Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat, yang terkenal dengan kekayaan budaya Minangkabau, juga telah melahirkan banyak tokoh nasional yang berperan penting dalam sejarah dan perkembangan Indonesia.
Dari bidang politik, pendidikan, hingga sastra, tokoh-tokoh asal Sumatera Barat telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan bangsa.
Baca Juga
Top 3 Islami: Amalan Khusus setelah Subuh agar Rezeki Melimpah nan Berkah Menurut Buya Yahya, Kisah Gus Baha Senang saat Uangnya Habis
Cara Sedekah Subuh ala Syekh Ali Jaber, Tak Perlu Cari Anak Yatim dan Fakir Miskin di Pagi Hari
Lupa Sebagian Ayat saat Membaca Surah selain Al-Fatihah, Langsung Rukuk atau Ganti Surah? Begini Penjelasan UAH
Advertisement
Berikut adalah beberapa tokoh nasional yang berasal dari Sumatera Barat dan warisan yang mereka tinggalkan untuk Indonesia yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Mohammad Hatta
Nama Mohammad Hatta tentu tidak asing lagi dalam sejarah Indonesia. Lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902, Hatta adalah salah satu tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Bersama Soekarno, ia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selain sebagai proklamator, Hatta juga menjabat sebagai Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.
Sebagai seorang pemikir ekonomi, Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia karena gagasannya untuk mengembangkan ekonomi rakyat melalui koperasi. Ia percaya bahwa koperasi adalah solusi terbaik untuk membangun perekonomian Indonesia yang kuat dan berkeadilan.
Pemikiran Hatta yang progresif dan mendalam tentang ekonomi kerakyatan masih relevan hingga saat ini dan menjadi landasan banyak kebijakan ekonomi di Indonesia.
2. Sutan Sjahrir
Sutan Sjahrir, yang lahir di Padang Panjang pada 5 Maret 1909, adalah salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia dikenal sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia yang menjabat pada 1945-1947. Sjahrir adalah seorang intelektual dan pemimpin politik yang visioner.
Meskipun sering dianggap sebagai sosok yang lebih lembut dibandingkan tokoh revolusioner lainnya, ia memiliki peran penting dalam diplomasi Indonesia pasca-kemerdekaan, khususnya dalam menjaga hubungan internasional dengan negara-negara Barat.
Sebagai pemimpin Partai Sosialis Indonesia (PSI), Sjahrir adalah seorang pemikir modern yang mengutamakan pentingnya demokrasi, pendidikan, dan hak asasi manusia.
Karyanya yang berjudul "Renungan dan Perjuangan" masih menjadi salah satu dokumen penting dalam sejarah pemikiran politik Indonesia.
Simak Video Pilihan Ini:
3. Tan Malaka
Tan Malaka adalah tokoh nasionalis dan revolusioner yang sangat berpengaruh, meskipun sering kali dianggap kontroversial. Lahir di Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897, Tan Malaka adalah seorang pemikir yang sangat radikal dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Ia menulis banyak karya pemikiran politik, salah satunya yang terkenal adalah "Madilog" (Materialisme, Dialektika, Logika), yang menggambarkan gagasannya tentang pemikiran rasional dan logika untuk perjuangan rakyat.
Tan Malaka sering disebut sebagai Bapak Republik karena keyakinannya bahwa Indonesia harus merdeka sebagai republik yang berdikari, bahkan sebelum ide republik dipopulerkan oleh tokoh-tokoh nasional lainnya.
Ia menginspirasi banyak gerakan revolusioner, tetapi sering kali berada di sisi oposisi terhadap pemerintah resmi. Meskipun tragis, ia dihukum mati tanpa proses pengadilan resmi pada 1949, tetapi pengaruhnya dalam perjuangan kemerdekaan tetap abadi.
4. Abdul Muis
Abdul Muis adalah seorang tokoh pergerakan nasional sekaligus sastrawan terkenal dari Sumatera Barat. Lahir pada 3 Juli 1886 di Sungai Puar, Bukittinggi, Abdul Muis terlibat aktif dalam berbagai organisasi pergerakan nasional, termasuk Sarekat Islam.
Ia adalah seorang aktivis yang gigih memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia terhadap penindasan kolonial Belanda. Selain di bidang politik, Abdul Muis juga dikenal sebagai seorang penulis.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah novel "Salah Asuhan", yang menceritakan konflik budaya antara tradisi Timur dan Barat yang dialami masyarakat Indonesia pada masa kolonial.
Melalui karyanya, Abdul Muis menyoroti masalah sosial yang dihadapi masyarakat, terutama dalam hal identitas dan modernitas. Pada tahun 1959, Abdul Muis diangkat sebagai Pahlawan Nasional atas kontribusinya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Advertisement
5. Hamka
Buya Hamka atau nama lengkapnya Haji Abdul Malik Karim Amrullah adalah salah satu ulama dan sastrawan terkenal dari Sumatera Barat.
Lahir di Maninjau pada 17 Februari 1908, Hamka tidak hanya dikenal sebagai seorang ulama besar, tetapi juga sebagai sastrawan dan pemikir Islam modern yang berpengaruh.
Hamka menulis banyak karya sastra dan tafsir Al-Qur'an yang terkenal, salah satunya adalah novel "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" yang masih populer hingga kini. Selain itu, ia juga menulis tafsir monumental, "Tafsir Al-Azhar", yang menjadi rujukan utama dalam kajian Al-Qur'an di Indonesia.
Sebagai seorang ulama, Hamka juga aktif dalam dunia politik dan sosial. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan menjadi salah satu tokoh penting dalam gerakan Islam modern di Indonesia.
Dengan karya-karya tulisnya yang mendalam dan pengabdiannya pada masyarakat, Hamka meninggalkan warisan intelektual dan spiritual yang tak ternilai.
6. Agus Salim
Agus Salim, yang lahir di Koto Gadang, Agam, pada 8 Oktober 1884, adalah salah satu diplomat dan intelektual paling brilian yang pernah dimiliki Indonesia.
Ia berperan penting dalam perjuangan diplomasi Indonesia di awal kemerdekaan, termasuk dalam perundingan-perundingan dengan Belanda.
Kemampuan bahasa dan kecerdasannya dalam berdiplomasi membuat Agus Salim dikenal sebagai Juru Bicara Kemerdekaan Indonesia.
Selain sebagai diplomat, Agus Salim juga seorang penulis dan jurnalis yang produktif. Ia sering menulis tentang isu-isu sosial, politik, dan agama dalam berbagai media.
Kecerdasan, humor, dan ketegasannya menjadikan Salim salah satu tokoh yang sangat dihormati di kalangan teman-teman seperjuangannya.