Liputan6.com, Jakarta - Subuh adalah waktu yang di dalamnya terdapat banyak sekali faidhah dan keberkahan. Namun, sebagian dari kita malah tidur usai melaksanakan sholat subuh.
Buya Yahya meminta agar kebiasaan itu disetop. Pasalnya, pagi setelah subuh dan sebelum waktu sholat Dhuha adalah waktu yang mustajab untuk berdoa dan melakukan berbagai amalan.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya adalah amalan khusus agar rezeki berkah.
Ulasan Buya Yahya ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (12/10/2024).
Artikel kedua yang juga populer yakni respons tak biasa Gus Baha ketika kehabisan uang. Gus Baha bahkan senang uangnya habis untuk hal yang bermanfaat karena digunakan untuk membayar biaya berobat ibunda yang sakit.
Artikel ketiga yang juga populer yaitu jawaban Gus Baha ketika ditanya oleh anggota sebuah ormas, kenapa di NU menyentuh istri membatalkan wudhu.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Setop Tidur Lagi setelah Subuh, Lakukan Amalan Khusus Ini agar Rezeki Berkah dari Habib Novel
Pagi hari adalah awal dari segala aktivitas manusia pada umumnya. Para ulama memanfaatkan pagi hari dan menghabiskannya dengan beribadah kepada Allah SWT.
Ulama kharismatik Habib Novel Alaydrus menjelaskan bahwa pagi hari adalah waktu berkah. Jika seseorang ingin diberkahkan urusan rezeki, maka manfaatkan waktunya dengan beramal baik.
Karena itu, dia menyerankan agar seseorang tak tidur setelah subuh.
"Yang habis subuh tidur lagi, wasalam sudah berkahnya hilang. Habis subuh jangan tidur, sampai kapan bib? Enggak usah lama-lama. Sampai matahari terbit seujung tombak, awal waktu solat Dhuha,” kata Habib Novel dikutip dari YouTube Bening Hati Talks, Kamis (10/10/2024).
“Sebelum itu jangan tidur, di situ ada barokah. Dan khususnya pagi, berkah bab duit," lanjutnya.
Habib Novel kemudian membagikan amalan khusus untuk diamalkan di pagi hari. “Saya akan ajak Jenengan semua untuk mengamalkannya di pagi hari,” katanya.
Advertisement
2. Respons Tak Biasa Gus Baha saat Kehabisan Uang
Kisah KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau Gus Baha, yang mengharukan ini bermula dari pengalaman pribadinya.
Dalam sebuah ceramah, Gus Baha mengenang saat-saat sulit ketika ibunya sering mengalami sakit. Ia mengingat, “Loh, saya itu masih ingat, kulo niki tak cerita kisah nyata. Ibu kulo sering gerah, pancen karena ditinggal bapak, mungkin wajar.”
Pada tahun 2005, Gus Baha mengungkapkan kondisi keuangannya yang tidak begitu baik. “Kulo pernah namung gadah duit namung Rp5 juta,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa saat itu ia harus membayar biaya di rumah sakit, yang menghabiskan seluruh uangnya. “Pas bayar rumah sakit itu Rp5 juta, sisa Rp100 ribu,” tambahnya.
Dikutip dari kanal YouTube @Pengaosangusbaha, Gus Baha menceritakan bagaimana ia menghabiskan uangnya untuk merawat ibunya. “Kulo ngomong ngene mbek santri sing tak prentah bayar, "Cung, duit iki entekno nggo bayar gerah ibu.” Ini menunjukkan betapa ia prioritaskan kesehatan ibunya meskipun harus mengorbankan segala yang dimilikinya.
3. Ketika Gus Baha Ditanya, Kenapa Orang NU kalau Sentuh Istri Wudhunya Batal?
Dalam kehidupan berumah tangga, sering kali ada perdebatan mengenai status istri apakah termasuk mahram atau tidak. Banyak orang salah memahami konsep ini, termasuk dari kalangan tertentu yang mungkin belum memahami secara mendalam.
Konsep dasar ini sebenarnya telah dijelaskan dengan jelas dalam ajaran Islam, terutama terkait siapa yang termasuk mahram dan siapa yang tidak.
Dikutip dari kanal YouTube @NgajiBarengUlamaID, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, menceritakan pengalaman menarik ketika ia didebat oleh salah satu kelompok ormas terkait hal ini.
"Saya pernah didebat oleh seorang dari ormas tertentu yang bertanya, 'Pak Baha, kenapa orang NU kalau memegang istrinya batal wudhunya? Kan istrinya digauli saja boleh, masa memegang batal?'," tutur Gus Baha mengawali cerita.
Pertanyaan tersebut, menurut Gus Baha, menunjukkan adanya kesalahpahaman yang mendasar mengenai konsep mahram dan ajnabiah dalam Islam.
Advertisement