Kelompok Penyintas Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Menang Nobel Perdamaian 2024

Kelompok penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki bernama Nihon Hidankyo berhak atas Nobel Perdamaian 2024.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Okt 2024, 18:57 WIB
Para penyintas bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki Jepang pada tahun 1945 menang Nobel Perdamaian 2024 (AP).

Liputan6.com, Stockholm - Para penyintas bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki Jepang pada tahun 1945 menang Nobel Perdamaian 2024.

Setelah hampir delapan dekade lalu insiden tersebut terjadi, mereka memenangkan hadiah Nobel Perdamaian atas kampanye mereka untuk membersihkan dunia dari senjata nuklir, dikutip dari The Guardian, Jumat (11/10/2024).

Konfederasi Organisasi Korban Bom A dan H Jepang -- yang umumnya dikenal sebagai Nihon Hidankyo -- menerima penghargaan tersebut satu tahun sebelum peringatan 80 tahun pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.

Pemberian hadiah ini juga dilakukan pada saat meningkatnya kekhawatiran tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Panitia Nobel mengatakan, pihaknya telah memutuskan untuk memberikan hadiah tersebut kepada Nihon Hidankyo atas upayanya untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan untuk menunjukkan melalui kesaksian saksi bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi.

Panitia mengatakan, kesaksian oleh hibakusha -- para penyintas pengeboman Agustus 1945 oleh AS -- telah membantu menghasilkan dan mengonsolidasikan penentangan yang meluas terhadap senjata nuklir di seluruh dunia dengan memanfaatkan kisah-kisah pribadi, menciptakan kampanye pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri, dan mengeluarkan peringatan mendesak terhadap penyebaran dan penggunaan senjata nuklir.

Menurutnya, Hibakusha membantu kita menggambarkan hal yang tak terlukiskan, memikirkan hal yang tak terpikirkan, dan entah bagaimana memahami rasa sakit dan penderitaan yang tak terpahami yang disebabkan oleh senjata nuklir.

Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, yang menghadiri KTT Asia Timur di Laos, mengatakan kepada wartawan: "Sangat berarti bahwa organisasi yang telah berupaya menghapus senjata nuklir menerima hadiah Nobel Perdamaian."


Penghapusan Senjata Nuklir

Asap mengepul 20 ribu kaki di atas Kota Hiroshima setelah bom atom pertama dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS B-29 pada 06 Agustus 1945. Serangan bom atom AS menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 70.000 lebih di Nagasaki. (AFP PHOTO / Arsip Nasional)

Wakil ketua Nihon Hidankyo, Toshiyuki Mimaki (81) mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Hiroshima bahwa pengakuan kelompok tersebut akan memberikan dorongan besar bagi upayanya untuk menunjukkan bahwa penghapusan senjata nuklir.

"Akan menjadi kekuatan besar untuk menyerukan kepada dunia bahwa penghapusan senjata nuklir dapat dicapai," kata Mimaki.

"Senjata nuklir harus dihapuskan sepenuhnya."

Ia mengatakan, gagasan bahwa senjata nuklir membawa perdamaian adalah sebuah kekeliruan.

"Telah dikatakan bahwa karena senjata nuklir, dunia menjaga perdamaian. Namun senjata nuklir dapat digunakan oleh teroris," katanya.

"Misalnya, jika Rusia menggunakannya terhadap Ukraina, Israel terhadap Gaza, itu tidak akan berakhir di sana. Para politisi harus tahu hal-hal ini."

Respon AS hadapi program senjata nuklir korea utara (abdillah/liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya