Liputan6.com, Jakarta - Adalah Alya Dzikry Hafizzah dan Inggrid Wilhelmina Silalahi. Keduanya adalah mahasiswa yang mendapat beasiswa dari SCG Indonesia dan terpilih menjadi ESG Ambassadors 2024.
Kedua mahasiswi ini menjadi memenang di antara puluhan mahasiswa lainnya dan terpilih untuk mempresentasikan program mereka di Thailand yang negara dimana SCG (Siam Cement Group) berpusat.
Advertisement
Alya Dzikry merupakan mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta dan Inggrid Wilhelmina adalah mahasiswi Universitas Diponegoro. Keduanya bersama-sama membangun program Wonderlearn yang menggabungkan teknologi dan budaya untuk edukasi manajemen sampah dan kesadaran lingkungan Desa Wirokerten, Yogyakarta.
Wonderlearn Adalah program pemberdayaan komunitas dan lingkungan untuk masyarakat desa wisata Wirokerten. Program ini diusung bertujuan untuk meningkatkan pendidikan anak usia dini dan kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah dan menjadikan desa wirokerten sebagai obyek wisata ramah linkungan.
Inggrid menjelaskan, Program Wonderlearn ini terdiri dari dua kegiatan. "Pertama adalah educode dan kedua Fun Garden," jelas dia kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu dikutip Senin (14/10/2024).
educode adalah kelas coding untuk membuat games bagi anak SD hingga SMP. Sedangkan untuk Fun Garden adalah Planting dan Ecobrick yang keduanya dijalankan oleh ibu-ibu kelompok wanita tani di daerah Wirokerten.
"Program ini kami inisiasi setelah melihat dua masalah pertama mengenai lingkungan dimana terdapat TPA (tempat pengelolaan sampah) yang ditutup dimana masyarakat harus mengelola sampah secara mandiri. Masalah kedua adalah banyak anak anak di Wirokerten yang menggunakan gadjet hanya untuk bermain gim dan sosial media.
Alya melanjutkan, dampak yang ingin dihasilkan dari program ini adalah agar masyarakat memiliki kegiatan lain di lingkungan yang spesifik. Kedua adalah agar para petani memiliki lahan secara berkelompok untuk budidaya buah dan sayur.
"Sedangkan untuk anak-anak kami ingin selain mereka mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan, kami juga ingin membekali mereka coding skill yang bisa berguna untuk masa depan," terang dia.
Peduli Lingkungan
Program Wonderlearn ini mengantar dua mahasiswi tersebut untuk unjuk gigi di Thailand dan mempresentasikan program mereka bersama dengan sejumlah mahasiswa dari negara lain.
Inggrid tidak menyangka bahwa setelah proses yang panjang akhirnya Wonderlearn telah mencapai tahap untuk dapat dipresentasikan kepada ESG Ambassador ASEAN lainnya di Thailand.
"Saya merasa sangat beruntung untuk dapat saling memaparkan mengenai project-project dengan prinsip ESG. Selama bertemu dengan teman-teman ambassador lainnya, kami bertukar cerita mengenai proses eksekusi program masing-masing. Presentasi ini menjadi hal yang tidak akan terlupakan bagi saya," jelas dia.
Alya juga bersyukur dan senang sekali bisa menjadi penerima beasiswa SCG. Tidak hanya memberikan bantuan finansial, SCG juga membuka berbagai kesempatan, seperti memungkinkan saya membuat project pemberdayaan masyarakat, yang merupakan salah satu cita-citanya.
"SCG bahkan menghantarkan saya untuk mempresentasikan project kami di Thailand, di hadapan orang-orang hebat yang menginspirasi dan bertemu dengan SCG Scholars di ASEAN yang menjadi inisiator lingkungan di negaranya masing-masing," terang dia.
Lebih luar biasa, SCG adalah perusahaan yang sangat peduli terhadap lingkungan. Hal ini dibuktikan melalui aksi nyata, seperti community project, kompetisi-kompetisi, serta partisipasi SCG di lingkup global untuk memulihkan bumi. SCG juga mengajarkan dan membentuk para scholars-nya agar menjadi generasi muda yang peduli dan melakukan aksi nyata untuk lingkungan.
"Saya berharap SCG bisa terus memberikan dampak positif bagi sosial dan lingkungan. Semoga hal-hal baik yang saya dapatkan juga bisa dirasakan oleh masyarakat atau pelajar lainnya, salah satunya melalui program beasiswa SCG Sharing The Dream," tutup Alya.
Advertisement