Sering Ikut Ayah Berburu Sejak Kecil, Pria Maluku Kini Jadi Loader di Peparnas 2024

Loader adalah orang yang bertugas untuk mengisi peluru pada senapan yang digunakan atlet saat bertanding di cabang olahraga (cabor) menembak.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Okt 2024, 17:59 WIB
Sering Ikut Ayah Berburu Sejak Kecil, Pria Maluku Kini Jadi Loader di Peparnas 2024 Solo (12/10/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Surakarta Kesuksesan atlet menembak disabilitas dalam meraih kemenangan di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 tak lepas dari kiprah seorang loader.

Loader adalah orang yang bertugas untuk mengisi peluru pada senapan yang digunakan atlet saat bertanding di cabang olahraga (cabor) menembak.

Salah satu loader yang dijumpai tim Disabilitas Liputan6.com adalah Yongky. Ia adalah loader dari atlet menembak Teddy Nijaya yang mewakili Maluku.

“Loader itu tugasnya membantu atlet memasukkan pelor, untuk mempermudah, mempercepat, karena kan pakai waktu (berpacu dengan waktu,” kata Yongky kepada Disabilitas Liputan6.com saat ditemui di venue cabor menembak Harris Hotel, Solo, Sabtu (12/10/2024).

Pria 48 tahun ini menambahkan, ada berbagai aturan yang perlu diketahui seorang loader. Misalnya, antara atlet dan loader tidak boleh saling bicara selama pertandingan. Contoh lainnya, ketika atlet ingin minum atau istirahat sejenak, maka loader bertugas untuk mengangkat tangan sebagai tanda minta izin ke juri. Jika juri menyetujui, maka atlet boleh berhenti sejenak.

“Karena atlet mesti konsentrasi juga kan, jadi bukan terus menembak non stop, kita yang angkat tangan (untuk meminta izin).”

Yongky bercerita, ia bukan atlet menembak, hanya ditunjuk oleh National Paralympic Committee (NPC) Maluku untuk mendampingi Teddy.


Belajar dari Sang Ayah Sejak Kecil

Yonky (kiri) adalah loader dari atlet menembak Teddy Nijaya (kanan) yang bertanding di Peparnas 2024, Solo (12/10/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Lantas, dari mana Yongky mendapatkan pengetahuan soal penggunaan senapan?

“Kebetulan, dulu waktu saya kecil biasa ikut Papa jadi sedikit banyak hobi juga. Papa saya hobi menembak, berburu lah istilahnya,” kenang Yongky.

Sebelum mengikuti Peparnas 2024 di Solo, Yongky dan Teddy sudah sempat mengikuti Peparnas di Papua pada 2021.

“Empat tahun lalu di Jayapura dan sekarang Puji Tuhan bisa ikut di Solo juga.”

Ia pun bersyukur karena di Peparnas 2024 dapat membawa pulang medali perunggu.

“Puji Tuhan kemarin di nomor standing kita dapat perunggu.”


Bangun Kebersamaan dengan Atlet

Yonky (kiri) adalah loader dari atlet menembak Teddy Nijaya (kanan) yang bertanding di Peparnas 2024, Solo (12/10/2024). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Hal yang tak kalah penting bagi seorang loader seperti Yongky adalah perlunya ada kerja sama yang baik atau chemistry dengan atlet yang didampingi.

“Kita harus menyatu, kalau kita mau mencapai suatu tujuan, berarti yang pasti kita harus berdoa dan sama-sama menyatukan hati agar sama-sama bisa mengendalikan emosi dan lain-lain.”

Cara Yonky membangun ikatan yang baik dengan Teddy cukup sederhana. Ia selalu makan bersama dan berdiskusi.

“Iya, kebetulan kami tinggal sama-sama, di hotel satu kamar, jadi kita bisa makan bareng, bisa sharing,” jelasnya.

Yongky menyimpulkan, loader memiliki tanggung jawab yang sangat besar, sama dengan atlet. Seorang loader harus pandai memperhitungkan waktu, jika tidak, maka akan gagal.


Latihan Mandiri Tanpa Fasilitas Khusus

Dalam dua bulan terakhir, Yongky dan Teddy melakukan latihan intens bersama. Sayangnya, keduanya belum mendapat fasilitas khusus di Maluku.

“Kami latihan mandiri saja di rumahnya atlet, kebetulan dia punya lantai dua, kita hitung-hitung saja jarak 10 meter. Enggak ada tempat.”

Dalam kesempatan yang sama, sang atlet, Teddy juga memiliki kisah serupa dengan Yongky, yakni suka ikut berburu dengan orangtuanya.

“Saya menembak sejak kecil, hobi kan, orangtua sering berburu saya ikut. Tapi kalau untuk kompetisi seperti ini baru kemarin yang di Papua itu (Peparnas 2021). Ini pertandingan yang kedua.”

Teddy menambahkan, untuk menjadi seorang penembak, maka perlu kesiapan mental dan menjaga fisik.

“Kita juga istilahnya harus sehati dengan loader, perlu kerja sama tim untuk mendapat hasil yang maksimal,” pungkasnya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya