Liputan6.com, Jakarta- Setelah perhelatan Olimpiade 2024 rampung dengan menghasilkan dua medali emas untuk Indonesia, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari langsung menemani Sheikha Asma Al-Thani menaklukkan Cartensz Pyramid di Papua.
Keduanya berhasil mencapai puncak Cartensz Pyramid pada 11 Oktober 2024 dini hari. Butuh perjalanan 16 jam untuk mencapai puncak Cartensz Pyramid. Sheikha Asma Al-Thani pun sukses menuntaskan pencapaiannya sebagai The Explorer’s Grand Slam.
Advertisement
Explorer’s Grand Slam merupakan titel yang diberikan untuk seorang pendaki yang mampu mencapai puncak tujuh gunung tertinggi dari tiap benua di dunia dan bermain ski sampai di titik nol derajat masing-masing kutub. Pencapaian ini menjadikan Sheikha Asma sebagai wanita Arab pertama yang berhasil menyandang gelar Explorers Grand Slam. Namanya juga terukir sebagai orang Qatar pertama yang mencapai Puncak Carstensz.
Puncak Jaya di Papua dipilih menjadi puncak terakhir yang dicapai Sheikha Asma yang merupakan Director Marketing and Communication NOC Qatar. Dalam kesempatan itu, Sheikha Asma juga meminta Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari untuk ikut mendampinginya.
Ajakan dari Sheikha Asma ini langsung diterima oleh Okto. Pasalnya dia memang sejak lama suka mendaki gunung. Okto tertantang membantu Sheikha karena memiliki hubungan baik sekaligus membantu mempromosikan keindahan Indonesia.
“Lima tahun terakhir, Cartensz ini ditutup. Jadi ketika dibuka, seluruh dunia antusias. Kami sangat prihatin karena salju di puncaknya diperkirakan akan hilang dalam 1-2 tahun ke depan. Kami ingin memastikan bahwa keindahan alam ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang," kata Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
Mengharumkan Nama Indonesia
“Banyak hal yang saya petik dari perjalanan ke Cartensz Pyramid. Salah satunya, NOC Indonesia berkomitmen untuk menjaga infrastruktur pendakian, khususnya di Cartensz. NOC Indonesia bersama dengan HIPMI Adventure kemarin juga menyumbangkan tali yang dipakai untuk mendaki di Cartensz yang terpasang sebanyak 800 meter dari 1200 meter yang dibutuhkan,” jelas Okto.
“Lewat perjalanan ini, kami juga ingin menyampaikan kepada dunia bahwa Indonesia punya destinasi yang bagus dari sisi pegunungan untuk dikunjungi. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung pengembangan olahraga dan pariwisata di Indonesia dan ini sudah dibuktikan oleh Sheikha Asma,” imbuhnya.
Perjalanan mendapatkan titel Explorer Grand Slam Sheikha Asma dimulai pada tahun 2014 ketika ia pertama kali berdiri di puncak Kilimanjaro. Kemudian dilanjutkan dengan bermain ski di Kutub Utara pada 2018 dan mencapai puncak tertinggi di Amerika Latin, Gunung Aconcagua (6,962 mdpl).
“Setiap pendakian sejak saat itu adalah tentang mendorong batas dan menemukan apa yang mungkin. Namun, Carstensz Pyramid adalah tantangan ketahanan yang unik, karena mencapai puncaknya merupakan langkah terakhir dalam pencarian saya untuk menyelesaikan Explorers Grand Slam,” kata Sheikha Asma.
Advertisement
Deretan Gunung yang Sudah Ditaklukkan
Pada 2021, Sheikha Asma juga berhasil mencapai puncak tertinggi di Eropa yakni Gunung Elbrus (5,642 mdpl) serta puncak tertinggi di Antartika, Vinson Massif (4,892 mdpl). Berlanjut ke tahun 2022, ia melanjutkan ekspedisi Explorer Grand Slam-nya dengan bermain ski di Kutub Selatan, berdiri di titik tertinggi bumi yang berada di benua Asia, Gunung Everest (8,848 mdpl) serta mencapai Puncak Denali (6,190 mdpl) di benua Amerika Utara.
"Saya berharap pengalaman ini dapat menginspirasi orang lain, terutama perempuan muda di dunia Arab dan di luar sana, untuk menyadari bahwa tidak ada impian yang terlalu besar. Jalan mungkin sulit, tetapi setiap langkah membawa kita lebih dekat untuk mencapai apa yang kita inginkan," tutup Sheikha Asma.
"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Komite Olimpiade Indonesia, khususnya kepada Presiden Raja Sapta Oktohari. Dedikasi Anda terhadap olahraga dan kepemimpinan sungguh menginspirasi. Saya juga sangat berterima kasih kepada rakyat Indonesia atas keramahan yang telah saya terima. Sejak saya tiba, saya merasa disambut dengan kebaikan dan kemurahan hati mereka, yang membuat pengalaman ini benar-benar tak terlupakan," tutupnya.