Merayakan Hari Anak Perempuan Internasional, Kenali Sejarah dan Temanya

Pada 11 Oktober setiap tahunnya dirayakan Hari Anak Perempuan Internasional. Berikut ini sejarah dan tema perayaannya tahun ini.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 13 Okt 2024, 14:00 WIB
Seorang mahasiswa seni membawa sebuah lukisan yang mengutuk konflik antara Israel dan kelompok milisi Palestina, Hamas, di Mumbai pada tanggal 5 Maret 2024. Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. (Punit PARANJPE/AFP)

Liputan6.com, Bandung - Hari Anak Perempuan Internasional atau International Day of the Girl dirayakan pada tanggal 11 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini menjadi perayaan yang penting terkait hak-hak anak perempuan di seluruh dunia.

Masyarakat juga diharapkan bisa menyadari bagaimana isu-isu yang biasanya dihadapi oleh anak perempuan di seluruh dunia. Mulai dari masalah ketidaksetaraan gender, askes yang tidak merata untuk pendidikan anak, kesehatan, dan lain-lain.

Peringatannya juga bertujuan untuk memberikan perhatian khusus terhadap tantangan yang biasa dihadapi oleh anak perempuan terutama di seluruh dunia. Pasalnya tantangan dalam dunia anak perempuan masih sering terjadi di sejumlah negara.

Selain itu, anak-anak perempuan juga tidak terlepas dari diskriminasi gender yang membuatnya terbatas untuk menjalani kehidupan. Kemudian peringatan ini juga penting untuk memberikan kesempatan pada anak dalam meraih impian atau memenuhi potensinya.

Diketahui saat ini masih ada sejumlah negara hingga daerah yang sering kali membatasi akses anak perempuan meraih hak yang mereka butuhkan. Mulai dari akses pendidikan hingga kesempatan kerja.

Maka dari itu perayaan ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan memotivasi adanya aksi nyata untuk memberikan anak perempuan kesempatan yang setara dan sama.

Sebagai informasi, Hari Anak Perempuan Internasional menjadi perayaan global yang dirayakan di berbagai negara termasuk oleh Indonesia. Peringatan ini tidak terlepas dari latar belakang dan asal usul yang bersejarah.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Sejarah Hari Anak Perempuan Internasional

Ilustrasi ibu dan anak perempuan. (Sumber foto: Pexels.com)

Melansir dari situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Hari Anak Perempuan Internasional dirayakan setiap 11 Oktober berawal dari Konferensi Dunia tentang Perempuan di Beijing pada tahun 1995.

Saat itu perwakilan negara-negara secara bulat mengadopsi deklarasi dan platform aksi Beijing untuk memajukan hak-hak perempuan termasuk hak untuk anak perempuan. Diketahui deklarasi Beijing menjadi yang pertama dalam menyerukan hak-hak anak perempuan.

Kemudian pada 19 Desember 2011, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 66/170 yang menyatakan bahwa tanggal 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Internasional dan memiliki tujuan untuk mengakui hak-hak anak perempuan di seluruh dunia.

Peringatan ini juga memusatkan perhatian pada kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi anak perempuan dan untuk mempromosikan pemberdayaan anak perempuan dan pemenuhan hak asasi manusia mereka.


Tema Hari Anak Perempuan Internasional

Ajarkan anak untuk mengenali emosi (foto: Pexels/cottonbro studio)

Masih melansir dari situs yang sama peringatan Hari Anak Perempuan Internasional tahun ini memiliki tema bertajuk “Girls’ vision for the future” atau “Visi anak perempuan untuk masa depan”.

Melalui tema tersebut memiliki pesan terkait perlunya tindakan dan harapan yang terus-menerus dan didorong oleh kekuatan suara anak perempuan dan visi untuk masa depannya.

Selain itu, generasi anak perempuan saat ini banyak dipengaruhi oleh krisis global mulai dari iklim, konflik, kemiskinan, hingga penolakan pencapaian hak asasi manusia dan kesetaraan gender yang telah susah payah diraih.

Kemudian masih banyak anak perempuan yang masih ditolak hak-haknya sehingga sering kali membatasi pilihan dan masa depan mereka. Sehingga dalam perayaan tahun ini diharapkan bisa memberikan kesempatan untuk lebih mendengar anak perempuan.

Termasuk untuk memberikan dukungan, sumber daya peluang, hingga memberikan solusi untuk mempercepat kemajuan menuju masa depan di mana setiap anak perempuan bisa memenuhi potensinya.


Fakta-Fakta Terkait Anak Perempuan di Dunia

Apakah liburan keluarga memiliki kaitan dengan IQ anak? Kita simak pemaparannya berikut ini. (Foto: Pexels.com/Josh Willink)

Melansir dari situs resmi PBB berdasarkan datanya terdapat sejumlah fakta-fakta terkait anak perempuan di dunia yang bisa diperhatikan seperti berikut:

1. Hampir 1 dari 5 anak perempuan masih belum menyelesaikan sekolah menengah pertama dan hampir 4 dari 10 anak perempuan tidak menyelesaikan sekolah menengah atas saat ini.

2. Sekitar 90 persen anak perempuan remaja dan perempuan muda tidak menggunakan internet di negara-negara berpenghasilan rendah, sementara teman sebaya laki-laki mereka dua kali lebih mungkin untuk online.

3. Secara global, anak perempuan berusia 5-14 tahun menghabiskan 160 juta jam lebih banyak setiap hari untuk perawatan dan pekerjaan rumah tangga yang tidak dibayar daripada anak laki-laki pada usia yang sama.

4. Anak perempuan remaja terus menyumbang 3 dari 4 infeksi HIV baru di kalangan remaja.

5. Hampir 1 dari 4 anak perempuan remaja yang menikah atau berpasangan berusia 15-19 tahun telah mengalami kekerasan fisik atau seksual dari pasangan intim setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Selain itu di Indonesia sendiri permasalahan kekerasan terhadap anak khususnya perempuan masih menjadi salah satu masalah serius. Banyak anak perempuan di Indonesia mengalami kekerasan mulai dari kekerasan fisik, psikis, bahkan kekerasan seksual.

Kemudian anak perempuan di Indonesia juga sering kali menjadi kelompok rentan baik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Maka dari itu, peringatan ini penting agar permasalahan-permasalahan tersebut bisa terselesaikan atau dihilangkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya