Nasihat UAH: Rezeki Sudah Diatur, Surga Kita yang Belum Jelas

Dalam ceramahnya, UAH mengingatkan bahwa jika seseorang mengejar akhirat, maka dunia akan datang dengan sendirinya. Sebaliknya, jika yang dikejar adalah dunia, maka akhirat akan menjauh.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2024, 08:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama muda Muhammadiyah, Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam berbagai ceramahnya selalu menekankan pentingnya mengutamakan kehidupan akhirat di atas segala hal.

Menurutnya, dunia hanyalah persinggahan sementara yang tidak layak untuk dikejar dengan penuh ambisi, sedangkan akhirat adalah tujuan utama setiap muslim.

Namun, banyak orang yang justru terjebak dalam mengejar dunia dan melupakan akhirat.

Dalam ceramahnya, UAH mengingatkan bahwa jika seseorang mengejar akhirat, maka dunia akan datang dengan sendirinya. Sebaliknya, jika yang dikejar adalah dunia, maka akhirat akan menjauh.

UAH mengajak umat Islam untuk lebih fokus pada kehidupan yang abadi di akhirat daripada mengejar kenikmatan dunia yang fana.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @tsachannelislam, UAH menyampaikan bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah. Setiap orang sudah ditentukan bagian rezekinya masing-masing, sehingga tidak perlu cemas atau berlebihan dalam mencarinya.

"Rezeki itu sudah diatur, tidak perlu khawatir. Yang perlu kita kejar adalah surga, karena itu yang belum pasti," jelas UAH.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Konsep Rezeki dalam Islam

Pasutri Ini Temukan Harta Karun Rp 4.3 Miliar di Bawah Rumah, Rezeki Nomplok (Sumber: BNPS via The Sun)

Menurut UAH, banyak orang yang masih belum memahami konsep rezeki dalam Islam. Mereka bekerja keras tanpa henti, menghabiskan waktunya hanya untuk mengejar harta dunia. Padahal, rezeki sudah ditentukan sejak seseorang dilahirkan.

"Orang yang capek karena mengejar dunia itu belum paham esensi dunia. Dunia itu bukan untuk dikejar, tapi untuk diisi dengan kebaikan," kata UAH.

Ustadz Adi Hidayat juga menegaskan bahwa mengejar akhirat tidak berarti meninggalkan dunia sepenuhnya. Justru, jika seseorang mengejar akhirat dengan sungguh-sungguh, Allah akan memudahkan urusan dunianya.

Dunia akan mengikuti siapa saja yang fokus kepada kehidupan akhirat. “Kalau kita mengejar akhirat, dunia akan ikut. Tapi kalau kita mengejar dunia, akhirat akan meninggalkan kita,” tambahnya.

UAH mengingatkan agar umat Islam tidak terjebak dalam kehidupan dunia yang penuh dengan godaan dan tipu daya. Dunia hanyalah ujian, sementara yang abadi adalah kehidupan akhirat.

Oleh karena itu, UAH menyarankan agar umat Islam mempelajari ilmu agama dengan baik, sehingga bisa menjalani kehidupan dunia tanpa tergoda oleh kemewahannya.

Menurut UAH, orang yang terlalu fokus pada dunia seringkali kehilangan arah dan tujuan hidupnya. Mereka lupa bahwa hidup ini sementara dan bahwa setiap orang pada akhirnya akan kembali kepada Allah.

UAH mengajak umat untuk selalu ingat bahwa dunia ini hanya sementara, dan yang abadi adalah kehidupan setelah kematian.

"Yang penting sekarang adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati. Jangan sampai kita sibuk mengejar sesuatu yang fana dan melupakan tujuan utama kita, yaitu surga," pesan UAH dalam ceramahnya.


Kuncinya Pelajari Ilmunya agar Hidup Tak Susah

Ilustrasiilustrasi rejeki Credit: pexels.com/Emil

UAH juga memberikan motivasi kepada umat Islam untuk tetap semangat dalam menuntut ilmu, terutama ilmu agama. Dengan ilmu, seseorang akan lebih paham tentang hakikat hidup dan tidak akan mudah terjerumus dalam kesalahan.

"Pelajari ilmunya, supaya hidup tidak susah," ujar UAH.

Dalam ceramah tersebut, UAH juga mengajak umat Islam untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah. Rezeki yang diterima setiap hari, sekecil apapun, adalah bagian dari ketetapan Allah.

Oleh karena itu, UAH mengingatkan agar umat tidak mengeluh tentang rezeki yang diterima, melainkan selalu bersyukur atas apa yang sudah diberikan.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah tempat untuk mengumpulkan bekal menuju akhirat. Setiap amal yang dilakukan di dunia akan menentukan tempat seseorang di akhirat nanti. UAH mengajak umat untuk selalu berbuat baik dan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.

UAH menekankan bahwa tujuan hidup seorang muslim adalah surga, bukan dunia. Dunia hanyalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, UAH mengajak umat Islam untuk fokus kepada akhirat, karena itulah yang akan menjadi penentu kebahagiaan abadi.

"Ingat, surga kita yang belum jelas, jadi kejarlah akhirat dengan sungguh-sungguh," pungkas UAH.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya