Jangan Dianggap Sepele, Simak Dampak Dehidrasi bagi Tubuh

Air diperlukan untuk mengangkut nutrisi ke sel-sel tubuh, membuang zat-zat sisa dari tubuh, menjaga suhu tubuh tetap stabil, dan melumasi sendi

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Okt 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi cairan elektrolit. (c) Lisa Fotios/Pexels.com

Liputan6.com, Jakarta - Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk, sehingga tubuh tidak memiliki cukup air untuk menjalankan fungsi-fungsi normal.

Meskipun terlihat sepele, dehidrasi dapat menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan baik. Banyak orang mungkin berpikir bahwa dehidrasi hanya menyebabkan rasa haus, namun efeknya jauh lebih kompleks dan dapat berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Penting untuk selalu memperhatikan asupan cairan harian dan menjaga tubuh tetap terhidrasi, terutama saat berada di lingkungan yang panas, selama berolahraga, atau saat sedang sakit.

Tubuh manusia terdiri dari sekitar 60 persen air, yang berarti air memegang peran vital dalam hampir semua proses biologis. Air diperlukan untuk mengangkut nutrisi ke sel-sel tubuh, membuang zat-zat sisa dari tubuh, menjaga suhu tubuh tetap stabil, dan melumasi sendi.

Ketika tubuh kekurangan cairan, proses-proses ini menjadi terganggu. Bahkan dehidrasi ringan sekalipun dapat mengakibatkan penurunan kinerja fisik dan mental, serta memengaruhi suasana hati, konsentrasi, dan stamina.

Dehidrasi sering terjadi tanpa disadari, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia. Anak-anak memiliki proporsi air dalam tubuh yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa, sehingga mereka lebih rentan mengalami dehidrasi.

Selain itu, orang lanjut usia sering kali tidak merasa haus meskipun tubuh mereka kekurangan cairan. Oleh karena itu, perlu diingatkan pentingnya minum air secara teratur, bahkan jika tidak merasa haus, sebagai langkah pencegahan.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Bahaya Dehidrasi

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan dehidrasi. Salah satunya adalah aktivitas fisik yang berlebihan, terutama di bawah sinar matahari. Ketika berolahraga atau bekerja di luar ruangan, tubuh kehilangan cairan melalui keringat.

Jika cairan yang hilang tidak segera diganti, risiko dehidrasi meningkat. Selain itu, kondisi cuaca yang panas dan lembap juga dapat mempercepat hilangnya cairan tubuh, yang sering kali tidak disadari karena sebagian besar orang hanya memperhatikan rasa haus sebagai indikator kebutuhan cairan.

Gejala dehidrasi dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Pada tahap ringan, seseorang mungkin merasakan rasa haus, mulut kering, dan pusing ringan.

Namun, jika dibiarkan, gejala tersebut bisa berkembang menjadi lebih parah, seperti kelelahan, kulit kering, tekanan darah rendah, denyut jantung cepat, dan bahkan kehilangan kesadaran. Dalam kasus yang sangat parah, dehidrasi dapat mengancam nyawa karena menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh.

Salah satu kelompok yang sering kali terpengaruh oleh dehidrasi adalah para atlet dan orang yang rutin berolahraga. Mereka harus memastikan asupan cairan yang cukup sebelum, selama, dan setelah aktivitas fisik.

Minuman olahraga yang mengandung elektrolit bisa menjadi pilihan untuk menggantikan cairan yang hilang, terutama ketika aktivitas berlangsung dalam durasi yang lama atau sangat intens.

Elektrolit penting seperti natrium, kalium, dan magnesium membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi otot yang optimal. Tidak hanya aktivitas fisik yang dapat menyebabkan dehidrasi, beberapa kondisi medis juga dapat menjadi penyebabnya.

Misalnya, diare, muntah, dan demam tinggi dapat membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Selain itu, konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan juga dapat memicu dehidrasi karena sifatnya yang diuretik, yang berarti meningkatkan produksi urin.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan konsumsi cairan saat tubuh sedang tidak dalam kondisi normal. Mencegah dehidrasi sebenarnya tidak sulit, tetapi sering kali diabaikan.

Salah satu cara terbaik adalah dengan minum air secara teratur sepanjang hari. Jangan menunggu sampai merasa haus, karena rasa haus adalah tanda bahwa tubuh sudah mulai mengalami dehidrasi.

Idealnya, seseorang harus mengonsumsi sekitar delapan gelas air per hari, tetapi jumlah ini bisa lebih banyak tergantung pada aktivitas, cuaca, dan kondisi kesehatan individu. Jika cuaca panas atau sedang berolahraga, tambahkan asupan cairan untuk mengimbangi yang hilang melalui keringat.

Dehidrasi bukanlah masalah sepele yang bisa diabaikan. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan, dan dalam beberapa kasus, bisa mengancam nyawa.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cara yang tepat, baik melalui konsumsi air putih maupun makanan yang kaya akan kandungan air seperti buah-buahan dan sayuran.

Memahami tanda-tanda dehidrasi dan penyebabnya dapat membantu kita mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya