Kapuspen TNI Sebut Kewenangan UNIFIL untuk Protes Atas Serangan Israel

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto menyerahkan kebijakan kepada pihak pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) setelah dua prajuritnya yang bertugas terkena peluru berasal dari tank Merkava tentara Israel (IDF).

oleh Tim News diperbarui 13 Okt 2024, 06:35 WIB
Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) meningkatkan patroli pasca rerangan Israel di Lebanon. (JOSEPH EID/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto menyerahkan kebijakan kepada pihak pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) setelah dua prajuritnya yang bertugas terkena peluru berasal dari tank Merkava tentara Israel (IDF).

"Peristiwa serangan Israel kepada aset UNIFIL sepenuhnya merupakan kewenangan UNIFIL untuk melakukan protes atau keberatan kepada pihak yang dianggap telah melakukan pelanggaran terhapus mandat UN 1701," kata Hariyanto saat dihubungi, Sabtu 12 Oktober 2024.

Saat ini, kata dia, pihak UNIFIL telah mengeluarkan pernyataan kepada pasukan Israel IDF dan pihak yang bertikai.

"UNIFIL secara resmi telah merespon peristiwa tersebut dengan menyatakan agar semua pihak yang bertikai dapat menahan diri, menghormati dan menjamin keamanan seluruh pasukan PBB yang berada di wilayah tersebut," terangnya.

Lebih lanjut, untuk dua anggota TNI yang terluka yakni berinisial EA dan NS. Mereka pada saat kejadian bertugas di Tower Pengamatan (OP) 14.

"Seluruh pasukan TNI yang saat ini sedang bertugas di Lebanon Selatan dalam keadaan aman, melakukan kegiatan sesuai dgn ketentuan yang dikeluarkan oleh Force Comander UNIFIL," ucap Hariyanto.


2 TNI Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Terluka Akibat Serangan Israel

Dua personel TNI yang tergabung dalam Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) di Lebanon terluka akibat serangan tentara Israel (IDF).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengonfirmasi informasi insiden penembakan tersebut dengan langsung berkomunikasi dengan Komandan Kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit).

"Menlu RI sudah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit)," kata Juru Bicara Kemlu RI Roy Soemirat dalam pernyataannya pada Kamis (10/10/2024) malam.

Roy juga menyebut bahwa pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personil pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia.

"Dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan ketika jalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura," kata Roy.

"Naqoura terletak di Selatan Lebanon, dalam area yg disebut Blue Line. Pasukan perdamaian PBB berada kawasan tersebut di bawah mandat DK PBB untuk mendukung stabilitas Lebanon."

Jubir Roy juga menyatakan bahwa kedua personil tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik.

"Luka yang dialami dua personel tersebut berasal dari luncuran peluru berasal dari tank Merkava IDF," kata Roy.

Terhadap serangan ini, UNIFIL juga telah keluarkan pernyataan mendesak IDF untuk patuhi kewajiban dalam pastikan keamanan dan keselamatan personel dan premise PBB.

 


Indonesia Desak Israel Hormati Pasukan UNIFIL dan Keselamatannya

Indonesia juga mengingatkan IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personil UNIFIL.

"Indonesia tegaskan serangan apapun terhadap Peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL," kata Roy.

"Indonesia meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan. Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban," kata Roy.

 

 

Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya