Jalan kaki adalah Olahraga Simpel yang Ampuh Menurunkan Kolesterol, Masa Sih?

Mengurangi kadar kolesterol memerlukan kesabaran dan komitmen yang tinggi. Hanya dengan rutin berjalan kaki saja tidaklah cukup untuk mencapai hasil yang diinginkan.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 12 Okt 2024, 08:46 WIB
Gabungkan latihan aerobik, seperti berjalan kaki, dengan latihan kekuatan untuk meraih hasil optimal dalam menurunkan kolesterol kamu. (Ilustrasi oleh AI)

Liputan6.com, Jakarta - Jalan kaki merupakan salah satu aktivitas yang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Menurut The Indian Express, rutin melakukan jalan kaki tidak hanya efektif dalam membakar kalori, tapi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) serta menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.

Dengan meningkatkan sirkulasi darah ke jantung dan otak, jalan kaki dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke. Namun, untuk menurunkan kolesterol secara optimal, kamu tidak bisa hanya mengandalkan satu jenis olahraga. Diperlukan kombinasi antara pola makan seimbang, olahraga teratur, dan perubahan gaya hidup yang sehat.

Apakah Olahraga Rutin Dapat Menurunkan Kolesterol?

Menurut American Heart Association, melakukan olahraga secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mengontrol kadar kolesterol.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya kombinasikan latihan aerobik seperti jalan kaki dengan latihan kekuatan seperti angkat beban, seperti yang dilansir oleh MedicineNet pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Olahraga Apa yang Terbaik untuk Menurunkan Kolesterol?

Selain jalan kaki, ada beberapa jenis olahraga lain yang juga terbukti efektif dalam menurunkan kolesterol:

1. Latihan Interval Intensitas Tinggi (HIIT)

Latihan ini menggabungkan aktivitas berat dengan jeda singkat, dan terbukti sangat efektif dalam membakar lemak serta menurunkan kolesterol. Namun, HIIT sebaiknya dihindari jika kamu memiliki masalah pada sendi atau jantung.

2. Latihan Kekuatan

Mengangkat beban dapat meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak bahkan setelah sesi latihan selesai. Latihan kekuatan juga sangat efektif jika dipadukan dengan olahraga kardio.

3. Berlari atau Jalan Cepat

Keduanya adalah cara yang efektif untuk membakar kalori dan mengurangi lemak tubuh, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan kolesterol.

4. Bersepeda

Selain menyenangkan, bersepeda juga ramah terhadap sendi dan dapat membakar hingga 500 kalori dalam 30 menit jika dilakukan dengan intensitas tinggi.

5. Latihan Elips

Alat elliptical trainer sangat cocok untuk Anda yang ingin melakukan latihan kardio dengan dampak rendah tanpa membebani sendi.


Berapa Lama Kolesterol Turun dengan Olahraga?

Gabungkan latihan aerobik, seperti berjalan kaki, dengan latihan kekuatan untuk meraih hasil optimal dalam menurunkan kolesterol kamu. (Ilustrasi oleh AI)

Jika kamu ingin menurunkan kadar kolesterol, cobalah untuk berolahraga minimal 150 menit setiap minggu. Aktivitas sederhana seperti berjalan cepat selama 30 menit setiap hari, enam kali seminggu, bisa menjadi pilihan yang tepat.

Menurut Medical News Today, dengan rutin berolahraga, kamu mungkin mulai merasakan perubahan dalam waktu 8 minggu hingga satu tahun, tergantung pada kondisi kesehatan dan berat badanmu. Yuk, mulai bergerak dan raih kesehatan yang lebih baik!


Apakah Kolesterol Bisa Dihilangkan dengan Olahraga?

Gabungkan latihan aerobik, seperti berjalan kaki, dengan latihan kekuatan untuk meraih hasil optimal dalam menurunkan kolesterol kamu. (Ilustrasi oleh AI)

Menurunkan kolesterol melalui olahraga memang memerlukan waktu dan konsistensi. Sebuah studi menunjukkan bahwa rutin berenang selama 16 minggu dapat membantu menurunkan kadar lipid pada penderita diabetes tipe 2.

Selain itu, bersepeda ke tempat kerja selama 12 bulan juga terbukti efektif dalam menurunkan kolesterol. Untuk memaksimalkan manfaat dari aktivitas fisik, penting untuk memantau detak jantung selama berolahraga.

American Heart Association merekomendasikan agar detak jantung kamu berada dalam kisaran 50 hingga 85 persen dari denyut jantung maksimum saat berolahraga. Kamu dapat menghitung denyut jantung maksimum dengan rumus: 220 dikurangi usia kamu.

Sebagai contoh, jika kamu berusia 30 tahun, denyut jantung maksimum kamu sekitar 190 bpm. Untuk latihan dengan intensitas sedang, pastikan detak jantung kamu berada di antara 95 hingga 162 bpm. Dengan cara ini, kamu dapat meraih manfaat kesehatan yang optimal dari setiap sesi olahraga!


Kadar Kolesterol yang Normal Itu Berapa?

Gabungkan latihan aerobik, seperti berjalan kaki, dengan latihan kekuatan untuk meraih hasil optimal dalam menurunkan kolesterol kamu. (Ilustrasi oleh AI)

Tahukah kamu berapa kadar kolesterol yang dianggap normal? Memahami angka-angka ini sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara keseluruhan.

Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kadar kolesterol total yang ideal adalah sekitar 150 mg/dL. Ini adalah patokan yang bisa kita gunakan untuk memastikan kita berada di jalur yang tepat dalam menjaga kesehatan jantung.

Kolesterol terbagi menjadi dua jenis utama: kolesterol LDL (yang sering disebut sebagai kolesterol jahat) dan kolesterol HDL (kolesterol baik). Untuk kolesterol LDL, kadar yang optimal sebaiknya sekitar 100 mg/dL.

Di sisi lain, kadar kolesterol HDL yang ideal seharusnya berada di kisaran 40 hingga 50 mg/dL. Memahami angka-angka ini sangatlah penting, terutama saat kita menjalani tes lipid darah untuk mengetahui status kolesterol kita.

Hasil dari tes ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan jantung kita. Jadi, mari kita jaga kesehatan jantung dengan memperhatikan kadar kolesterol kita!

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya