Bahlil: Calon Menteri Prabowo Hak Prerogratif Presiden Terpilih

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menanggapi mengenai nama-nama calon Menteri di kabinet baru Presiden Terpilih.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 14 Okt 2024, 15:15 WIB
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyerahkan ke Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait nama-nama calon menteri di kabinet baru Presiden Terpilih. (Liputan6.com/Lizsa Egeham).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyerahkan ke Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait nama-nama calon menteri di kabinet baru Presiden Terpilih. 

Ia mengatakan, keputusan tersebut merupakan hak prerogatif presiden terpilih. Beberapa waktu lalu, nama Bahlil menjadi salah satu daftar yang diisukan menjadi calon menteri pemerintahan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Kita serahkan ke Pak Prabowo. (Keputusan calon menteri) hak prerogatif Presiden terpilih," ujar Bahlil kepada wartawan di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024). 

Diwartakan sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Ahmad Sufmi Dasco mengatakan proses penetapan sejumlah menteri yang akan masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hingga saat ini masih sesuai jadwal.

Dia menegaskannya para calon menteri tentunya harus terlebih dahulu menghadap ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Iya kita lihat nanti. Tapi kan mestinya kalau calon-calon menteri enggak mungkin dilantik kalau sebelum ketemu, kan gitu," kata Dasco di Kertanegara, Jakarta Selatan, dikutip Senin, 14 Oktober 2024.

Ia menyebut, proses undangan serta lokasi pertemuan belum bisa dipastikan apakah nantinya akan dilangsungkan secara terbuka atau tertutup.

Dalam keterangan terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pelantikan para menteri akan dilakukan sehari setelah Prabowo resmi menjabat Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

"Nanti tunggu saja hari Senin, seminggu lagi, menteri-menterinya akan dilantik," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Kompas CEO Forum di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat, 11 Oktober 2024.

   


Bakal Jadi Menteri ESDM di Era Prabowo? Ini Kata Bahlil Lahadalia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru Bahlil Lahadalia saat acara serah terima jabatan Menteri ESDM di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia buka suara soal isu dirinya akan menjadi Menteri ESDM di periode kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Bahlil mengaku belum bisa memastikan dirinya benar-benar akan menjadi Menteri ESDM di era Prabowo atau tidak. Namun, yang pasti ia siap jika ditunjuk kembali.

"Saya kalau ditanya apakah lanjut atau tidak, saya enggak bisa memastikan karena itu adalah kewenangan prerogatif bahwa Presiden terpilih, bahwa Prabowo,” kata Bahlil di Jakarta, ditulis Jumat (11/10/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil mengapresiasi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah berlangsung selama 10 tahun. Dia menuturkan, peran Presiden Jokowi dalam membangun sektor ESDM sangat besar. Hal itu dibuktikan dengan lifting minyak naik dan hiliriasasi di sektor pertambangan yang berjalan dengan baik, sehingga banyak manfaat yang dirasakan.

"Begini, Bapak Presiden ini 10 tahun memimpin negara dan 10 hari lagi beliau akan berakhir. Kami sebagai keluarga besar ESDM pas sudah berhenti itu meminta nasihat,” ujarnya.

"Harapan saya kementerian ESDM sekalipun cuman saya baru sebulan lebih, lebih kompak, bisa bekerja, sama kolaborasi untuk membangun dan mewujudkan target negara sehingga lifting minyak naik, hilirisasi bisa berjalan sesuai arah Bapak Presiden, dan memangkas aturan-aturan yang memperlambat,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan banyak manfaat yang dirasakan dari hasil hilirisasi sektor pertambangan, yang tidak hanya dinikmati oleh pelaku industri saja.

 


Hilirisasi Sektor Tambang

Di Booth TEI 2024, Presiden Jokowi Pamerkan Pabrik Maklon dan Brand Kecantikan Lokal.  foto: istimewa

Dari hilirisasi sektor pertambangan penerimaan negara mengalami peningkatan yang diperoleh dari pajak, royalti, hingga dividen. Sehingga bisa manfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, subsidi, hingga bantuan sosial (bansos). 

"Kalau semua masuk ke industri, masuk ke industri-industri turunan, akan melompat penerimaan negara dan itu semuanya bisa kita pakai untuk membangun jalan tol, membangun pelabuhan baru, membangun bandara baru untuk subsidi, untuk bansos rakyat kita,"  kata Jokowi.

Jokowi pun mengklaim penerimaan negara dari hilirisasi sektor pertambangan sangat banyak, di antaranya bersumber dari PPh 21, royalti, pajak badan dan lainnya.

"Jangan keliru, negara itu penerimaan dari situ (hilirisasi) banyak sekali, dalam bentuk pajak badan, pajak penghasilan (PPh) 21, royalti, kalau kita ikut saham di situ seperti Freeport kita dapat dividen, pajak daerah, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) besar sekali,” pungkas Jokowi.


Jokowi Sebut Prabowo Lantik Menteri Senin 21 Oktober 2024

Jokowi juga menitipkan Indonesia kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. (AP Photo/Tatan Syuflana, Pool)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto akan melantik menteri-menteri baru pada Senin, 21 Oktober 2024. Pelantikan para menteri akan dilakukan sehari setelah Prabowo resmi menjadi Presiden RI pada 20 Oktober 2024.

Awalnya, Jokowi berbicara soal target pertumbuhan ekonomi Prabowo Subianto sebesar 8 persen. Dia pun meyakini Prabowo dapat mencapai target tersebut sehingga meningkatkan GDP per kapita Indonesia.

Jokowi lalu meminta semua pihak bersabar menunggu jajaran menteri pilihan Prabowo. Menurut dia, masyarakat dapat mengetahuinya pada Senin pekan depan usai dilantik Prabowo.

"Nanti tunggu saja hari Senin, seminggu lagi, menteri-menterinya akan dilantik," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam Kompas CEO Forum di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (11/10/2024).

Jokowi meminta agar bocoran nama-nama menteri Prabowo tak ditanyakan kepadanya. Pasalnya, kata dia, masyarakat akan langsung menuduhnya mengintervensi Prabowo dalam penyusunan kabinet.

"Kalau mau tahu menterinya (Prabowo) siapa-siapa tanya ke Pak Ahmad Muzani (Ketua MPR RI sekaligus Sekjen Partai Gerindra). Jangan tanya ke saya yang berkaitan dengan itu karena orang akan langsung negativisme tadi. (Bilang) Saya ikut-ikut, intervensi," jelasnya.

 

 


Tak Mau Diintervensi

Jokowi menegaskan dirinya tak pernah mengintervensi Prabowo dalam menyusun kabinet sebab hal tersebut merupakan hal prerogatif presiden. Jokowi menekankan dirinya pun tak mau diintervensi siapapun dalam hal-hal yang bersifat hak prerogatif presiden.

"Saya pun juga tidak pernah mau diintervensi untuk urusan hak prerogatif. Jadi sama, saya tidak mau ikut-ikutan," ujarnya.

Dia mengaku hanya akan berbicara soal kabinet apabila dimintai pendapat. Jokowi menyebut Presiden memiliki hak prerogatif yang diamanahkan oleh masyarakat.

"Tapi kalau ditanya ya saya jawab. Kalo ditanya, kalo enggak ditanya saya gak akan jawab. 'Pak gimana ini menurut Bapak, Pak Andre Rosiade?'. Nah saya jawab. Meskipun kemarin kita (Jokowi dan Prabowo) makan malam 2,5 jam, ndak, kalo ndak ditanya, saya gak (jawab)," pungkas Jokowi.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya