Liputan6.com, Jakarta - Naomi Daviola, remaja pendaki yang sempat hilang kemudian telah ditemukan Tim SAR. Namun ternyata kisahnya tersesat di Gunung Slamet membawa berkah lainnya, karena Naomi dijadikan brand ambassador sebuah merek perlengkapan outdoor.
Credifox, nama brand perlengkapan outdoor tersebut bahkan sudah menyambangi rumahnya sembari bicara ke keluarga Naomi untuk mengajak remaja tersebut menjadi duta merek. "Naomi Daviola yang tersedat di Gunung Slamet bisa survive selama tiga hari dari dinginnya gunung karena menggunakan gropcore dari Credifox brand asal Bogor," ulasan dari akun Instagram @bogorestetika yang juga menyematkan akun merek @credifox.official.
Advertisement
Tampak dalam unggahan Naomi yang baru ditemukan Tim SAR berjalan melewati jalan setapak di tengah semak. Ia memakai jaket hitam yang sudah menyatu dengan tutupan kepala serta melindungi wajahnya dari sengatan sinar matahari.
Menurut unggahan, sebagai apresiasi karena Naomi telah ikut mempromosikan brand tersebut, Credifox memberikan uang sebesar Rp10 juta. Secara simbolis mereka mengungkap lewat plakat yang diterima Naomi saat Credifox berkunjung ke rumahnya.
Unggahan tersebut menarik atensi warganet. Di antaranya menyebut bahwa produk lokal tak bisa dipandang sebelah mata. "Buatan produk Bogor, bandung, Sukabumi tuh bukan kaleng² gw akuin bahan mereka perfect," tulis seornag warganet.
"@credifox.official konveksi nya di belakang rumah dan bapak saya salah satu karyawan pembuatan jaket di konveksi tersebut. Respect untuk @credifox.official," tulis yang lain. "Secara tidak langsung mempromosikan brandnya @credifox.official , keren sih langsung ngasih apresiasi ke Naomi. Sukses terus buat brand-nya," balas warganet.
Cerita Saat Naomi Daviola Tersesat
Sebelumnya diberitakan, Naomi Daviola Steyanie hampir tiga hari hilang di Gunung Slamet. Pelajar SMKN 3 Kota Semarang akhirnya membagikan pengalamannya saat tersesat di gunung hingga bisa ditemukan Tim SAR.
"Saya sendirian di sini," ucap Naomi yang menangis sambil ditenangkan Tim SAR yang mencarinya berhari-hari, dikutip dari unggahan TikTok @felixoutdoorrentals, pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Tim SAR kemudian memberinya makanan berupa biskuit. "Makan, makan," kata salah satunya.
"Saya mikir kok jalannya kayak gini, jalannya hutan semua, ketutup kayak gini. Terus saya diarahin sama burung, suruh turun. Saya dari kemarin ngikutin burung-burungnya bertiga. Terus ketemu elang," ceritanya saat bertemu Tim SAR.
Di video tersebut, setelah Naomi sudah lebih tenang, ia menceritakan bagaimana bisa bertahan selama tersesat. Ia memilih turun mengikuti sumber air untuk melegakan tenggorokan. Ia juga makan sisa roti yang dibawanya saat mendaki Gunung Slamet. "Jadi memang harus bertahan hidup bagaimana caranya," ceritanya.
Advertisement
Ketahuan Hilang Saat Monitoring Pihak Sekolah
Naomi mengaku sempat meminta tolong dengan berteriak. Menurutnya, di Pos 7 ada yang mengaku mendengar tapi tak menemukannya. Melansir dari kanal Regional Liputan6.com, 9 Oktober 2024, laporan hilangnya Naomi diterima oleh Basarnas Cilacap pada Senin, 7 Oktober 2024.
Belakangan diketahui bahwa Naomi mengikuti open trip pendakian ke Gunung Slamet pada Sabtu, 5 Oktober 2024 dan direncanakan turun pada Minggu, 6 Oktober 2024. Tetapi sampai Senin, 7 Oktober 2024, keberadaan Naomi tidak diketahui oleh orang-orang terdekatnya.
Kasus hilangnya Naomi pun terungkap setelah pihak sekolah melakukan monitoring dan menemukan bahwa Naomi tidak masuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT KAI. "Pihak sekolah monitoring, ternyata diketahui anak ini tidak masuk tanpa keterangan. Untuk itu, sekolah koordinasi dengan keluarganya," kata pihak sekolah.
Siswi SMK yang akrab disapa Vio itu akhirnya ditemukan usai dcari oleh Tim SAR gabungan. Naomi ditemukan saat berada di Pos 7 dengan kondisi selamat dengan fisik yang lemas, sekitar pukul 10.00 WIB.
Ikut Rombongan Open Trip 40 Orang
Selama pencarian, tim SAR Desa berteriak memanggil namanya. Remaja tersebut lalu menjawab panggilan tim SAR dan berhasil ditemukan di belakang warung yang berjarak sekitar 10 meter.
Kepala BPBD Purbalingga, Prayitno mengatakan, begitu ditemukan suaranya, korban diminta untuk tidak bergerak. Lalu, pihak tim SAR menghampiri lokasi Naomi dan membantunya yang dalam keadaan lemas tak berdaya.
Mengutip dari Antara, sebelum dinyatakan hilang, Naomi mengikuti sebuah open trip untuk mendaki gunung tertinggi di Jawa Tengah itu pada 5--6 Oktober 2024. Kegiatan pendakian ini adalah aktivitas yang dilakukan di luar sekolahnya.
Melalui open trip tersebut diketahui ada rombongan yang terdiri dari 40 orang pendaki tektok berangkat dari pos pendakian Bambangan pada Sabtu, 5 Oktober 2024 pukul 23.00 WIB. Lalu dijadwalkan untuk kembali lagi ke pos Bambangan pada Minggu, 6 Oktober 2024 pukul 21.24 WIB.
Namun ternyata, Naomi tidak kembali bersama rombongannya. Pada Senin, 7 Oktober 2024, ketua rombongan melaporkan hilangnya Naomi ke pos pendakian. "Akan tetapi pada Senin, ketua rombongan melaporkan kalau salah seorang pendaki, yakni Naomi Daviola Setyanie ternyata belum kembali," sebut Ketua Basarnas, Abdullah.
Baca Juga
Netflix Dikritik karena Izinkan Pangeran Harry Produksi Dokumenter Olahraga yang Hanya Dimainkan Orang Kaya
Atta Halilintar Bikin Video Bareng Ameena di Kamar Mandi Rumahnya yang Disebut Seluas Samudra
Geng Cinta Reuni Lagi, Dian Sastrowardoyo, Titi Kamal, dan Sissy Prescillia Ngerumpi soal Masalah Kulit
Advertisement