Liputan6.com, Jakarta - Era elektrifikasi saat ini tengah berjalan di industri otomotif. Hal tersebut, ditandai dengan banyaknya pabrikan yang menghadirkan dan mengembangkan mobil ramah lingkungan bertenaga baterai murni alias BEV.
Namun menurut Chairman Toyota Motor Corporation (TMC), Akio Toyoda kondisi ini akan menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaan. Terlebih, jika merek kendaraan hanya mengembangkan mobil listrik murni saja.
Advertisement
"Ada 5,5 juta orang yang berkecimpung di industri otomotif di Jepang. Di antaranya adalah yang sudah lama menggeluti (pekerjaan) terkait mesin," ujar Toyoda, dikutip dari Reuters, ditulis Senin (14/10/2024).
Cucu pendiri Toyota ini mengatakan, para pekerja yang akan terancam kehilangan pekerjaan tentu saja yang ahli dalam mesin, dalam hal ini unit konvensional dan juga para pemasoknya.
"Jika kendaraan listrik hanya menjadi satu-satunya pilihan, termasuk bagi pemasok kami, pekerjaan orang-orang tersebut akan hilang," tambahnya.
Dengan alasan tersebutlah, Toyota selama ini memang cukup berhati-hati dalam menentukan kebijakan terkait kendaraan listrik.
Toyota memang laman untuk di segmen BEV, tapi keputusan tersebut bisa juga dikatakan tepat, karena pasar model baterai murni tengah mengalami penurunan secara global.
Sedangkan segmen hybrid, yang selama ini memang terus dikembangkan oleh Toyota, terus mengalami permintaan dan penjualan yang meningkat.
Makin Serius, Toyota Bersiap Bangun Pabrik BEV dan Hybrid di India
Toyota tengah bersiap melebarkan bisnisnya di India. Jenama asal Jepang itu akan membangun pabrik untuk memproduksi kendaraan listrik dan hybrid di Maharashtra.
Dilaporkan bahwa melalui perusahaan patungan lokalnya, Toyota Kirloskar Motor(TKM) telah mengamankan lahan seluas 335 hektar untuk membangun usaha kolaborasi tersebut.
Proyek itu dikabarkan mulai beroperasi pada Januari 2026. Rencana pabrik tersebut akan menghasilkan sekitar 400.000 kendaraan, baik listrik murni dan hybrid setiap tahunnya.
Dibalik perluasan bisnis yang dibangun Toyota, ternyata membawa sejumlah manfaat, salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan.
Lewat usaha gabungan ini diperkirakan akan membuka 8.000 lapangan pekerjaan secara langsung dan 18.000 lapangan pekerjaan secara tidak langsung.
Advertisement