Meski Tak Khusyuk, Jangan Pernah Tinggalkan Sholat Pesan Buya Yahya

Kekhusyukan dalam sholat memang penting, namun bukan alasan yang cukup kuat untuk meninggalkan ibadah tersebut. Sholat adalah kewajiban, sementara kekhusyukan adalah nilai tambah yang akan diperoleh seiring waktu dan usaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2024, 08:30 WIB
Buya Yahya (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Sholat merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim yang harus dilaksanakan dalam berbagai kondisi. Namun, banyak yang merasa kesulitan untuk mencapai kekhusyukan dalam sholat.

Rasa khawatir bahwa sholatnya tidak diterima karena kurang khusyuk seringkali membuat seseorang merasa enggan untuk melaksanakannya. Namun, apakah ketidakmampuan mencapai kekhusyukan bisa dijadikan alasan untuk meninggalkan sholat?

Pengasih LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya memberikan jawaban tegas terkait hal ini. Menurutnya, meskipun seseorang merasa tidak bisa khusyuk saat sholat, tetap saja sholat harus dijalankan.

Sholat khusyuk memang penting, namun bukan alasan yang cukup kuat untuk meninggalkan ibadah tersebut. Sholat adalah kewajiban, sementara kekhusyukan adalah nilai tambah yang akan diperoleh seiring waktu dan usaha.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @rumahbintangindonesia4014, Buya Yahya menjelaskan bahwa khusyuk adalah pahala tambahan dalam sholat, tetapi tidak khusyuk bukan alasan untuk meninggalkannya.

"Khusyuk itu adalah pahala baik. Lain halnya kalau kita berusaha khusyuk, usaha kita pun sudah dinilai oleh Allah," jelasnya dalam video tersebut.

Menurut Buya Yahya, banyak orang yang enggan sholat karena merasa tidak bisa khusyuk, padahal usaha untuk mencapai khusyukan itu sudah bernilai di sisi Allah.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Jangan Gara-gara Tak Khusuk Lantas Tidak Sholat

Ilustrasi Sholat, Ibadah (Photo created by rawpixel.com on freepik)

"Kalau gara-gara tidak khusyuk tidak sholat, susah. Nanti tidak ada yang sholat," tambahnya. Ini menunjukkan bahwa Allah sangat menghargai usaha seseorang untuk khusyuk, meskipun belum sepenuhnya berhasil.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menyampaikan bahwa pikiran yang kadang-kadang melayang selama sholat adalah hal yang manusiawi.

Ketika seseorang mencoba mengingat Allah, pikiran tentang keluarga, pekerjaan, atau hal-hal lain mungkin saja mengganggu konsentrasi. Namun, usaha untuk kembali fokus adalah yang paling utama.

Buya Yahya juga memberikan panduan praktis untuk membantu mencapai khusyuk dalam sholat. Ia menekankan pentingnya memahami makna bacaan sholat.

"Tugas Anda adalah berusaha khusyuk. Apa makna khusyuk yang harus Anda pahami? Pahami apa yang Anda baca, bukan sekadar takbir yang diikuti pikiran tentang surga," ungkapnya.

Jika seseorang belum memahami sepenuhnya makna dari bacaan sholat, setidaknya, kata Buya Yahya, berusaha untuk mengikuti bacaan dengan hati yang tenang. Hal ini bisa membantu mengurangi distraksi pikiran selama melaksanakan ibadah.

"Kalaupun kita belum tahu maknanya, paling tidak kita mengikuti bacaan kita biar tidak kemana-mana," jelasnya.

 


Buya Juga Kadang Tidak Khusyuk

ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

Buya Yahya juga menekankan bahwa kekhusyukan adalah sesuatu yang bisa datang dengan waktu dan upaya. Tidak ada jaminan bahwa setiap orang bisa langsung khusyuk saat sholat, namun Allah bisa memberikan kekhusyukan jika seseorang terus berusaha. "Kemudian tiba-tiba Allah beri kekhusyukan," tambahnya.

Terkait masalah khusyuk, Buya Yahya juga mengakui bahwa setiap orang memiliki tantangan yang sama. Bahkan dirinya sendiri mengaku terkadang mengalami kesulitan untuk khusyuk saat sholat.

"Kalau masalah tidak khusyuk, Anda punya masalah yang sama dengan saya. Kadang-kadang, saya juga tidak khusyuk," ujarnya dengan jujur.

Namun, ia menegaskan bahwa tugas utama umat Muslim adalah terus berusaha untuk khusyuk, tanpa harus meninggalkan sholat karena ketidakmampuan mencapai kekhusyukan. Usaha tersebutlah yang dihargai di sisi Allah.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga mengingatkan bahwa Allah sangat memahami keterbatasan manusia. Oleh karena itu, yang paling penting adalah niat dan upaya untuk menjalankan sholat dengan sebaik-baiknya, meskipun khusyuk belum sepenuhnya bisa dicapai.

Dengan demikian, Buya Yahya memberikan pengertian bahwa sholat tidak boleh ditinggalkan hanya karena alasan tidak bisa khusyuk. Setiap orang harus terus melaksanakan kewajiban ini, dan kekhusyukan akan datang seiring dengan niat yang tulus serta usaha yang konsisten.

Buya Yahya menyimpulkan bahwa kekhusyukan dalam sholat adalah sesuatu yang bisa diperjuangkan, namun sholat tetap harus dilaksanakan meskipun rasa khusyuk belum sepenuhnya dirasakan. Wallahu a'lam, semua usaha yang dilakukan pasti dinilai oleh Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya