PG-1 Jadi Sorotan, Begini Respons Yamaha Indonesia

Yamaha PG-1 telah dipasarkan di negara tetangga, seperti di Thailand dan Malaysia. Peluang dipasarkan di Indonesia pun terbuka, apalagi Honda CT 125 yang menjadi kompetitor Yamaha PG-1 sudah lebih dulu hadir.

oleh Tim Otomotif diperbarui 15 Okt 2024, 09:06 WIB
Melihat Langsung Yamaha PG-1, Penantang Honda CT125 yang Meluncur di Thailand (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Yamaha PG-1 menjadi bahasan menarik di media sosial Tanah Air. Ternyata banyak warganet yang tertarik dengan motor bebek bergaya trail tersebut.

Apalagi motor tersebut telah dipasarkan di negara tetangga, seperti di Thailand dan Malaysia. Peluang dipasarkan di Indonesia pun terbuka, apalagi Honda CT 125 yang menjadi kompetitor Yamaha PG-1 sudah lebih dulu hadir. 

Secara segmen, kehadiran Yamaha PG-1 di Indonesia bisa menjadi kans besar bagi PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mendulang penjualan.

Model tersebut bisa menjadi opsi lain dari Honda CT125 yang per Oktober ini banderolnya tembus Rp 81,85 juta impor utuh dari Thailand.

Menarik bila nantinya YIMM menerapkan strategi produksi lokal, harganya bisa ditekan dan jadi lebih murah ketimbang lawannya.

Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM), Rifki Maulana menjelaskan, peluang menjual Yamaha PG-1 di Tanah Air memang terbuka, dirinya juga mengakui bila motor ini menarik.

Akan tetapi perihal menjualnya di pasar domestik perlu kajian dan dan studi lebih dulu, terutama minat konsumennya.

"Ya memang kalau PG-1 itu menarik ya. Saya juga coba lihat-lihat di SNS (Social Networking Service/Media Sosial) seperti di Instagram itu banyak sekali kan anak-anak muda yang pada request. Itu balik lagi nanti ke prinsipal kalau memang kita pikir itu prospektus kenapa tidak, tapi saya enggak bisa jawab itu sekarang gitu kan, karena ada manajemen. Ya 50-50 lah, kita belum tahu sih keputusan dari manajemen seperti apa," kata Rifki di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Sebagai informasi, Yamaha PG-1 di Thailand dijual dengan harga 64.900 Baht atau setara Rp30,4 jutaan.

Sementara di Malaysia, motor bebek bergaya trail ini dilego RM 6.998 atau setara Rp24 jutaan. Tak menutup peluang bila nantinya PG-1 diniagakan di Indonesia, harganya bisa mirip-mirip.

 


Kelengkapan Yamaha PG-1

Hal ini juga pernah terjadi pada kasus Yamaha XSR 155 yang lebih dulu meluncur di Thailand pada Agustus 2019 silam. Saat rilis di sana, motor ini dijual 91.500 Baht atau Rp42 jutaan.

Selang 5 bulan, YIMM merilis motor tersebut untuk pasar Indonesia dengan banderol yang jauh lebih murah atau Rp36 jutaan dengan status produksi lokal pabrik Pulo Gadung.

Jantung pacu dari Yamaha PG-1 berbagi platform dengan motor bebek Vega Force. Kemudian kalau dilihat dari kelengkapan fitur, tidak ada yang terlalu canggih.

Banyak aspek analog ketimbang digital, karena memang temanya untuk camping dan jalan-jalan ke lahan semi off-road.

Mesin terpasang sama seperti Vega dan Jupiter Z1, berkubikasi 114 cc. Tenaganya bisa mencapai 8,5 Hp dan torsi puncak 9,53 Nm. PG-1 tidak menggunakan kopling manual dan disalurkan pakai transmisi empat percepatan.

Sayangnya Yamaha PG-1 tidak dibekali pelindung mesin. Leher knalpot juga dibuat telanjang begitu saja. Dari aspek estetis, bagian tengah jadi terlihat kosong.


Kelengkapan Lainnya

Jika kita bandingkan dengan lawan sekelas, Yamaha PG-1 hanya memiliki rem cakram di depan dan tromol di belakang. Bahkan belum terpasang ABS.

Sedangkan Honda CT125 sudah tersedia. Mungkin strategi ini dipakai agar harga bisa ditekan semakin terjangkau.

Lanjut mengenai dimensi, Yamaha PG-1 punya panjang 1.980 mm, lebar 805 mm, tinggi 1,050 mm, jarak sumbu roda 1.280 mm dan ketinggian jok ke tanah 795 mm. Bobot total kendaraan 107 kg.

Garpu depan pakai suspensi panjang berikut travel 130 mm. Kemudian penyangga roda belakang dual shock 109 yang tidak bisa diatur.

Yamaha PG-1 menggunakan 2 jok berlapis kulit sintetis coklat. Jadi bisa dipakai berboncengan. Kemudian lampu depan berbentuk bulat, menggunakan sorot halogen.

Spion bervisual oval seperti kepunyaan Vega lawas. Spidometer menggunakan model analog plus indikator bensin, gigi, lampu jauh dan check engine.

Menarik buat ditunggu kehadiran motor ini di Indonesia, Anda salah satu yang tertarik? 

Sumber: Oto.com

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya