Liputan6.com, Jakarta - Ketenangan lahir dan batin merupakan sesuatu yang didambakan umat manusia, termasuk muslim. Pada dasarnya manusia menginginkan kehidupan yang tenang, tenteram, dan bahagia.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, banyak orang mencari kebahagiaan dengan berbagai cara. Ada yang pergi berlibur, berbelanja, dan lain sebagainya.
Tidak sedikit manusia beranggapan bahwa ketenangan itu bisa didapatkan dengan harta. Namun ternyata kekayaan tidak menjamin hidup tenang. Sering ditemukan orang kaya yang yang ternyata hidupnya gelisah, kalah bahagia dengan orang yang cukup.
Baca Juga
Advertisement
Lantas, bagaimana cara untuk meraih ketenangan yang sesungguhnya? Pertanyaan ini pernah dibahas oleh ulama kharismatik KH Yahya Zainul Maarif alias Buya Yahya. Menurut Buya Yahya, ketenangan yang sesungguhnya adalah ketenangan hati dan pikiran.
"Tenangnya hati dan pikiran, bukan dengan tenangnya jasad (tubuh). Maka yg perlu ditata adalah pikiran dan hati," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Muslimidia, Ahad (13/4/2024).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ketenangan Murni dalam Hati
Menurut Buya Yahya, ketenangan hati bukan berarti karena banyaknya uang. Faktanya, orang kaya juga terkadang merasakan kegelisahan.
"Jadi memang ketenangan murni dalam hati kita. Tinggal sekarang bagaimana agar hati itu tenang? Jawabannya sederhana, hati dan pikiran engkau sambungkan dengan apa dan siapa," ujar Buya Yahya.
Jika hati dan pikirannya dihubungkan dengan sesuatu yang akan membuat gelisah, lanjut Buya Yahya, maka hati dan pikirannya akan gelisah.
"Orang boleh mencari dunia, tapi tidak boleh menggantungkan hatinya dengan dunia tersebut, sehingga kalau orang mengikat hatinya dengan dunia, di saat tidak mendapatkannya, dia gelisah. Di saat mendapatkannya (lalu) hilang pun, susah," kata Buya Yahya.
Advertisement
Rahasia Hati Tenang
Buya Yahya menambahkan bahwa ada orang yang hartanya hilang namun tetap tenang hati dan pikirannya. Sebab, orang tersebut tidak terikat hatinya dengan dunia.
Buya Yahya berpesan agar umat Islam selalu mengingat Allah SWT dalam kondisi apapun dan di mana pun mereka berada. Karena dengan menginga-Nya, melibatkan-Nya dalam setiap hal, itulah kunci ketenangan yang sesungguhnya.
"Maka dengan banyak menyebut nama Allah, ingat Allah akan menemukan ketenteraman. Sehingga susah yang sesungguhnya adalah di saat dia jauh dari Allah," jelas Buya Yahya.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut.
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram." (Q.S Ar-Ra'd : 8).
Selain itu, kunci hidup tenang adalah dengan bertawakal, berserah diri kepada Allah SWT, dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan Allah SWT.
Wallahu a’lam.