Berjalan Lancar, Konstruksi Optimasi Lahan di Wajo Capai 90,12%

Kementerian Pertanian melakukan Optimasi Lahan di Wajo, Sulawesi Selatan seluas 3.965 hektare yang tersebar di 9 kecamatan.

oleh Fachri pada 11 Okt 2024, 20:05 WIB
Dirjen PSP Kementan, Andi Nur Alam Syah saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Tonrong Tengnga pada Jumat, 11 Oktober 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Wajo Dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas padi nasional, Kementerian Pertanian melakukan Optimasi Lahan di Wajo, Sulawesi Selatan seluas 3.965 hektare yang tersebar di 9 kecamatan.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Nur Alam Syah mengungkapkan, konstruksi Opla di Wajo telah mencapai 90,12%. Ia menyebut bahwa hal itu mencakup 3.272 hektare dari target opla dan pertambahan areal tanam (PAT) seluas 3.695 hektare.

Alhamdulillah, pelaksanaan berjalan dengan baik dan kami melihat hamparan sawah yang sudah jauh lebih baik, hasil konstruksinya memuaskan, dan masalah air yang sebelumnya menjadi kendala utama kini sudah teratasi berkat perbaikan infrastruktur,” ungkapnya.

Andi Nur juga mengatakan, program tersebut meliputi berbagai upaya pembangunan, termasuk rehabilitasi dan pembangunan tanggul, pintu air, saluran irigasi, serta jembatan usaha tani. Ia pun menyebut, total 114.647 meter saluran telah dinormalisasi untuk meningkatkan pengelolaan air di lahan pertanian.

"Kementan melalui Ditjen PSP memberikan bantuan signifikan lainnya berupa 44 unit irigasi perpompaan, 60 unit irigasi perpipaan, 40 unit rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT), 48 unit traktor roda dua, 17 unit traktor roda empat, 411 unit pompa air, dan 100 unit handsprayer, total bantuan ini mencapai Rp43,237 miliar," katanya.


Mekanisasi Pertanian Penting

Alat dan Mesin Pertanian.

Andi Nur mengungkapkan bahwa mekanisasi dalam transformasi pertanian di Indonesia sangat penting dilakukan.

“Penggunaan mekanisasi seperti di Wajo membantu mengatasi kendala kekurangan tenaga kerja tani dan meningkatkan efisiensi produksi, serta menarik para pemuda untuk terjun di bidang pertanian, harus full teknologi semua,” ungkapnya.

“Secara nasional, terdapat 2,1 juta hektare lahan tadah hujan yang akan dioptimalkan dengan irigasi pompa permanen dan ini memungkinkan peningkatan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun, sehingga produksi padi dapat meningkat hingga 5 juta ton per tahun,” jelas Andi Nur.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya