Teknologi VATS untuk Operasi Thoraks, Bedah Minimal Invasif yang Dapat Deteksi dan Tangani Penyakit Paru

Penyakit paru merupakan salah satu masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Tak jarang penyembuhannya harus berakhir di meja operasi.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 13 Okt 2024, 18:00 WIB
VATS adalah teknik bedah minimal invasif yang memungkinkan dokter melakukan prosedur sayatan kecil, menggunakan kamera dan peralatan khusus untuk meminimalkan trauma pada tubuh pasien.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit paru merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang dihadapi masyarakat. Tak jarang penyembuhannya harus berakhir di meja operasi.

Di tengah perkembangan perkembangan teknologi medis, beragam inovasi terus dikembangkan untuk memberikan perawatan yang lebih baik, serta meminimalisisasi luka pasca-operasi.

Salah satu teknologi yang kini semakin populer dalam bidang bedah toraks adalah Video-Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).

VATS adalah teknik bedah minimal invasif yang memungkinkan dokter melakukan prosedur sayatan kecil, menggunakan kamera dan peralatan khusus untuk meminimalkan trauma pada tubuh pasien. 

"Teknik ini juga terbukti mampu mempercepat waktu pemulihan, mengurangi rasa sakit dan risiko komplikasi, jika dibandingan dengan metode bedah konvensional. Selain itu, metode VATS ini juga membantu mendeteksi dan menangani berbagai penyakit paru, seperti kanker paru, infeksi dan lainnya,"jelas dookter spesialis paru konsultan di Siloam Hospital Lippo Village, Profesor Allen Widysanto.

Operasi ini melibatkan penggunaan selang tipis berkamera khusus bernama Thoracoscope yang dapat menampilkan situasi di dalam rongga dada melalui monitor video. Prosedur ini dapat membantu dokter untuk melihat dan melakukan pembedahan di bagian dalam dada hanya melalui sayatan kecil (insisi).

"Metode VATS bisa diterapkan tanpa memperhatikan umur pasien, hanya saja dokter memang harus mengetahui kondisi paru pasien. Misalnya kami beberapa waktu lalu, menangani kanker paru, untungnya masih stadium awal serta cepat didiagnosa, jadi kita sarankan operasi melalui VATS saja,” jelasnya.


Tak Disarankan untuk Pasien Kanker Stadium Akhir

Lalu, ketika disinggung kriteria pasien yang tidak boleh dilakukan operasi VATS, Prof Allen menjelaskan untuk pasien kanker paru dengan stadium akhir tidak disarankan untuk dilakukan tindakan operasi lewat VATS. 

“Juga misalnya ukuran alatnya tidak mungkin masuk, serta spirometrinya tidak memungkinkan,” kata Allen.


Apakah Harganya Operasi dengan VATS Mahal?

Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dari Siloam Hospitals Lippo Village, Maulidya Ayudika Dandanah menjelaskan, alat yang dipergunakan pada metode VATS merupakan alat canggih sehingga memang berdampak pada meningkatnya biaya pengobatan. 

 “Kenapa lebih mahal? Ya karena alat yang digunakan memang lebih canggih,” ungkapnya.

 Selain itu, dalam proses VATS tidak lagi memakai benang bedah silk melainkan menggunakan alat yang disebut stapler. 

“Bukan stapler yang biasa digunakan di kantor ya cekrek-cekrek itu ya, tapi cara menjahitnya menggunakan stapler, yaitu stapler yang khusus untuk menjahit tubuh manusia,” ungkapnya.


Jaga Kesehatan Paru dengan Pola Hidup Sehat

Ilustrasi berhenti merokok. (Image by Freepik)

Mengutip Kemenkes RI, kesehatan paru hanya bisa dijaga dengan hidup yang sehat. Seperti tidak merokok, bila sudah terlanjur merokok, segera berhenti. Sebab, merokok yang menjadi penyebab utama penyakit paru yang lebih serius.

Bila sudah tidak merokok, jauhilah asap rokok. Diketahui, dua per tiga dari asap rokok tidak dihirup oleh perokok, tetapi memasuki udara di sekitar perokok. Seseorang yang bukan perokok namun menghirup asap rokok memiliki risiko penyakit yang sama dengan perokok. 

Sebisa mungkin menghindari polusi udara, menjaga kebersihan udara, rajin mencuci tangan dengan sabun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya