Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memulai pembangunan gedung baru di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita Jakarta. Groundbreaking gedung yang direncakanan 20 lantai itu dilakukan pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Bila nanti sudah jadi dan difungsikan, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bakal bisa meningkatkan operasi jantung yang bisa dilakukan di situ. Bila biasanya 4 ribu menjadi 7 ribu operasi per tahun. Hal itu berarti menjadikan jumlah operasi jantung di RS Harapan Kita terbesar di Asia Tenggara. Lalu, terbanyak ketiga di Asia setelah China dan India.
Advertisement
Budi juga mengatakan gedung baru ini akan meningkatkan kualitas RSJPD Harapan Kita sebagai pusat rujukan nasional untuk penyakit jantung.
“Ini akan menjadi sentra seluruh rumah sakit. Kasus jantungnya susah-susah nanti dibawa ke sini,” kata Budi saat grounbreaking dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
Biaya Pembangungan Gedung Baru RS Harapan Kita Rp1T
Total biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp1 triliun. Dana itu berasal dari dana hibah dari Tokushukai Medical Group sebuah korporasi kesehatan terbesar dari Jepang.
Proyek pembangunan gedung yang diberi nama Harapan Kita-Tokushukai ini akan dibangun di atas lahan seluas 8.653,7 m², dengan luas bangunan utama 61.853 m² dan luas lantai dasar 4.095 m².
Kapasitas 462 Tempat Tidur
Rencananya, gedung baru ini akan memiliki 20 lantai dan 3 basement dengan kapasitas 462 tempat tidur.
Desain gedung ini akan bergaya arsitektur futuristik, dengan desain interior yang mengusung konsep high-tech dan mewah, sehingga menciptakan kenyamanan bagi pasien dan pengunjung.
Selain bangunan yang megah dan menjulang tinggi, gedung ini juga akan dilengkapi dengan ruang terbuka hijau yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Ruang publik tersebut juga akan dilengkapi dengan taman dan tempat makan.
Selain bangunan fisik, pemerintah juga akan melengkapi gedung baru ini dengan peralatan medis super canggih dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Advertisement
Tambah Kapasitas Layanan Kesehatan Jantung di Indonesia
Direktur Utama RS Harapan Kita Iwan Dakota mengungkapkan, pembangunan gedung baru ini merupakan salah satu upaya untuk menambah kapasitas pelayanan kesehatan jantung di Indonesia. Hal ini lantaran permintaan penanganan penyakit jantung saat ini sangat tinggi sehingga menyebabkan antrean operasi yang panjang, bahkan hingga bertahun-tahun.
“Waktu tunggu operasi jantung cukup lama, 3-5 bulan. Bahkan, untuk jantung anak sampai 2 tahun,” katanya.
Iwan menambahkan, pembangunan gedung baru setinggi 20 lantai ini akan menambah kapasitas tempat tidur pasien dari 404 menjadi 750 tempat tidur.
Selain itu, Iwan menambahkan, ruang Catheterization Laboratory (Cath Lab) juga akan ditambah menjadi tiga ruang, termasuk ruang hibrida.
“Dengan dibangunnya gedung tambahan ini, akan menambah kemampuan dan kapasitas layanan di RSJPD Harapan Kita sebagai pusat rujukan tertinggi dan akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk pengembangan layanan rujukan,” harapnya.