Liputan6.com, Jakarta Pada hari Minggu (13/10/2024), Anggika Bolsterli dan Omar Armandiego mengukuhkan cinta mereka dalam sebuah upacara pernikahan yang khidmat di Hotel Fairmont Jakarta. Acara sakral ini dihadiri oleh keluarga terdekat dan sahabat-sahabat terpilih, menciptakan suasana yang intim dan hangat.
Pasangan ini memilih untuk merayakan momen istimewa mereka dengan sentuhan budaya Jawa, lengkap dengan busana tradisional yang anggun dan serangkaian upacara adat yang sarat makna. Momen ijab kabul menjadi sorotan utama, terutama karena Anggika terkesan dengan betapa lancarnya Omar menjalani prosesi tersebut dengan penuh keyakinan.
Advertisement
Setelah menjalin kasih selama tujuh setengah tahun, Anggika dan Omar merasa mantap secara emosional dan mental untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Mari simak perjalanan cinta dan proses pernikahan mereka yang menginspirasi, sebagaimana dilaporkan oleh Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (15/10/2024).
Pernikahan Bertema Adat Jawa dengan Nuansa Dodotan
Pernikahan Anggika dan Omar memancarkan pesona budaya Jawa yang kental. Setiap detail acara dipersiapkan dengan cermat untuk mencerminkan kekayaan tradisi. Anggika tampil memukau dalam kebaya putih yang anggun, dihiasi dengan paes dan rangkaian melati yang mempercantik rambutnya. Sementara itu, Omar tampak gagah dalam beskap putih yang dipadukan dengan blangkon khas Jawa.
Nuansa budaya semakin terasa dengan hadirnya gamelan yang mengalun syahdu dan tarian tradisional Jawa yang memeriahkan suasana, menjadikan momen pernikahan mereka semakin berkesan dan istimewa.
Advertisement
Proses Ijab Qabul
Anggika berbagi pengalamannya menyaksikan prosesi ijab qabul dari dalam ruangan, sesuai tradisi Jawa. Dia sangat terkesan dengan kelancaran Omar saat mengucapkan ijab qabul.
"Sangat lancar dan cepat," ujar Anggika, yang merasa lega dan senang melihat proses tersebut berjalan dengan baik.
Perjalanan Cinta Selama 7,5 Tahun
Anggika dan Omar telah saling mengenal sejak masa SMP, dan cinta mereka berkembang selama tujuh setengah tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Hubungan yang panjang ini membuat mereka merasa telah dewasa secara emosional dan siap untuk melanjutkan ke tahap pernikahan.
"Kami sudah stabil dalam hal pemikiran, emosi, dan segala aspek lainnya," kata Anggika.
Advertisement
Maskawin: Logam Mulia dan 10 Swiss Franc
Omar memberikan maskawin berupa logam mulia dan uang tunai senilai 10 Swiss Franc. Maskawin ini melambangkan penghargaan terhadap asal-usul Anggika, yang memiliki darah Swiss dari pihak ayahnya.
Pemilihan Tanggal Berdasarkan Weton Jawa
Tanggal pernikahan mereka dipilih dengan pertimbangan khusus. Anggika dan Omar menetapkan 13 Oktober 2024 sebagai hari pernikahan mereka, berdasarkan perhitungan weton Jawa yang diyakini membawa keberuntungan.
“Tanggal ini cocok untuk kami,” kata Anggika menjelaskan alasan di balik pemilihan tanggal tersebut.
Advertisement
Rencana Momongan dan Mini Honeymoon
Saat ditanya tentang rencana memiliki anak, Anggika dan Omar sepakat untuk menikmati kehidupan pernikahan mereka dengan tenang.
"Kita jalani saja, sesuai dengan rezeki yang sudah diberikan dari atas," ujar Anggika.
Setelah pernikahan usai, mereka berencana untuk mengadakan liburan singkat di Bali sebagai cara untuk beristirahat sebelum kembali ke rutinitas mereka yang padat.