Calon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Ingin Lanjutkan Pembangunan Kota Baru

Calon Gubernur Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi menyatakan bahwa akan mengundang investor untuk mengembangkan area komplek Kota Baru, di Jati Agung, Lampung Selatan.

oleh Ardi Munthe diperbarui 16 Okt 2024, 22:00 WIB
Calon Gubernur Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi. Foto : (Istimewa).

Liputan6.com, Lampung - Dalam debat cagub perdana pemilihan Gubernur Lampung 2024 dengan tema infrastruktur dan perekonomian yang berlangsung pada Minggu malam (13/10/2024), sama sekali tak menyinggung kelanjutan pembangunan Kota Baru. Proyek Kota Baru itu ditujukan untuk membuka area pusat pemerintahan provinsi serta pemukiman yang berbasis lingkungan. Namun, pengerjaan proyek tersebut mangkrak dengan menghabiskan anggaran ratusan miliar di era kepemimpinan Gubernur Sjachroedin ZP.

Menanggapi persoalan itu, calon Gubernur Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi menyatakan bahwa akan mengundang investor untuk mengembangkan area komplek Kota Baru, di Jati Agung, Lampung Selatan. "Di tahun 2019 itu saya ditinggali utang, proyek ini diinisiasi pada masa kepemimpinan Gubernur Sjachroedin ZP, tetapi ada banyak hal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu dan alhamdulillah tahun 2022 lunas. Lalu tahun 2020 kita juga terkena pandemi Covid, sehingga kita punya tanggungjawab prioritas untuk menyelesaikan permasaahan itu," kata Arinal Djunaidi kepada wartawan, Senin (14/10/2024).

Selain itu, Arinal mengatakan bahwa untuk melanjutkan pembangunan Kota Baru tak bisa hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) saja. Meski demikian, saat masa kepemimpinannya, menurut Arinal bahwa pihaknya telah bertahap membangun infrastruktur jalan menuju Kota Baru. "Jalan menuju Kota Baru juga sekarang kan sudah dibangun, sudah bagus sampai ke kompek pusat pemerintahan. Nanti periode selanjutnya jika dipilih rakyat kembali, kita akan undang investor untuk mengembangkan Kota Baru," ungkapnya.

Dia menambahkan, nantinya Kota Baru diproyeksikan bakal menjadi kawasan pemerintahan dan pemukiman yang berbasis lingkungan, layaknya BSD (Bumi Serpong Damai) di Jakarta. "Kita ingin Kota Baru seperti BSD dan Alam Sutera di Jakarta, ini perlu investor karena APBD saja tidak cukup, investor kita permudah, dan kalau investasi meningkat itu juga akan membantu pendapatan daerah juga," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya