Liputan6.com, Jakarta PT Indosat Tbk (ISAT) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan akan menggelar stock split dengan rasio 1:4. Artinya, setiap pemegang satu lembar saham yang ada saat ini akan dipecah menjadi 4 saham baru saat stock split.
Saat ini, Indosat memiliki 8.062.702.739 lembar saham B yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan, dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Setelah stock split dengan rasio 1:4, maka saham-saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan akan berubah menjadi 32.250.810.956 lembar dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Advertisement
Rencana tersebut telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 24 September 2024 lalu. Pada hari ini, 11 Oktober 2024, merupakan tanggal akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar.
Pada perdagangan hari ini, saham ISAT ditutup naik 1,96 persen ke posisi 10.400. Frekuensi perdagangan saham ISAT hari ini tercatat sebanyak 3.120 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 5,33 juta lembar senilai Rp 55,67 miliar. Dalam sepekan, ISAT turun 2,12 persen namun masih naik 10,93 persen ytd.
Merujuk keterbukaan informasi Bursa, Jumat (11/10/2024), tanggal efektif pelaksanaan pemecahan saham yakni pada Senin, 14 Oktober 2024 pekan depan. Sekaligus, menjadi tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi.
Tanggal peniadaan perdagangan di pasar tunai pada 14-15 Oktober 2024. Tanggal terakhir penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama, sekaligus tanggal pencatatan (recording date) yakni pada 15 Oktober 2024. Selanjutnya, tanggal mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai yakni pada 16 Oktober 2024.
Prospek Saham ISAT
Analis menilai saham ISAT memiliki prospek menarik usai stock split. Praktisi Pasar Modal William Hartanto mencermati saham ISAT saat ini masih bergerak dalam tren menguat. Sehingga pergerakan sahamnya diperkirakan melanjutkan penguatan usai stock split.
"ISAT untuk saat ini masih bergerak dalam tren menguat, jadi diperkirakan penguatan masih bisa terjadi setelah split. Support dan resistance saat ini pada 10.150 dan 11.975. Rekomendasi buy on weakness, pada saat mendekati area support," kata William kepada Liputan6.com.
Senada, Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy menilai saham ISAT berpotensi lebih kompetitif dibandingkan dengan harga sekarang. ISAT berpotensi memperoleh keuntungan lebih tinggi dari segi likuiditas. Hal ini tercermin dari proyeksi harga pasca stock split saham ISAT di kisaran 2.800-3.000 per saham,"
"Saham ISAT berpotensi lebih kompetitif dibandingkan dengan harga sekarang, manajemen melakukan stock split ini karena melihat minat investor pada industri telekomunikasi mulai meningkat," kata dia.
Advertisement