Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung membeberkan solusi untuk mengatasi permasalahan integrasi transportasi di Jakarta. Hal tersebut diungkapkan Pramono saat bersilaturahmi dengan Komunitas Tionghoa Cinta Damai yang dihadiri oleh berbagai unsur lintas agama dan budaya di Resto Pesisir Seafood Meruya, Jakarta Barat.
Menurut Pramono, integrasi transportasi seharusnya tidak hanya menghubungkan Jakarta dengan daerah penyangga di wilayah Jabodetabek, tetapi juga meluas hingga ke wilayah Jawa Barat seperti Cianjur dan Sukabumi.
Advertisement
"Harapannya, dengan adanya transportasi yang terintegrasi hingga wilayah Jawa Barat, masyarakat yang bekerja di Jakarta namun tinggal di daerah penyangga dapat lebih mudah bepergian," ujar Pramono dalam diskusi bersama anggota komunitas.
Pramono juga menyoroti pentingnya edukasi bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. "Permasalahan Jakarta sebenarnya sedikit demi sedikit sudah mulai teratasi. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengedukasi masyarakat agar lebih memilih angkutan umum atau transportasi massal, serta mengatur waktu dalam berkegiatan di daerah perkantoran," jelasnya.
Selain masalah transportasi, Pramono turut menyinggung permasalahan hunian di Jakarta, terutama terkait pembebasan lahan. Ia mencontohkan kasus pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), yang menurutnya sudah mulai dibahas sejak era Presiden Soeharto dan Megawati.
"Permasalahan seperti ini diharapkan bisa ditangani bersama oleh masyarakat dan pemerintah daerah ke depannya," tutup Pramono.
Pramono-Rano Karno Janjikan Gen Z Jakarta Tak Kena PHK di Debat Cagub DKI, Caranya?
Sebelumnya, para pasangan calon peserta Pilkada Jakarta sudah memasuki masa debat. Dalam sesi debat tersebut, para paslon telah menyampaikan visi misi dan program.
Misal, calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 di Pilkada Jakarta 2024 Pramono-Rano Karno berkomitmen membuka lebih banyak peluang kerja serta memastikan semua kebutuhan warga Jakarta menjadi lebih mudah dan cepat.
Lebih lanjut, Rano atau disapa bang Doel, meminta Gen Z dan milenial tidak perlu khawatir terkait pekerjaan karena mereka akan membuka lebih banyak peluang kerja dan pelatihan bersertifikat, keterampilan berbicara (public speaking) dan literasi finansial, termasuk akan memperbanyak balai latihan kerja di tiap kecamatan.
Juga akan membuka selebar-lebarnya ruang kreativitas untuk mengembangkan bakat serta memastikan adanya layanan kesehatan mental yang bersahabat.
Menariknya, paslon seperti Rano Karno memiliki program untuk melindungi generasi Z milenial yang menjadi korban PHK di tengah pelemahan ekonomi.
Menilik hal tersebut, Pengamat Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan bahwa apa yang menjadi visi misi program Paslon Pramono Anung dan Rano Karno sangat menarik disimak. Pasalnya, visi misi yang disampaikan Rano Karno sangat tepat bila terealisasi nanti.
"Kalau kita bicara soal DKI, tentu banyak dengan berbagai persoalan. Terutama soal pengangguran, nah gagasan yang disampikan Rano sangat tepat, terutama untuk mengurangi pengangguran di Jakarta," kata Karyono Wibowo ketika dihubungi wartawan, Senin (7/10).
Advertisement
Perlindungan Gen Z
Ditambah, dengan program perlindungan bagi Gen Z, juga mengusahakan agar pelamar kerja yang selalu dibatasi secara usia, dinilai sangat tepat. Apalagi jika dibekali dengan kemampuan skill dan pelatihan kerja.
Karena itu, program Rano Karno jika nanti diterapkan, hanya tinggal dibahas komperhensif dan diatur dengan kajian secara menyeluruh. Karena, dari sisi anggaran sangat memungkinkan untuk terealisasi.
"Ini menarik, karena selama ini kita tahu, usia menjadi salah satu ganjalan, padahal satu sisi mereka (masyarakat) perlu mendapatkan pekerjaan," kata dia.