Berkat Pabrik Bubur Kertas, Realisasi Investasi di Tarakan Tembus Angka Rp8,4 Triliun

Realisasi investasi di Kota Tarakan telah mendekati target yang dipatok oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 11 Okt 2024, 17:15 WIB
Kepala DPMPTSP Tarakan, Sugeng.

Liputan6.com, Tarakan Realisasi investasi di Kota Tarakan telah tembus diangka Rp 8,4 triliun hingga triwulan II Tahun 2024. Capaian ini telah mendekati target yang dipatok oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tarakan sebesar Rp 11,9 triliun. Adapun realisasi di triwulan III masih menunggu perhitungan hingga akhir Oktober 2024.

Kepala DPMPTSP Tarakan, Sugeng mengatakan bahwa target yang diberikan oleh Provinsi Kalimantan Utara dan Kementerian Investasi dapat diraih karena adanya pembangunan pabrik bubur kertas oleh PT. Phoenix Resources International (PRI), yang dalam waktu dekat sudah mulai beroperasi.

Berkat Pabrik Bubur Kertas, Realisasi Investasi di Tarakan Sentuh Rp8,4 Triliun

“Investasi PT PRI maksimal sekitar Rp 21 triliun, sedangkan dari realisasi Rp 8,4 triliun sumbangsih terbesar masih dari PT PRI. Perusahaan lain tidak sampai Rp 1 triliun nilainya, hanya berkisar ratusan miliar rupiah,” terangnya, Jumat (11/10/2024).

Berdasarkan catatan DPMPTST Tarakan, PT PRI telah menggelontorkan modalnya sekitar Rp 7 triliun, jika dalam uji coba pengoperasian pabrik berjalan dengan baik akan ada rencana penambahan nilai investasi di Tarakan.


Pabrik PT PRI Serap Ribuan Tenaga Kerja

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tarakan.

Nantinya PT PRI di Tarakan akan menajdi pabrik terbesar di dunia yang mengolah bubur kertas, dengan kapasitas sekitar 2.400 ton per hari.

“Bahan mentahnya dari Kalimantan Timur, saat ini sudah mulai datang. Selain itu, bahannya nanti juga didatangkan dari Kalimantan Selatan. Sedangkan jumlah tenaga kerja yang terserap sekitar 3.000 pekerja, saat ini baru dikisaran 1.800an,” ucapnya.

Selain PT PRI penyumbang investasi di Tarakan berasal dari bidang perkayuan, galangan kapal, dan perusahaan lainnya.

“Ada juga penyaluran air bersih, kemarin sudah MoU tetapi belum ada tindak lanjutnya sampai saat ini,” pungkasnya.

 

(*)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya