Mengenal Unicompartmental Knee Arthroplasty, Salah Satu Cara Atasi Masalah Keterbatasan Gerak pada Sendi Lutut

Unicompartmental Knee Arthroplasty adalah prosedur penggantian bagian sendi lutut yang mengalami kerusakan, bukan penggantian lutut total.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Okt 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi Mengenal Unicompartmental Knee Arthroplasty, Solusi Atasi Masalah Keterbatasan Gerak pada Sendi Lutut. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.

Liputan6.com, Jakarta Unicompartmental Knee Arthroplasty atau UKA adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah nyeri dan keterbatasan gerak pada sendi lutut.

Berbeda dengan prosedur penggantian lutut total, UKA berfokus pada penggantian bagian sendi lutut yang mengalami kerusakan saja, sehingga meminimalkan dampak pada jaringan sekitarnya yang masih sehat.

Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi lutut, tetapi juga meminimalisasi waktu pemulihan sehingga pasien bisa mulai berjalan satu hari setelah operasi dan cepat kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Menurut dokter spesialis ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk, Franky Hartono, UKA atau Partial Knee Arthrosplasty adalah prosedur bedah yang dirancang untuk menggantikan hanya satu kompartemen sendi lutut yang mengalami kerusakan. Tanpa membuang kompartemen dan ligamen lutut yang sehat.

“Prosedur ini biasanya diterapkan pada pasien yang mengalami kerusakan sendi lutut yang terbatas pada kompartemen bagian dalam lutut saja, seperti pada Anteromedial Osteoarthritis (AMOA) yang ditemukan pada hampir 50 persen kasus pengapuran (osteoartritis) lutut,” jelas Franky dalam keterangan pers, Senin (14/10/2024).

Prosedur ini juga bisa dilakukan pada kasus nekrosis (kematian jaringan) sebagian tulang lutut yang disebut dengan Spontaneous Osteonecrosis of the Knee (SONK). Prosedur ini berbeda dengan Total Knee Arthroplasty (TKA) yang mengganti tiga atau seluruh kompartemen sendi lutut.


Indikasi Pasien Butuhkan Tindakan UKA

Dokter spesialis ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk, Franky Hartono soal Unicompartmental Knee Arthroplasty. Foto: Siloam Hospitals.

Franky menambahkan, gejala yang biasanya menandakan seseorang memerlukan tindakan UKA adalah nyeri lutut terus-menerus.

Nyeri ini tidak kunjung membaik dengan pengobatan klasik seperti obat anti-inflamasi dan fisioterapi. Nyerinya sering dirasakan saat beraktivitas, seperti berjalan atau berdiri dalam waktu lama, dan dapat disertai dengan kekakuan dan pembengkakan.

“Selain nyeri, pasien juga mungkin mengalami penurunan kemampuan untuk bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. Jika gejala-gejala tersebut disertai dengan adanya kerusakan pada kompartemen lutut bagian dalam, UKA bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut,” jelas Franky.


Apa Saja Faktor yang Bisa Merusak Sendi Lutut?

Adapun faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kerusakan sendi lutut meliputi:

  • usia lanjut,
  • obesitas, dan
  • riwayat cedera lutut.

“Osteoartitis yang merupakan kondisi peradangan sendi, juga merupakan faktor risiko utama. Faktor genetik dan gaya hidup, seperti aktivitas fisik yang berat atau pekerjaan yang membebani lutut secara berulang, juga dapat mempercepat kerusakan sendi.”

Mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko ini dapat membantu dalam pencegahan kerusakan sendi yang lebih parah dan mengurangi kebutuhan untuk prosedur bedah mengganti sendi lutut seperti UKA dan TKA.


Pentingnya Deteksi Dini Kelainan Sendi Lutut

Mendeteksi tanda dan gejala awal seperti nyeri lutut yang tidak kunjung hilang, kekakuan, atau penurunan fungsi dapat membantu dalam merencanakan perawatan yang tepat dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Langkah-langkah untuk mendeteksi secara dini kelainan pada sendi lutut salah satunya adalah pemeriksaan rutin dan pemantauan gejala.

Tes pencitraan seperti rontgen atau MRI dapat membantu mengidentifikasi perubahan struktural pada sendi sebelum gejala menjadi parah. Konsultasi dengan spesialis ortopedi secara berkala juga penting untuk mendeteksi masalah sejak dini dan merencanakan intervensi yang sesuai.


Sebelum Menjalani UKA

Sebelum menjalani UKA, beberapa jenis pemeriksaan biasanya dilakukan untuk memastikan pasien adalah kandidat yang tepat. Evaluasi klinis penting dilakukan untuk menilai apakah kerusakan lutut sesuai indikasi untuk tindakan UKA dan juga menilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan termasuk rontgen lutut untuk menilai sejauh mana terjadi kerusakan pada kompartemen sendi lutut. MRI kadang diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang struktur dan jaringan di sekitar sendi.

Uji laboratorium, EKG (Elektrokardiografi), dan pemeriksaan penunjang lainnya juga akan membantu menentukan apakah pasien aman dan sanggup menjalani prosedur operasi.


Bagaimana Prosedur UKA?

Selama operasi UKA, dokter bedah akan membuat sayatan sepanjang sekitar 7 hingga 10 sentimeter di kompartemen lutut bagian dalam untuk mengakses kompartemen yang rusak.

Setelah sayatan dibuat, bagian yang rusak dari tulang dan kartilago akan dikupas secara tipis dan implan UKA yang terbuat dari logam titanium dengan bantalan plastik steril akan dipasang untuk menggantikan bagian lutut yang telah dikupas, dengan tetap mempertahankan struktur ligamen asli lutut.

Proses ini dirancang untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan sekitarnya, yang berdampak pada cepatnya pemulihan dibandingkan dengan prosedur yang lebih invasif seperti TKA.

Fakta Olahraga Dapat Membantu Gangguan Kesehatan Mental (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya