Liputan6.com, Jakarta - Uni Eropa bakal memberlakukan tarif impor yang besar untuk kendaraan listrik buatan China. Namun, Beijing sendiri tidak tinggal diam, dan mulai melawan terkait keputusan tersebut.
Disitat dari Carscoops, serangan dari Tiongkok ini, akan datang dalam bentuk tindakan antidumping, yang ditunjukan untuk brendi atau minuman anggur yang diimpor dari Uni Eropa.
Advertisement
Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan, tindakan sementara tersebut akan mulai berlaku pada Jumat, (11/10/2024), dengan mengenakan tarif impor sebesar 30,6 persen hingga 39 persen.
Sedangkan pemerintah China mengatakan, tindakan tersebut merupakan respon terhadap investigasi yang menemukan bahwa industri brendi dalam negeri terancam mengalami kerugian besar akibat impor Eropa.
Sikap proteksionis ini, serupa yang dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat. Pemerintah khawatir idnustri otomotifnya bisa hancur oleh kendaraan listrik murah dari Tiongkok.
Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan menanggapi pemungutan suara Uni Eropa baru-baru ini, mengenai tarif kendaraan listrik dengan mengatakan Tiongkok dengan tegas menentang praktik proteksionis Uni Eropa yang tidak adil, tidak patuh, dan tidak masuk akan.
Impor Komoditi Lain
Selain itu, meskipun brendi menjadi target utama, tapi itu bukan yang terkahir karena seorang juru bicara ditanya penyelidikan anti dumping dan anti-subsidi terkait impor daging Babi dan susu dari Eropa.
Sementara itu, Tiongkok sedang mempelajari langkah-langkah seperti menaikkan tarif impor kendaraan berbahan bakar berkapasitas besar. Pasalnya, karena negara itu akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah industri dan perusahaan.
Advertisement