 Oktober 2024 tentang kerja sama di bidang pembangunan.

oleh Siti Syafania Kose diperbarui 11 Okt 2024, 12:33 WIB
Menteri PPN Suharso Monoarfa bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir pada 8 Oktober 2024. (Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Suharso Monoarfa bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, di Jakarta. Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada Selasa, 8 Oktober 2024, kedua figur tersebut berdiskusi tentang dukungan pemerintah Amerika Serikat terhadap agenda pembangunan Indonesia.

Sebagai informasi, diplomasi dan kerja sama antara AS dan Indonesia dalam bidang pembangunan telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. Kolaborasi ini pertama kali terjadi pada tahun 1950, ketika kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi dan teknis pertama.

Melansir dari siaran media dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia pada Jumat (11/10/2024), diketahui bahwa sejak tahun 2014, United States Agency for International Development (USAID) atau Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat telah menyumbang rata-rata $130 juta per tahun (sekitar Rp2 triliun) untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan pertumbuhan yang lebih inklusif serta berwawasan lingkungan di Indonesia.

Sementara itu, mengutip Antara News, diketahui bahwa sebelumnya pada Kamis (3/10), Dubes Kamala juga bertemu dengan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, guna membahas aktivitas perdagangan kedua negara, termasuk pembaruan peraturan impor dan ekspor.

Pertemuan keduanya itu disebutkan berfokus pada peluang memajukan hubungan perdagangan antara Indonesia dengan AS.

Topik pembahasan keduanya meliputi tujuan ekonomi yang ditetapkan dalam Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia dan pembaruan peraturan impor dan ekspor terkini yang mempengaruhi perdagangan dan perniagaan di Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya