Bocoran Tema MET Gala 2025: Kolaborasi Menarik Anna Wintour, Pharrell Williams, dan Lewis Hamilton

Met Gala 2025 juga menandai momen bersejarah dengan daftar ketua yang seluruhnya terdiri dari pria kulit hitam.

oleh Ricka Milla Suatin diperbarui 15 Okt 2024, 16:06 WIB
Anna Wintour menggandeng Pharrell Williams dan Lewis Hamilton untuk MET Gala 2025.

Liputan6.com, Jakarta Acara MET Gala selalu menjadi perhelatan yang dinanti setiap tahunnya. Meskipun acara MET Gala 2025 masih beberapa bulan ke depan, tema yang akan diusung sudah diumumkan kepada publik. Kali ini, Anna Wintour bekerja sama dengan beberapa tokoh ternama dalam dunia mode, seperti Pharrell Williams dan Lewis Hamilton.

Setiap tahunnya, Met Gala mengusung satu tema utama, yang berkisar dari yang modern dan berani hingga yang bersejarah dan menggugah pikiran. Tema-tema sebelumnya antara lain "Punk: Chaos to Couture" (2013), "China: Through the Looking Glass" (2015), dan "Notes on Camp" (2019).

Untuk tahun 2025, temanya adalah "Superfine: Tailoring Black Style," yang merayakan warisan dan pengaruh mode orang kulit hitam sepanjang sejarah. Tema ini menyoroti dandisme masa lalu, memperlihatkan bagaimana pria kulit hitam telah memengaruhi dan membentuk mode dari waktu ke waktu.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (15/10/2024), Met Gala 2025 juga menandai momen bersejarah dengan daftar ketua yang seluruhnya terdiri dari pria kulit hitam. Tahun ini, ketua bersama termasuk Lewis Hamilton, A$AP Rocky, Colman Domingo, dan Pharrell Williams, dengan LeBron James sebagai ketua kehormatan. Daftar ini mencerminkan dedikasi acara untuk menghormati bakat dan pengaruh orang kulit hitam dalam dunia mode.


Met Gala 2025, Merayakan Warisan Kulit Hitam

Rihanna mengenakan busana serba putih di Met Gala 2023. (dok. ANGELA WEISS / AFP)

Pameran bertajuk "Superfine: Tailoring Black Style" ini membahas warisan mode dari komunitas Black Dandy. Acara ini akan mengeksplorasi bagaimana pakaian membentuk identitas orang kulit hitam dalam diaspora Atlantik. Terinspirasi oleh buku Monica Miller tahun 2009, Slaves to Fashion: Black Dandyism and the Styling of Black Diasporic Identity, pameran ini dipandu oleh 12 prinsip dari esai Zora Neale Hurston tahun 1934, The Characteristics of Negro Expression.

Melalui berbagai media seperti mode, fotografi, seni, dan film, pameran ini mengikuti perjalanan individu kulit hitam dari masa perbudakan hingga transformasi mereka menjadi penggerak tren mode global. Pameran ini sangat signifikan karena menjadi yang pertama berfokus pada pria sejak "Men in Skirts" pada tahun 2003.


Mewujudkan dan menghormati perayaan gaya Kulit Hitam

Rihanna menghadiri Met Gala 2015 yang diadakan di Metropolitan Museum of Art, New York City, pada tanggal 4 Mei 2015. (LARRY BUSACCA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Seperti biasanya, karpet merah akan menjadi atraksi yang memikat, dengan para peserta diharapkan membawa interpretasi unik mereka mengenai tema tersebut. Nantikan kreasi jahitan yang inovatif dan pembaruan dalam setelan tradisional, yang sangat terinspirasi oleh sejarah mode Kulit Hitam di Amerika dan sekitarnya. Inspirasi tersebut mungkin mencakup pakaian tradisional Afrika, setelan dari era Harlem Renaissance, dan desainer Kulit Hitam masa kini seperti Grace Wales Bonner, Virgil Abloh, serta Pharrell Williams.

Fokus tema ini menandai langkah maju yang menjanjikan, terutama mengingat kritik sebelumnya terkait kurangnya representasi Kulit Hitam di Costume Institute. Dengan waktu kurang dari tujuh bulan tersisa, para pecinta mode ingin menyaksikan bagaimana para tamu akan mewujudkan dan menghormati perayaan gaya Kulit Hitam ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya